About Me

About Me
Writer, Pengelola Rumah Baca Istana Rumbia, Staff redaksi Tabloid Taman Plaza, Admin Yayasan CENDOL Universal Nikko (Koordinator bedah cerpen OCK), perias dan Make-up artist PELANGI Asosiasi Entertainment, Crew Wonosobo Costume Carnival dan Crew 'A' Event Organizer (Multazam Network), pernah bekerja di Hongkong dan Singapura. Cerpenis Terbaik VOI RRI 2011, dan diundang untuk Upacara HUT RI ke 66 di Istana Negara bersama Presiden RI. BMI Teladan yang mengikuti Sidang Paripurna DPR RI 2011 dan menjadi tamu Ketua DPD RI. Dinobatkan sebagai Pahlawan Devisa Penulis Cerpen BNP2TKI Tahun 2011. Pemuda Pelopor Dinas Pendidikan, pemuda dan Olahraga Provinsi Jawa Tengah kategori Seni-Budaya Tahun 2012. Menyukai langit, stasiun kereta, dan warna biru. Salah satu penulis Undangan Event Ubud Writers and Readers Festival 2011 di Ubud, Bali. Dapat dihubungi via Email FB/YM : Nessa_kartika@yahoo.com.

Saturday, November 17, 2012

Surat Senja

Ay ...

Lihat serangga musim hujan yang beterbangan menuju rembulan. Meski angin membunuh, setidaknya mereka punya tujuan. Cintaku seperti itu ... Diam dan menunggu, meski kadang tersiksa terka. Namun aku tetap berdiri di sini. Karena kebersamaan bukanlah tujuan. Inilah cintaku dengan caraku.

Setiap detik kita isi dengan rangkaian kalimat dari hati. Sajak dan Puisi bisa bermakna ganda, tiga dan seterusnya. Tapi kejujuran rasa dapat terbaca dari sikap. Tak apa setiap senja tiba kita tak mampu saling memeluk. Kita punya dunia, nikmati saja waktu. Maafkan masa lalu. Maafkan pula aku yang tak mampu berada di sisimu... menemani senjamu.

Jika pertemuan tiba di dimensi lain alam mimpi. Rekamlah ... Kita bisa membahasnya sambil menikmati seduhan kopi yang sudah diaduk seratus kali. Jika pun tanpa pertemuan, rasa ini esa. Kau tahu artinya.



Wednesday, November 14, 2012

#cerpen SEBUAH NAMA YANG TERLUPA

Adzan subuh baru saja berlalu. Lantunan sholawat merambat pelan melalui speaker masjid negeri di awan. Gigil masih menjadi setan. Aku belum beranjak hingga pesan notifikasi datang, media sosial. Kuraih hape-ku tapi berubah pikiran.

"Panggilan adzan sama panggilan medsos kok lebih tergerak dengan panggilan medsos? Astaghfirulloh...," pikirku.

Kutendang selimutku, berangkat wudhu dan menunaikan subuh.

_o0o_

Klunting!

Kali ini kuraih hape-ku sambil menuju dapur, kata Iwan Fals, 'Hari ini aku rasa kopi nikmat sekali'. Segera aku membuat segelas kopi susu dan duduk di dekat jendela terbuka.

Suara cericipan anak ayam yang sudah diumbar dan cuitan burung di dahan membuatku merasa nyaman. 

Membuka layar hape dan tiba-tiba merasa deja-vu.

Sebuah nama yang terlupa muncul di notifikasi. Sejenak aku terbawa perasaan. Meskipun tidak banyak kenangan, namun keberadaannya penting untukku. 

Seorang sahabat yang telah lama pergi. Bagaimana menyapa 'apa khabar?' dalam situasi seperti ini? Namanya cukup menghadirkan geletar kerinduan, seolah selama ini dia ada namun tak saling bicara. Seolah waktu diputar ke tahun-tahun yang lama. Seolah berada di kota yang sama namun tak saling menyapa, karena dikira tak ada.

Kemudian rendesvous yang dibatalkan oleh hujan dan keadaan. Ketika pertemanan tiba-tiba hilang. 

Aku menyesap kopiku, sambil memikirkannya pelan. Perlahan, seperti matahari muncul di ufuk timur.

-o0o-

#AyamJantanDariTimur


[Lagu] Love of My Life - Queen

Love of my life - you've hurt me
You've broken my heart and now you leave me
Love of my life can't you see
Bring it back, bring it back
Don't take it away from me
Because you don't know -
What it means to me

Love of my life - don't leave me
You've stolen my love and now desert me
Love of my life can't you see
Bring it back, bring it back
Don't take it away from me
Because you don't know -
What it means to me

You will remember -
When this is blown over
And everything's all by the way -
When I grow older
I will be there at your side to remind you
How I still love you - I still love you

Ooooo
Hurry back - hurry back
Dont take it away from me
Because you don't know
What it means to me

Love of my life
Love of my life ...
Oooh, ooooh...

You will remember -
When this is blown over
And everything's all by the way -
When I grow older
I will be there at your side to remind you
How I still love you - I still love you

Ooooo
Hurry back - hurry back
Dont take it away from me
Because you don't know
What it means to me

Sunday, November 11, 2012

[Puisi] Di Ujung Hujan

 

Ada cerita tentang tetesan kerinduan
Lagu puja puji pada kenangan
dan rasa yang tersesat
Terbaca seadanya
Tak tahu milik siapa

Segaris cerita
Terbenam dalam sajak demi sajak

; Maknanya tanya
Perjalanan ini masih tak terlihat ujungnya

[Catatan Hujan. 111112]

Thursday, November 8, 2012

[Puisi] DI TITIK INI

 

 ; Aku rindu
Memanggil namamu demi menyenangkan hati
namun tersamar deru hujan
dan hanya terdengar olehku sendiri
tak akan pernah tersampaikan lagi

; Aku bisu
Terpekur membaca rajutan puisi
menikmatinya dan memaknainya
lalu kusimpan
kan kubaca lagi kapan-kapan

; Aku bernyanyi
Lagu yang pernah kita senandungkan
dalam ruang rahasia hati kita
mungkin bergema di luar sana
hanya kita yang tahu artinya

; Aku ragu
Menggigil dalam pudar hujan di permukaan petang
kemudian bayangmu merengkuhku
memayungiku dengan segala kehangatan yang sama
Terasa untuk aku saja, seolah tak ada siapa-siapa

; Aku menunggu
menyembunyikan keluh tentang tiada
gumammu menerbangkan keinginanku
memasrahkan pertemuan pada sang waktu

dan kembali ...
; Aku jatuh cinta padamu.

Wednesday, November 7, 2012

Perjalanan

 :

kita telah habiskan ratusan malam
menyusuri kerinduan, melompati tapal batas kesunyian

Sayang ingatkah ...?
aku telah dan pernah, memohon dan memintamu
; melangkah bersamaku apapun yang terjadi?

Monday, November 5, 2012

Sepi

 :

Seluruh lagumu tentang rindu
Kujadikan satu dalam kalbu
Kan kubalas dengan pelukan manis
kalau kita bertemu.

Friday, November 2, 2012

15 Pemuda Pelopor Terima Penghargaan Gubernur Jateng

PURBALINGGA - 15 pemuda pelopor dalam berbagai bidang yang  telah melalui seleksi mulai dari tingkat kabupaten hingga ke provinsi oleh Provinsi Jawa Tengah, menerima penghargaan dari Gubernur Jawa Tengah, pada acara Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-84 Tingkat Provinsi Jawa Tengah, yang berlangsung di Kabupaten Purbalingga, Minggu (28/10) lalu.




Peraih penghargaan untuk bidang keolahragaan, juara I – III Puspa Aprilia (Kota Salatiga, Endri Dwi Pramularso (Pemalang), dan Muhamad Syaeful Anam (Grobogan). Peraih penghargaan untuk bidang pendidikan juara I – III, Arif Sulistiono (Kota Pekalongan), Intan Furotul Aini (Demak), dan Ibnu Fathi (Kab Pekalongan).

Bidang teknologi tepat guna, juara I – III, Imron Mashadi (Demak), Syamsu Ma’arif (Kudus), dan A’ang Khoirudin (Rembang). Kemudian bidang seni dan budaya, juara I hingga III, Danas Moro  (Temanggung), Anissa Hanifa (Wonosobo), Laras Risna Hastuti (Demak), bidang pariwisata juara I – III, Edhi Suparman (Purworejo), Rahayu (Temanggung), Luthfy Avian Ananda (Rembang).
Penghargaan lomba gerak jalan 28 kilometer, juara I dari Kabupaten Blora yang diterima Adi Purwanto, juara II Kabupaten Rembang (Sunarto), dan juara III Kabupaten Kudus yang diterima oleh Bambang Widiharto.

Gubernur Jateng Bibit Waluyo dalam amanatnya, mengajak agar para pemuda untuk kembali lebih menghayati dan mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Dengan itu untuk bisa memfilter perkembangan zaman yang semakin maju. Apalagi untuk `IT yang tidak mengenal istilah batasan baik ruang maupun waktu, sewaktu-waktu kita bisa menengok kebelahan bumi bagian manapun, baik Indonesia, Amerika ataupun Eropa. Kita harus bisa membentengi jatidiri Indonesia dengan nilai - nilai Pancasila, kata Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo dalam pidatonya pada acara peringatan Hari Sumpah Pemuda yang ke 84 di Kabupaten Purbalinga.

New Picture.jpg
Usai upacara dilanjutkan dengan pagelaran seni kolosal yang menampilkan 250 anggota Pencak Silat Merpati Putih, dimulai dengan Tata Gerak Rangkaian Gerak Ditempat (RGT) yang disambung dengan Jurus Tunggal versi Ikatan Pencak Silat (IPSI) dan Penampilan seorang pengendara sepeda motor dengan mata tertutup dan berputar keliling alun-alun, juga membuat decak kagum masyarakat yang menyaksikannya. Seorang pengendara ini melintasi berbagai rintangan yang dibuat oleh teman-temannya.

Selain atraksi bersepeda motor dengan mata tertutup, dua orang anggota perguruan ini juga membaca tulisan disebuah album yang ditulis oleh Gubernur Jateng. Tulisan itu dengan mudahnya dibaca hanya dengan meraba. Mata mereka sebelumnya sudah ditutup plester dan dilapisi kain.

Tak hanya itu, perguruan Merpati Putih juga menyuguhkan atraksi mematahkan es balok yang berlapis empat, bahkan salah satu peserta demo masih duduk di kelas 2 SD dengan dipukul dua stang pompa dragon. Tak mau kalah dengan penampilan Merpati Putih, Komandan Kodim 0702 Purbalingga Letkol Inf Jati Bambang turun ke lapangan mematahkan besi dengan tangan maupun dengan pahanya.

Acara dilanjutkan dengan Pagelaran Tari Lenggasor yang dimeriahkan oleh sekitar 75 penari, Tari Lenggasor merupakan Tari Kreasi Banyumasan yang merupakan filosofi dari kata Lenggah dan Ngisor, kata lenggah dalam bahasa Indonesia berarti duduk, dan ngisor dalam bahasa indonesia berarti di bawah, secara keseluruhan berarti duduk di bawah, dimana ini menggambarkan bahwa yang lebih muda menghormati yang tua.

Pagelaran seni diakhiri oleh pertunjukan Rampak Kentong atau lebih populer dengan nama thek-thek, yang diikuti sekitar 150 pemuda pemudi yang tergabung dalam grup thek-thek "KINGSAN". Seni thek-thek membawakan beberapa lagu yang dikemas dengan apik dengan iringan musik dari kentongan, angklung, gambang, suling, bedug besar, bedug kecil, eret-eret, tripok/teplak, dan tamboring. Penampilan pertama dengan lagu ’Linggamas’ (Purbalingga Banyumas), kemudian lagu Bangun Pemuda Pemudi, Dawet Ayu Banjarnegara, Baturaden, Jaranan, dan lagu Darah Muda.

Seni thek-thek merupakan kolaborasi antara seni musik dengan seni tari, dimana separuh anggota memainkan musik untuk mengiringi separuhnya lagi anggota yang menari. Musik kenthongan atau thek - thek pada awalnya dimainkan oleh sebagian orang yang tengah melakukan ronda. Alat musiknya dari bambu dan dimainkan oleh sekitar 7 – 10 orang. Namun, kali ini musik kenthongan dimainkan secara apik dengan menyuguhkan lagu-lagu yang menarik pula serta atraksi para pemusiknya. [Irfan]

Sumber : http://www.jatengprov.go.id/?document_srl=33945