About Me

About Me
Writer, Pengelola Rumah Baca Istana Rumbia, Staff redaksi Tabloid Taman Plaza, Admin Yayasan CENDOL Universal Nikko (Koordinator bedah cerpen OCK), perias dan Make-up artist PELANGI Asosiasi Entertainment, Crew Wonosobo Costume Carnival dan Crew 'A' Event Organizer (Multazam Network), pernah bekerja di Hongkong dan Singapura. Cerpenis Terbaik VOI RRI 2011, dan diundang untuk Upacara HUT RI ke 66 di Istana Negara bersama Presiden RI. BMI Teladan yang mengikuti Sidang Paripurna DPR RI 2011 dan menjadi tamu Ketua DPD RI. Dinobatkan sebagai Pahlawan Devisa Penulis Cerpen BNP2TKI Tahun 2011. Pemuda Pelopor Dinas Pendidikan, pemuda dan Olahraga Provinsi Jawa Tengah kategori Seni-Budaya Tahun 2012. Menyukai langit, stasiun kereta, dan warna biru. Salah satu penulis Undangan Event Ubud Writers and Readers Festival 2011 di Ubud, Bali. Dapat dihubungi via Email FB/YM : Nessa_kartika@yahoo.com.

Wednesday, September 12, 2018

#puisi Wasiat

Cinta,
Bila aku mati
Hiasi pusaraku
Dengan mawar mawar indah berbalut Fatikhah

Aku ingin,
Kamboja berwarna warni
Untuk meneduhi

Saat senja,
Keindahannya akan menguatkankanku
Memalingkanku dari sepi

Pagi hari,
Embun akan membasahi pucuknya
Membawa kesegaran sepanjang hari

Peluk aku dalam anganmu,
Aku ada dalam kenanganmu.

Friday, September 7, 2018

#PUISI KAU ADALAH CAHAYA

Puisi ini telah tersimpan ribuan abad
Sejak bumi tercipta dari butiran debu andromeda
Dan rohku masih di tangan Sang Kuasa

Tentang terang yang kulihat
Menuju jalanku ke alam raya
Tersimpan dalam ruang suara
Memanggilku, mengurut indah dan keagungannya

Dia adalah cinta yang dicipta penuh rahasia
Tak bernama, tak bersaksi
Hanya dinikmati sendiri tanpa perlu dia ada
Menjadi penyemangat dari gelapnya dunia

Kirana, Candra, Kartika
Dan dia memantulkan warna
Kepada semesta,
Dia Cahaya.

Tuesday, September 4, 2018

#puisi JANGAN LUPA

Jangan lupa, kita adalah rasa yang terlahir karena terlalu bermimpi
Mengangan terlalu tinggi, mendarat di awan kenangan
Terkapar lelah... Meruntuh bersama hujan

Jangan lupa, setiap saat tercatat
Tak mampu dihilangkan
Karena cinta menguatkan keadaanku yang entah

Jangan lupa, kamu adalah puisiku
Tak perlu saksi, dunia mendengar degub jantungku
Sebagai hanyaku yang tak terbantah

Meski kadang hati berada di persimpangan jalan
Gelap tak terarah
Jangan lupa, hadirmu yang cerahkan

| sept'18

#puisi Seribu Malam

Menautkan satu demi satu angan
Dari balik jendela papan, bersuara kuno, di rongga dada
Udara dan aroma hujan menguar dari lumut yang tersisa, bak tepian kali bersuara banyu bening
Menimbulkan cinta

Lalu tangan disambut
Kedatangan kali ini didorong oleh rindu yang sudah sekian lama menumpuk di pintu kalbu
Hingga jeritnya menumpul, tak mampu menghadirkan alasan untuk sekedar bersua
Duduk bersama di bawah cahaya

Seperti keluh yang tak tuntas, merisau karena pesan yang tak terbalas
Lalu ada kesan dari dinding waktu, beribu malam memimpikan kehadiranmu
; Semu
Getaran itu melahirkan puisi puisi yang kekal, tentang kesah

Karena rasa ini terlalu indah
Kumohon, biarkan aku berjuang sendiri disini
Karena rasaku adalah penawar segala tepi batas sakit dan kalutku

| kuripan story, 092018

#puisi BAHAGIAKU SEDERHANA

Cinta, jangan nelangsa
Sebait puisi tentang rasa tak bisa dihindari
Saat mata tergetar rindu
Tak ada alasan untuk bertemu
Sakit, hingga detik rahasia bukan lagi rahasia
Dan ada menjadi kenangan terjauh entah di belantara mana

Siang ini cerah, rasa kita indah
Cukup tahu bahwa kita punya hati
Tersimpan rapi untuk waktu tak terbatas
hanya kita yang mengerti
Tak perlu hujan untuk hadirkan rindu
Puisiku untukmu abadi
Sampai titik temu, kau dan aku lebur jadi satu

| i <3 u
Sept 2018