Dihempas gelombang dilemparkan anginTerkisah bersedih bahagiaDi indah dunia yang berakhir sunyiLangkah kaki di dalam rencanaNyasemua berjalan dalam kehendakNyanafas hidup cinta dan segalaNyaDan tertakdirmenjalani segala kehendakMuya robbiKu berserah ku berpasrahhanya padaMu ya robbiBila mungkin ada luka coba tersenyumlahBila mungkin tawa coba bersabarlahKarena air mata tak abadiAkan hilang dan bergantiBila mungkin hidup hampa dirasaMungkinkan hati merindukan Diakarena hanya denganNyahati tenang Damai jiwa dan raga
About Me

Writer, Pengelola Rumah Baca Istana Rumbia, Staff redaksi Tabloid Taman Plaza, Admin Yayasan CENDOL Universal Nikko (Koordinator bedah cerpen OCK), perias dan Make-up artist PELANGI Asosiasi Entertainment, Crew Wonosobo Costume Carnival dan Crew 'A' Event Organizer (Multazam Network), pernah bekerja di Hongkong dan Singapura. Cerpenis Terbaik VOI RRI 2011, dan diundang untuk Upacara HUT RI ke 66 di Istana Negara bersama Presiden RI. BMI Teladan yang mengikuti Sidang Paripurna DPR RI 2011 dan menjadi tamu Ketua DPD RI. Dinobatkan sebagai Pahlawan Devisa Penulis Cerpen BNP2TKI Tahun 2011. Pemuda Pelopor Dinas Pendidikan, pemuda dan Olahraga Provinsi Jawa Tengah kategori Seni-Budaya Tahun 2012. Menyukai langit, stasiun kereta, dan warna biru. Salah satu penulis Undangan Event Ubud Writers and Readers Festival 2011 di Ubud, Bali. Dapat dihubungi via Email FB/YM : Nessa_kartika@yahoo.com.
Tuesday, October 23, 2007
TAKDIR
Takdir
Saturday, October 13, 2007
Disini aku tak mendengar takbir
Disini aku tak mendengar takbir...
Namun hati dan pikiranku terlalu memahami perasaan itu
hingga mampu mendengar gaungnya
sayup di dalam lubuk hati
bergema
indah
menyentuh akar mataku
membanjirinya dengan keharuan...
semua begitu indah...
dan lebih indah lagi
bila ada maaf disana...
menghapus semua khilaf..
melebur semua dosa...
menumbuhkan kerinduan akan kemurnian...
Mohon maaf lahir dan batin
Hanya dengan maaf darimu
aku akan memahami
untuk apa aku disini...
Selamat Hari Raya Idul Fitri
1 Syawal 1428 H
Minal aidzin wal faidzin...
mohon maaf lahir dan batin
(Puisi ini ada dalam buku "30 Hari dalam cinta-Nya")
Namun hati dan pikiranku terlalu memahami perasaan itu
hingga mampu mendengar gaungnya
sayup di dalam lubuk hati
bergema
indah
menyentuh akar mataku
membanjirinya dengan keharuan...
semua begitu indah...
dan lebih indah lagi
bila ada maaf disana...
menghapus semua khilaf..
melebur semua dosa...
menumbuhkan kerinduan akan kemurnian...
Mohon maaf lahir dan batin
Hanya dengan maaf darimu
aku akan memahami
untuk apa aku disini...
Selamat Hari Raya Idul Fitri
1 Syawal 1428 H
Minal aidzin wal faidzin...
mohon maaf lahir dan batin
(Puisi ini ada dalam buku "30 Hari dalam cinta-Nya")
Wednesday, September 26, 2007
B U M I
anganku dipenuhi oleh bumi
mungkin…
ia hanyalah sesuatu yang dilihat oleh elang
yang melayang diantara birunya langit
dan awan-awan
atau hijau yang terhampar
sejauh mata memandang
atau bentangan samudra tak tenang
mungkin
tempat bayi lahir, tanpa keliaran…
namun yang pasti
ia adalah cinta dan kerinduan
dengan segala jarak dan waktunya
masih terasa berbeda
menjadi misteri di dasar hatiku
mungkin…
ia hanyalah sesuatu yang dilihat oleh elang
yang melayang diantara birunya langit
dan awan-awan
atau hijau yang terhampar
sejauh mata memandang
atau bentangan samudra tak tenang
mungkin
tempat bayi lahir, tanpa keliaran…
namun yang pasti
ia adalah cinta dan kerinduan
dengan segala jarak dan waktunya
masih terasa berbeda
menjadi misteri di dasar hatiku
Thursday, September 20, 2007
Kesadaran
Aku benar-benar ingin bersujud pada-Mu, Ya Allah
Tuk bersyukur atas segala yang kau limpahkan saat ini
Anugerah yang hebat
Tak terlintas sama sekali
Hidupku akan lebih mudah dari yang kulalui sebelumnya
Apalagi yg kuperlukan selain tekad diri
tuk memberi dan menanti yg kan terjadi
yang terbaik
Aku tak ingin membuang waktu dan tenaga lagi
Membuatku merasa gagal
Yang kuingin,
Waktu cepatlah berlalu
Waktu, bantu aku tuk menebalkan tekadku
saat ini,
Aku tak perlu lg menahan diri,
Yg kuperlukan hanya kejujuran dan keterbukaan
Berbagi banyak hal
Dan
Kesadaran... .
7 Ramadan 1428 H
Singapore, 8.39 am
Puisi ini ada dalam buku "30 HARI DALAM CINTANYA"
(Dragon Family Publisher, Hongkong)
Tuk bersyukur atas segala yang kau limpahkan saat ini
Anugerah yang hebat
Tak terlintas sama sekali
Hidupku akan lebih mudah dari yang kulalui sebelumnya
Apalagi yg kuperlukan selain tekad diri
tuk memberi dan menanti yg kan terjadi
yang terbaik
Aku tak ingin membuang waktu dan tenaga lagi
Membuatku merasa gagal
Yang kuingin,
Waktu cepatlah berlalu
Waktu, bantu aku tuk menebalkan tekadku
saat ini,
Aku tak perlu lg menahan diri,
Yg kuperlukan hanya kejujuran dan keterbukaan
Berbagi banyak hal
Dan
Kesadaran... .
7 Ramadan 1428 H
Singapore, 8.39 am
Puisi ini ada dalam buku "30 HARI DALAM CINTANYA"
(Dragon Family Publisher, Hongkong)
Wednesday, September 28, 2005
Episode Oktober Okti
Okti membanting buku-bukunya kesal bin jengkel sambil ngomel-ngomel nggak karuan, pengen nangis tapi airmata nggak bisa keluar. Dunia seakan-akan lagi menertawakannya, Padahal seharusnya oktober jadi bulan baiknya.
Gimana nggak kesel kalo ternyata selama ini dia dibohongin, ceritanya gini. Pas Okti dikenalin ke pacar barunya si Darta, cowok berkacamata kelas III Ak, si Ipunk. Ipunk mengenalkan bala kurawanya, Ari dan Eqi.
Tapi siapa sangka Ipunk ngerjain Okti, ngenalinnya Ari jadi Eqi dan sebaliknya Eqi jadi Ari.
Sebelnya lagi, Okti yang langsung jatuh cinta pada si Eqi selama berminggu-minggu salah kaprah menyebutnya menjadi Ari, tau-tau Dewi, temen sebangkunya, naksir Eqi juga. Tapi bedanya, Dewi menyebut Eqi tetep Eqi. Nggak dikibulin Ipunk.
Nah, pas lagi nemenin Darta nungguin Ipunk di halte, Okti yang pertama liat tampang kerennya Eqi langsung nunjuk, "Itu dia Ari...," gitu katanya.
Pas ada suara Dewi bilang, "Itu Eqi!"
Mereka berpandang-pandangan, "Kamu naksir Eqi ya, Wi?" tanya Okti pede banget, nggak tau bahwa Eqi yang dimaksudnya adalah Ari yang sebenernya.
Gantian Dewi bilang, "Kamu naksir Ari ya? Tapi itu kan Eqi, bukan Ari..."
"Ah, kamu salah ... itu kan Ari, Ipunk sendiri yang ngenalin aku," debat Okti lugu, nggak tau kalo udah dikerjain Ipunk.
Hasilnya mereka debat maling, eyel-eyelan nama asli Eqi, (Jelas aja Dewi menang, orang tu cowok nama aslinya emang Eqi)
Darta yang melerai. "Kalian ini apa-apaan sih? Biar aku sekarang nyamperin dia, sekalian kutanyain siapa namanya yang sebenarnya!" katanya berinisiatif.
Darta mencegat Eqi.
"Ipunk mana?" tanyanya kepada sobat kental pacarnya itu.
"Di belakang, biasa... lagi beli rokok," jawab Eqi.
"Eh, temen-temenku pada eyel-eyelan tuh, nama kamu sebenernya siapa sih? Eqi atau Ari? Ayo ngaku!" Tanya Darta bener-bener menginterogasi.
Eqi yang ditanyain gitu langsung senyum-senyum. Hensem...banget, bikin Okti kethar-kethir.
"Apaan sih lu? kayak nggak kenal gue aja? Gue Eqi, dan dari lair emang emak-bapak gue kasih nama Eqi ke gue," jawab Eqi jujur sambil pasang tampang bersalah ke Okti. "Sorry, Gue ama Ipunk udah ngerjain elu."
Dan kalo bisa, saat itu juga Okti pengen melesak kedalam bumi, malu dan teramat sangat kecewa sekaligus nyesel kenapa mau-maunya dikerjain Ipunk.
Darta balik badan, , "Kamu denger? Namanya Eqi", Gitu katanya sambil memasang tampang kasian pada Okti.
Okti pucet, pengen ngamuk ke Ipunk.
Gitu ceritanya, Dan kenapa Okti pulang sekolah ngamuk-ngamuk?
Soalnya, tepat 2 minggu setelah Okti tau nama asli Ari yaitu Eqi yang diem-diem menjadi pujaan hatinya sejak jumpa pertama, tadi siang dengan pedenya Dewi bikin pengakuan ke Okti kalo kemaren sore dia jadian ama Eqi.
Okti langsung lemes, berpikir seandainya selama ini dia curhat terbuka ama chairmatenya itu bahwa dia suka Eqi, bukan Ari, mungkin Okti akan menerima kekalahanya dengan lebih lega.
Tapi, Okti juga berpikir percuma saja, toh, Eqi mungkin emang suka ama Dewi sejak awal. Padahal Okti ama Eqi udah akrab banget, dibilang temen karena temen bisa, dibilang temen karena punya kedekatan tersendiri juga bisa. Kok tega-teganya si Eqi dan Dewi mengkhianati Okti?
Rasa kecewa Okti berlipat-lipat karena hari ini, 19 oktober adalah tepat hari ulang tahunnya. Okti nggak pernah berharap untuk patah hati di hari ulang tahunnya. Meski Dewi, Darta, Ipunk (Yang udah diomelin abis-abisan karena ngebo’ongin Okti), Ari dan Eqi udah bikin pesta surprise yang meriah buat Okti di cafe depan sekolah tadi abis sekolah bubar, tapi tetep aja mendung nggak ilang dari wajah cakep Okti.
"Tuhan... Okti kurang apa sih? Kan duluan Okti yang suka Eqi, kenapa Tuhan tega kasih Eqi ke Dewi? Eqi kan cinta pertama Okti, sedangkan Dewi cuma menjadikan Eqi bagian dari ambisinya macarin semua cowok cakep di sekolah, Tuhan lupa nasib Doni? Pras? Atau Sony?" ratap Okti, lebih ngenes dari ratapan anak tiri begitu capek ngamuk ngebantingin bantal, abis, mau ngebanting barang-barang 'kan sayang...
Okti baru bisa nangis setelah nyetel film 'Mengejar Matahari' yang selalu dan selalu bisa menguras air mata Okti meski berkali-kali disetelnya. Abis puas nangis, Okti terus langsung tidur (Kayak bayi aja) dan berharap bangun tidur bisa lega.
Yang jelas, sampai saat ini, Okti tetep nggak bisa ngelupain kejadian itu, meski ngrestuin Eqi ama Dewi, tapi patah hati 'kan sah-sah aja, "Kenapa mereka jadian di hari ulang tahun aku sih?" pikir Okti geregetan sebelum jatuh tertidur.
Beberapa minggu kemudian, di suatu siang yang cerah, geng Okti kebarengan geng-nya Eqi di studio 'Nemâ€', Eqi langsung narik tangan Okti keluar dari geng-nya, membawa Okti ke luar studio yang nggak rame, bikin Okti deg-deg plas!
"Ok, maafin gue ya.." Kata Eqi tiba-tiba.
"Emangnya kenapa?" sahut Okti nggak mengerti.
"Gue telat sadar bahwa sebenernya gue suka banget ama elu," kata Eqi pelan.
Okti salting, nggak tau kudu terbang atau melayang-layang doang, yang jelas, tiba-tiba, entah dari mana asalnya, Okti denger suara cempreng emaknya.
"Okti... Okti!! Kalo mau tidur tipinya dimatiin dulu! Hemat energi dong!
Okti bangun, kaget! Ternyata ketemuan ama Eqi tadi cuma dalam mimpi, kali ini Okti langsung nangis meraung-raung tanpa perlu dipancing adegan si Apin mati lagi.
"Emak kejaaaaaaaam ..." raungnya.
Emaknya langsung menenangkan Okti, "Emak kejam kenapa? udah, jangan nangis lagi, mandi sana, kita kan mau ngerayain ultah kamu !!"
"Okti nggak peduli lagi ama hari ulang tahun sialnya. "Ibu sih ... Okti kan paling enggak pengen pacaran ama Eqi, meski cuma dalam mimpi, jadi Okti rela kalo Eqi tuh dengan teganya jadian ama Dewi di hari ulang tahun Okti," gerutunya sambil ngeloyor ke kamar mandi.
Di pintu kamar mandi Okti mendapati kertas gede tertempel disitu bertuliskan :
"Surprise!!
Gue bukan pacar Eqi, Weee...
Kacian deh lo kena diboongin!
Dewi"
Okti melongo, dibacanya pengumuman itu, lalu langsung ngabur nyari emaknya sambil berteriak histeris, "Maaak! Dewi ada disini ya!?"
Nggak ngedapetin emaknya di ruang tengah, Okti menuju Ruang depan, dipintunya, lagi-lagi Okti ngedapetin Kertas, kali ini berwarna Pink, bertuliskan :
"I love you, Okti
Eqi"
Okti langsung menerobos masuk ruang depan.
Dan ......
"Surprise!!!!!!!!"
(Spesial buat D. C. For kisahnya di 2002)
28 September 05
Gimana nggak kesel kalo ternyata selama ini dia dibohongin, ceritanya gini. Pas Okti dikenalin ke pacar barunya si Darta, cowok berkacamata kelas III Ak, si Ipunk. Ipunk mengenalkan bala kurawanya, Ari dan Eqi.
Tapi siapa sangka Ipunk ngerjain Okti, ngenalinnya Ari jadi Eqi dan sebaliknya Eqi jadi Ari.
Sebelnya lagi, Okti yang langsung jatuh cinta pada si Eqi selama berminggu-minggu salah kaprah menyebutnya menjadi Ari, tau-tau Dewi, temen sebangkunya, naksir Eqi juga. Tapi bedanya, Dewi menyebut Eqi tetep Eqi. Nggak dikibulin Ipunk.
Nah, pas lagi nemenin Darta nungguin Ipunk di halte, Okti yang pertama liat tampang kerennya Eqi langsung nunjuk, "Itu dia Ari...," gitu katanya.
Pas ada suara Dewi bilang, "Itu Eqi!"
Mereka berpandang-pandangan, "Kamu naksir Eqi ya, Wi?" tanya Okti pede banget, nggak tau bahwa Eqi yang dimaksudnya adalah Ari yang sebenernya.
Gantian Dewi bilang, "Kamu naksir Ari ya? Tapi itu kan Eqi, bukan Ari..."
"Ah, kamu salah ... itu kan Ari, Ipunk sendiri yang ngenalin aku," debat Okti lugu, nggak tau kalo udah dikerjain Ipunk.
Hasilnya mereka debat maling, eyel-eyelan nama asli Eqi, (Jelas aja Dewi menang, orang tu cowok nama aslinya emang Eqi)
Darta yang melerai. "Kalian ini apa-apaan sih? Biar aku sekarang nyamperin dia, sekalian kutanyain siapa namanya yang sebenarnya!" katanya berinisiatif.
Darta mencegat Eqi.
"Ipunk mana?" tanyanya kepada sobat kental pacarnya itu.
"Di belakang, biasa... lagi beli rokok," jawab Eqi.
"Eh, temen-temenku pada eyel-eyelan tuh, nama kamu sebenernya siapa sih? Eqi atau Ari? Ayo ngaku!" Tanya Darta bener-bener menginterogasi.
Eqi yang ditanyain gitu langsung senyum-senyum. Hensem...banget, bikin Okti kethar-kethir.
"Apaan sih lu? kayak nggak kenal gue aja? Gue Eqi, dan dari lair emang emak-bapak gue kasih nama Eqi ke gue," jawab Eqi jujur sambil pasang tampang bersalah ke Okti. "Sorry, Gue ama Ipunk udah ngerjain elu."
Dan kalo bisa, saat itu juga Okti pengen melesak kedalam bumi, malu dan teramat sangat kecewa sekaligus nyesel kenapa mau-maunya dikerjain Ipunk.
Darta balik badan, , "Kamu denger? Namanya Eqi", Gitu katanya sambil memasang tampang kasian pada Okti.
Okti pucet, pengen ngamuk ke Ipunk.
Gitu ceritanya, Dan kenapa Okti pulang sekolah ngamuk-ngamuk?
Soalnya, tepat 2 minggu setelah Okti tau nama asli Ari yaitu Eqi yang diem-diem menjadi pujaan hatinya sejak jumpa pertama, tadi siang dengan pedenya Dewi bikin pengakuan ke Okti kalo kemaren sore dia jadian ama Eqi.
Okti langsung lemes, berpikir seandainya selama ini dia curhat terbuka ama chairmatenya itu bahwa dia suka Eqi, bukan Ari, mungkin Okti akan menerima kekalahanya dengan lebih lega.
Tapi, Okti juga berpikir percuma saja, toh, Eqi mungkin emang suka ama Dewi sejak awal. Padahal Okti ama Eqi udah akrab banget, dibilang temen karena temen bisa, dibilang temen karena punya kedekatan tersendiri juga bisa. Kok tega-teganya si Eqi dan Dewi mengkhianati Okti?
Rasa kecewa Okti berlipat-lipat karena hari ini, 19 oktober adalah tepat hari ulang tahunnya. Okti nggak pernah berharap untuk patah hati di hari ulang tahunnya. Meski Dewi, Darta, Ipunk (Yang udah diomelin abis-abisan karena ngebo’ongin Okti), Ari dan Eqi udah bikin pesta surprise yang meriah buat Okti di cafe depan sekolah tadi abis sekolah bubar, tapi tetep aja mendung nggak ilang dari wajah cakep Okti.
"Tuhan... Okti kurang apa sih? Kan duluan Okti yang suka Eqi, kenapa Tuhan tega kasih Eqi ke Dewi? Eqi kan cinta pertama Okti, sedangkan Dewi cuma menjadikan Eqi bagian dari ambisinya macarin semua cowok cakep di sekolah, Tuhan lupa nasib Doni? Pras? Atau Sony?" ratap Okti, lebih ngenes dari ratapan anak tiri begitu capek ngamuk ngebantingin bantal, abis, mau ngebanting barang-barang 'kan sayang...
Okti baru bisa nangis setelah nyetel film 'Mengejar Matahari' yang selalu dan selalu bisa menguras air mata Okti meski berkali-kali disetelnya. Abis puas nangis, Okti terus langsung tidur (Kayak bayi aja) dan berharap bangun tidur bisa lega.
Yang jelas, sampai saat ini, Okti tetep nggak bisa ngelupain kejadian itu, meski ngrestuin Eqi ama Dewi, tapi patah hati 'kan sah-sah aja, "Kenapa mereka jadian di hari ulang tahun aku sih?" pikir Okti geregetan sebelum jatuh tertidur.
Beberapa minggu kemudian, di suatu siang yang cerah, geng Okti kebarengan geng-nya Eqi di studio 'Nemâ€', Eqi langsung narik tangan Okti keluar dari geng-nya, membawa Okti ke luar studio yang nggak rame, bikin Okti deg-deg plas!
"Ok, maafin gue ya.." Kata Eqi tiba-tiba.
"Emangnya kenapa?" sahut Okti nggak mengerti.
"Gue telat sadar bahwa sebenernya gue suka banget ama elu," kata Eqi pelan.
Okti salting, nggak tau kudu terbang atau melayang-layang doang, yang jelas, tiba-tiba, entah dari mana asalnya, Okti denger suara cempreng emaknya.
"Okti... Okti!! Kalo mau tidur tipinya dimatiin dulu! Hemat energi dong!
Okti bangun, kaget! Ternyata ketemuan ama Eqi tadi cuma dalam mimpi, kali ini Okti langsung nangis meraung-raung tanpa perlu dipancing adegan si Apin mati lagi.
"Emak kejaaaaaaaam ..." raungnya.
Emaknya langsung menenangkan Okti, "Emak kejam kenapa? udah, jangan nangis lagi, mandi sana, kita kan mau ngerayain ultah kamu !!"
"Okti nggak peduli lagi ama hari ulang tahun sialnya. "Ibu sih ... Okti kan paling enggak pengen pacaran ama Eqi, meski cuma dalam mimpi, jadi Okti rela kalo Eqi tuh dengan teganya jadian ama Dewi di hari ulang tahun Okti," gerutunya sambil ngeloyor ke kamar mandi.
Di pintu kamar mandi Okti mendapati kertas gede tertempel disitu bertuliskan :
"Surprise!!
Gue bukan pacar Eqi, Weee...
Kacian deh lo kena diboongin!
Dewi"
Okti melongo, dibacanya pengumuman itu, lalu langsung ngabur nyari emaknya sambil berteriak histeris, "Maaak! Dewi ada disini ya!?"
Nggak ngedapetin emaknya di ruang tengah, Okti menuju Ruang depan, dipintunya, lagi-lagi Okti ngedapetin Kertas, kali ini berwarna Pink, bertuliskan :
"I love you, Okti
Eqi"
Okti langsung menerobos masuk ruang depan.
Dan ......
"Surprise!!!!!!!!"
(Spesial buat D. C. For kisahnya di 2002)
28 September 05
Subscribe to:
Posts (Atom)