Eva tercipta karena hampa
Tak bermakna
Eva tercipta sebagai pembalasan
Ketidak adilan masa lalu
Terpenjara oleh waktu
Bercengkrama dengan trauma
Seluruh kebebasan memuaskan diri
Menciptakan topeng demi topeng
Permainan kata
Eva tercipta karena luka
Menghimpit jalan nafas
Dan berat beban yang dibawa
Tersembunyi di balik asmara semu
Menyiksa diri dengan doa doa
Eva tercipta dengan sepasang sayap
Melayang menguasai imaji
Tentang pribadi lain dengan wajah yg sama
Jiwa lain yg bukan realita.
Untuk dua jiwa
(Eva Ang vs Eva Lim)
About Me

Writer, Pengelola Rumah Baca Istana Rumbia, Staff redaksi Tabloid Taman Plaza, Admin Yayasan CENDOL Universal Nikko (Koordinator bedah cerpen OCK), perias dan Make-up artist PELANGI Asosiasi Entertainment, Crew Wonosobo Costume Carnival dan Crew 'A' Event Organizer (Multazam Network), pernah bekerja di Hongkong dan Singapura. Cerpenis Terbaik VOI RRI 2011, dan diundang untuk Upacara HUT RI ke 66 di Istana Negara bersama Presiden RI. BMI Teladan yang mengikuti Sidang Paripurna DPR RI 2011 dan menjadi tamu Ketua DPD RI. Dinobatkan sebagai Pahlawan Devisa Penulis Cerpen BNP2TKI Tahun 2011. Pemuda Pelopor Dinas Pendidikan, pemuda dan Olahraga Provinsi Jawa Tengah kategori Seni-Budaya Tahun 2012. Menyukai langit, stasiun kereta, dan warna biru. Salah satu penulis Undangan Event Ubud Writers and Readers Festival 2011 di Ubud, Bali. Dapat dihubungi via Email FB/YM : Nessa_kartika@yahoo.com.
Friday, September 24, 2010
PULANG
Aku mengangkasa bersama mimpi
Mengejar kenangan
Kebersamaan
Membuka kembali ingatan
Mendamba memori baru
Bawa aku pulang
dari tempat jauh
kerinduan baru
dimana semua yang ada disini
acak
pegang tanganku
pergi...
pulang...
awan begitu hitam
mengacak isi perut
dibisiki do'a
dalam cinta yang kugenggam
nanti
i'll be Okay

Mengejar kenangan
Kebersamaan
Membuka kembali ingatan
Mendamba memori baru
Bawa aku pulang
dari tempat jauh
kerinduan baru
dimana semua yang ada disini
acak
pegang tanganku
pergi...
pulang...
awan begitu hitam
mengacak isi perut
dibisiki do'a
dalam cinta yang kugenggam
nanti
i'll be Okay

Mejeng dengan buku "Luka Tanah Priok"
Bangga rasanya memegang buku yang memuat karya ku
Thank U, Budhe Mega Vristian
Thanks jg Mbak Muntamah Cendani n My Lovely sister Mada Lilik
![]() |
Banggaa... <3 |
![]() |
my 1st admirer :) |
Thank U, Budhe Mega Vristian
Thanks jg Mbak Muntamah Cendani n My Lovely sister Mada Lilik
Thursday, September 23, 2010
Buku "30 Hari Dalam Cinta-Nya" 3rd cover

Buku ini berisi kisah2 pengalaman berpuasa yang ditulis oleh 15 penulis. Berikut judul tulisan beserta nama penulis dan negara tempat mereka tinggal.
(1) Sekelumit Cerita Ramadan di Hong Kong
Oleh Mega Vristian (Hong Kong)
(2) Ramadanku Bersama Anggota Shelter KOTKIHO
Oleh Mega Vristian (Hong Kong)
(3) Tuhan Kalian Itu Aneh dan Gila!
Oleh Indira Margareta (Hong Kong)
(4) Sungai Tyne, Sebuah Labirin dan Pokok Cemara Tua
Oleh Rilda A. Oe. Taneko (Inggris)
(5) Ramadan di Michigan
Oleh Imam Wahyudi Karimullah (Michigan, USA)
(6) Puasa di Sini Lamanya Bisa 17 Jam
Oleh Lutfi Shoviana (Finlandia)
(7) Tantangan Berpuasa Ramadan di Negeri Sakura
Oleh Nino Viartasiwi (Japan)
(8) Telor Ceplok for My Soul
Oleh Slamet Hidayat Wikarto (Korea)
(9) Ramadan Paling Indah di Hong Kong
Oleh Kine Risty (Hong Kong)
(10) Tiap Hari Minggu Pasti Aku Gagal Berpuasa
Oleh Kine Risty (Hong Kong)
(11) Puasa di Hong Kong Menambah Rasa Syukurku
Oleh Muntamah Cendani (Hong Kong)
(12) Sepenggal Ramadan di Negeri Bauhinia
Oleh Bilqis (Hong Kong)
(13) Salat Id, Aku Diantar Supir Pribadi Presiden Taiwan
Oleh Tina Yanes (Taiwan)
(14) Semoga Pemerintah Membantu Mengenalkan Islam di Taiwan
Oleh Siti Allie (Taiwan)
(15) Sahurku Piring Tertelungkup, Mak!
Oleh Okti Li (Taiwan)
(16) Banyak Temanku Dilarang Salat dan Berpuasa
Oleh Okti Li (Taiwan)
(17) Ramadan Keempat di Negeri Singa
Oleh Nessa Kartika (Singapura)
(18) Majikanku Melarang Keras Aku Berpuasa
Oleh D’zahra Zhou Xiaocie (Taiwan)
(19) Puasa, Aku Kucing-kucingan dengan Majikan
Oleh Tety N. (Taiwan)
(20) Aku Dibilang Bodoh karena Berpuasa
Oleh Ismi Iis (Taiwan)
(21) Bulan Puasa, Saya Makan Babi di Siang Hari
Oleh Minie Kholik (Taiwan)
(22) Tiga Kali Ramadan di Taiwan
Oleh Hesty Pramitha (Taiwan)
(23) Warna Ramadan di Tanah Melayu
Oleh Dang Aji (Malaysia)
(1) Sekelumit Cerita Ramadan di Hong Kong
Oleh Mega Vristian (Hong Kong)
(2) Ramadanku Bersama Anggota Shelter KOTKIHO
Oleh Mega Vristian (Hong Kong)
(3) Tuhan Kalian Itu Aneh dan Gila!
Oleh Indira Margareta (Hong Kong)
(4) Sungai Tyne, Sebuah Labirin dan Pokok Cemara Tua
Oleh Rilda A. Oe. Taneko (Inggris)
(5) Ramadan di Michigan
Oleh Imam Wahyudi Karimullah (Michigan, USA)
(6) Puasa di Sini Lamanya Bisa 17 Jam
Oleh Lutfi Shoviana (Finlandia)
(7) Tantangan Berpuasa Ramadan di Negeri Sakura
Oleh Nino Viartasiwi (Japan)
(8) Telor Ceplok for My Soul
Oleh Slamet Hidayat Wikarto (Korea)
(9) Ramadan Paling Indah di Hong Kong
Oleh Kine Risty (Hong Kong)
(10) Tiap Hari Minggu Pasti Aku Gagal Berpuasa
Oleh Kine Risty (Hong Kong)
(11) Puasa di Hong Kong Menambah Rasa Syukurku
Oleh Muntamah Cendani (Hong Kong)
(12) Sepenggal Ramadan di Negeri Bauhinia
Oleh Bilqis (Hong Kong)
(13) Salat Id, Aku Diantar Supir Pribadi Presiden Taiwan
Oleh Tina Yanes (Taiwan)
(14) Semoga Pemerintah Membantu Mengenalkan Islam di Taiwan
Oleh Siti Allie (Taiwan)
(15) Sahurku Piring Tertelungkup, Mak!
Oleh Okti Li (Taiwan)
(16) Banyak Temanku Dilarang Salat dan Berpuasa
Oleh Okti Li (Taiwan)
(17) Ramadan Keempat di Negeri Singa
Oleh Nessa Kartika (Singapura)
(18) Majikanku Melarang Keras Aku Berpuasa
Oleh D’zahra Zhou Xiaocie (Taiwan)
(19) Puasa, Aku Kucing-kucingan dengan Majikan
Oleh Tety N. (Taiwan)
(20) Aku Dibilang Bodoh karena Berpuasa
Oleh Ismi Iis (Taiwan)
(21) Bulan Puasa, Saya Makan Babi di Siang Hari
Oleh Minie Kholik (Taiwan)
(22) Tiga Kali Ramadan di Taiwan
Oleh Hesty Pramitha (Taiwan)
(23) Warna Ramadan di Tanah Melayu
Oleh Dang Aji (Malaysia)
Tuesday, September 21, 2010
RAMADHAN KE EMPAT DI NEGRI SINGA
Ah, begitu cepat bulan puasa datang lagi, itu artinya tahun ini adalah Ramadhan yang ke empat aku di negeri ini, negri Metropolis yang rapi dan modern. kadang aku tak merasa bedanya dengan berpuasa di negeri sendiri, karena banyak makanan khas melayu dan muslim food. ketupat dan jajanan khas lebaran pun banyak dijumpai, bisa mengobati rasa rinduku akan hidangan kampung halaman, tentu saja bagi lidahku, kolak pisang khas ibu atau lontong opor budhe lebih lezat dari semua yg kujumpai disini. meski begitu demi membangun masa depan, aku harus bersabar dan berpuas diri dengan apa yang ada disini.
Ramadhan ini ramadhan ke empat aku di Singapura. apa yang ku lihat dan kurasakan selama ini membuatku makin rindu pulang. InsyaAllah.Akhirnya setelah sempat ribut dengan bos ku dia memberi aku cuti pulang mudik lebaran ini, untuk berkumpul sejenak dengan suami dan anak yang telah kutinggalkan, juga untuk menyambung kembali tali silaturahmi yang terabaikan selama beberapa tahun aku bekerja disini. keluarga besarku yang aku yakin akan selalu membuka pintu mereka untukku, dimanapun darimanapun aku.
Marhaban ya Ramadhan, Selamat menunaikan ibadah puasa Ramadhan
mohon maaf lahir dan bathin.
Ramadhan ini ramadhan ke empat aku di Singapura. apa yang ku lihat dan kurasakan selama ini membuatku makin rindu pulang. InsyaAllah.Akhirnya setelah sempat ribut dengan bos ku dia memberi aku cuti pulang mudik lebaran ini, untuk berkumpul sejenak dengan suami dan anak yang telah kutinggalkan, juga untuk menyambung kembali tali silaturahmi yang terabaikan selama beberapa tahun aku bekerja disini. keluarga besarku yang aku yakin akan selalu membuka pintu mereka untukku, dimanapun darimanapun aku.
Marhaban ya Ramadhan, Selamat menunaikan ibadah puasa Ramadhan
mohon maaf lahir dan bathin.
Monday, September 20, 2010
Buku "30 Hari dalam Cinta-Nya" 2nd cover

Buku ini menyajikan berbagai pengalaman Warga Negara Indonesia (WNI) beragama Islam yang melewatkan bulan Ramadhan di Luar Negeri, yakni Hong Kong, Korea, Taiwan Malaysia, Singapura, Jepang, Belanda, USA dan Finlandia.
Ada yang berada di luar negeri karena studi, ada pula yang menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
Bagi umat Islam, menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan merupakan salah satu kewajiban.
Berbagai pengalaman unik, yang terkadang memprihatinkan dan mencengangkan, mereka alami, terutama oleh mereka yang berada di negara-negara tempat pemeluk Islam merupakan warga minoritas.
Pengalaman-pengalaman yang tersaji dalam buku ini membuat betapa bersyukurnya siapa saja yang bisa menjalankan puasa Ramadhan di Indonesia yang praktis tanpa kendala dan tekanan dari luar.
Sebab, ternyata banyak WNI di luar negri yang untuk berpuasa dan salat saja, itu sudah harus melewati sebuah perjuangan yang luar biasa karena di lingkungannya di luar negeri, Islam bukan agama yang popular, tidak dimengerti dan bahkan dibenci.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
This book presents the experiences of Indonesian's Moslem Citizen, who spent the month of Ramadan in Foreign Countries, namely Hong Kong, Korea, Taiwan, Malaysia, Singapore, Japan, Netherlands, USA and Finland.
There are residing in foreign countries because of studies, there is also the Indonesian Workers (TKI).
For Muslims, running in the month of Ramadan fasting is one of liability.
A variety of unique experiences, which are sometimes apprehensive and staggering, they have experienced, especially by those who are in countries where followers of Islam is a minority.
Experiences presented in this book makes how grateful whoever can run the fast of Ramadan in Indonesia, which practically without constraints and pressures from outside.
We found many Indonesians abroad who for fasting and prayer, it's already had to go through a tremendous struggle for the environment outside the country, Islam is not a popular religion, not to be understood and even hated.
writer / penulis :
(1) Tety N. (Taiwan)
(2) Hesty Pramitha (Taiwan)
(3) Okti Li (Taiwan)
(4) Ismi Iis (Taiwan)
(5) D'zahra zhou xiaocie (Taiwan)
(6) Minie Kholik (Taiwan)
(7) Rilda Aprisanti Oelangan Taneko (England)
(8) Mega Vristian (Hong Kong)
(9) Muntamah Cendani (Hong Kong)
(10) Kine Risty (Hong Kong)
(11) Indira Margareta (Hong Kong)
(12) Shoviana Kesa (Finlandia)
(13) Imam Wahyudi Karimullah (Michigan State University, U..S.A)
(14) Slamet Hidayat Wikarto (Korea)
(15) Dang Aji (Malaysia)
(16) Nessa Kartika (Singapura)
(17) Nino Viartasiwi ( Jepang).
Ada yang berada di luar negeri karena studi, ada pula yang menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
Bagi umat Islam, menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan merupakan salah satu kewajiban.
Berbagai pengalaman unik, yang terkadang memprihatinkan dan mencengangkan, mereka alami, terutama oleh mereka yang berada di negara-negara tempat pemeluk Islam merupakan warga minoritas.
Pengalaman-pengalaman yang tersaji dalam buku ini membuat betapa bersyukurnya siapa saja yang bisa menjalankan puasa Ramadhan di Indonesia yang praktis tanpa kendala dan tekanan dari luar.
Sebab, ternyata banyak WNI di luar negri yang untuk berpuasa dan salat saja, itu sudah harus melewati sebuah perjuangan yang luar biasa karena di lingkungannya di luar negeri, Islam bukan agama yang popular, tidak dimengerti dan bahkan dibenci.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
This book presents the experiences of Indonesian's Moslem Citizen, who spent the month of Ramadan in Foreign Countries, namely Hong Kong, Korea, Taiwan, Malaysia, Singapore, Japan, Netherlands, USA and Finland.
There are residing in foreign countries because of studies, there is also the Indonesian Workers (TKI).
For Muslims, running in the month of Ramadan fasting is one of liability.
A variety of unique experiences, which are sometimes apprehensive and staggering, they have experienced, especially by those who are in countries where followers of Islam is a minority.
Experiences presented in this book makes how grateful whoever can run the fast of Ramadan in Indonesia, which practically without constraints and pressures from outside.
We found many Indonesians abroad who for fasting and prayer, it's already had to go through a tremendous struggle for the environment outside the country, Islam is not a popular religion, not to be understood and even hated.
writer / penulis :
(1) Tety N. (Taiwan)
(2) Hesty Pramitha (Taiwan)
(3) Okti Li (Taiwan)
(4) Ismi Iis (Taiwan)
(5) D'zahra zhou xiaocie (Taiwan)
(6) Minie Kholik (Taiwan)
(7) Rilda Aprisanti Oelangan Taneko (England)
(8) Mega Vristian (Hong Kong)
(9) Muntamah Cendani (Hong Kong)
(10) Kine Risty (Hong Kong)
(11) Indira Margareta (Hong Kong)
(12) Shoviana Kesa (Finlandia)
(13) Imam Wahyudi Karimullah (Michigan State University, U..S.A)
(14) Slamet Hidayat Wikarto (Korea)
(15) Dang Aji (Malaysia)
(16) Nessa Kartika (Singapura)
(17) Nino Viartasiwi ( Jepang).
Thursday, September 16, 2010
1
Pa,
maafkan mama
jika lagi-lagi mama tak disana
dalam sehat dalam sakitmu
Pa,
maafkan mama
tak dapat berbagi penderitaanmu
sakitmu bagaimanapun adalah salahku
Pa,
maafkan mama tak disana
menjadi istri berbagi bebanmu
disini, tak bisa berbuat apa-apa
أَسْأَلُ اللهَ الْعَظِيْمَ رَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ أَنْ يَشْفِيَكَ
“Aku mohon kepada Allah Yang Maha Agung,
Tuhan yang menguasai arasy yang agung,
agar menyembuhkan penyakitmu”
maafkan mama
jika lagi-lagi mama tak disana
dalam sehat dalam sakitmu
Pa,
maafkan mama
tak dapat berbagi penderitaanmu
sakitmu bagaimanapun adalah salahku
Pa,
maafkan mama tak disana
menjadi istri berbagi bebanmu
disini, tak bisa berbuat apa-apa

أَسْأَلُ اللهَ الْعَظِيْمَ رَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ أَنْ يَشْفِيَكَ
“Aku mohon kepada Allah Yang Maha Agung,
Tuhan yang menguasai arasy yang agung,
agar menyembuhkan penyakitmu”
Monday, September 6, 2010
Buku "30 Hari Dalam Cinta-Nya" 1st cover

Alhamdulilah Buku " 30 Hari Dalam Cinta-Nya"
kumpulan pengalaman puasa para Imigran
( Hong Kong, Korea,Taiwan,Singapura, Malaysia,USA, Belanda
dan Finland)
Dalam proses editing.
Ini desain sampul yang masih akan disempurnakan.
Mohon doanya untuk kelancaran penerbitan buku ini.
Alhamdulilah book "30 Days In His Love"
collection of the fasting experience Immigrants
(Hong Kong, Korea, Taiwan, Singapore, Malaysia, USA, Netherlands
and Finland)
In the editing process.
This cover design is still to be completed.
Please prayer for the smooth publication of this book.
writer / penulis :
(1) Tety N. (Taiwan)
(2) Hesty Pramitha (Taiwan)
(3) Okti Li (Taiwan)
(4) Ismi Iis (Taiwan)
(5) D'zahra zhou xiaocie (Taiwan)
(6) Minie Kholik (Taiwan)
(7) Rilda Aprisanti Oelangan Taneko (Institute of Social Studies, Den Haag)
(8) Mega Vristian (Hong Kong)
(9) Muntamah (Hong Kong)
(10) Kine Risty (Hong Kong)
(11) Indira Margareta (Hong Kong)
(12) Lutfi Shoviana (Finlandia)
(13) Imam Wahyudi Karimullah (Michigan State University, U..S.A)
(14) Slamet Hidayat Wikarto (Korea)
(15) Dang Aji (Malaysia)
(16) Nessa Kartika (Singapura)
kumpulan pengalaman puasa para Imigran
( Hong Kong, Korea,Taiwan,Singapura, Malaysia,USA, Belanda
dan Finland)
Dalam proses editing.
Ini desain sampul yang masih akan disempurnakan.
Mohon doanya untuk kelancaran penerbitan buku ini.
Alhamdulilah book "30 Days In His Love"
collection of the fasting experience Immigrants
(Hong Kong, Korea, Taiwan, Singapore, Malaysia, USA, Netherlands
and Finland)
In the editing process.
This cover design is still to be completed.
Please prayer for the smooth publication of this book.
writer / penulis :
(1) Tety N. (Taiwan)
(2) Hesty Pramitha (Taiwan)
(3) Okti Li (Taiwan)
(4) Ismi Iis (Taiwan)
(5) D'zahra zhou xiaocie (Taiwan)
(6) Minie Kholik (Taiwan)
(7) Rilda Aprisanti Oelangan Taneko (Institute of Social Studies, Den Haag)
(8) Mega Vristian (Hong Kong)
(9) Muntamah (Hong Kong)
(10) Kine Risty (Hong Kong)
(11) Indira Margareta (Hong Kong)
(12) Lutfi Shoviana (Finlandia)
(13) Imam Wahyudi Karimullah (Michigan State University, U..S.A)
(14) Slamet Hidayat Wikarto (Korea)
(15) Dang Aji (Malaysia)
(16) Nessa Kartika (Singapura)
Subscribe to:
Posts (Atom)