About Me

About Me
Writer, Pengelola Rumah Baca Istana Rumbia, Staff redaksi Tabloid Taman Plaza, Admin Yayasan CENDOL Universal Nikko (Koordinator bedah cerpen OCK), perias dan Make-up artist PELANGI Asosiasi Entertainment, Crew Wonosobo Costume Carnival dan Crew 'A' Event Organizer (Multazam Network), pernah bekerja di Hongkong dan Singapura. Cerpenis Terbaik VOI RRI 2011, dan diundang untuk Upacara HUT RI ke 66 di Istana Negara bersama Presiden RI. BMI Teladan yang mengikuti Sidang Paripurna DPR RI 2011 dan menjadi tamu Ketua DPD RI. Dinobatkan sebagai Pahlawan Devisa Penulis Cerpen BNP2TKI Tahun 2011. Pemuda Pelopor Dinas Pendidikan, pemuda dan Olahraga Provinsi Jawa Tengah kategori Seni-Budaya Tahun 2012. Menyukai langit, stasiun kereta, dan warna biru. Salah satu penulis Undangan Event Ubud Writers and Readers Festival 2011 di Ubud, Bali. Dapat dihubungi via Email FB/YM : Nessa_kartika@yahoo.com.

Sunday, June 10, 2012

[ARTIKEL TAMAN PLAZA] BENNY MUSIC


Dimuat di Taman Plaza edisi Juni, Rubrik Inspirasi Komunitas 



BENNY
BERCITA-CITA MEMBUAT YAYASAN UNTUK PEMUSIK

Kesuksesan Beny dimulai dari dorongan orangtuanya untuk belajar Organ karena melihat prospek pemain Organ di tempat umum sangat bagus. Awalnya Beny tidak suka dan sangat tidak nyaman ketika orangtuanya menyekolahkannya di Sekolah Musik YPMM Jalantengah Wonosobo pimpinan Bapak Sain. Namun di lain pihak orangtua Beny justru sangat bangga padanya.

Kini terbukti profesi-nya sebagai menjadi pemain Organ tunggal termahal di Wonosobo membuat financial Beny terjamin. Bahkan biaya kuliah dan tempat tinggal juga dibiayai dari bermusik. Sayangnya, cowok single ini belum beruntung soal cinta.

“Saya pernah jatuh cinta pada penyanyi yang saya iringi di panggung, tapi saya ini hanya seorang yang mudah jatuh cinta dan bukan pejuang cinta, sehingga selalu gagal mendapatkan gadis idaman saya.”

Pernah mengiringi Ratna Listi, Marwoto, Yati Pesek, dan beberapa artis ibukota lain yang datang untuk show di Kota Asri, Beny mengaku impiannya untuk mendunia masih ditunda karena kepadatannya malayani job di dalam kota.

“Saya sangat fleksibel menjadi pengiring suatu show, jika kualitas sound suatu panggung buruk, saya hanya bisa berusaha sekuat tenaga memberikan yang terbaik untuk penonton.”

Dengan durasi sekitar empat jam untuk event di dalam gedung dan tiga jam untuk even outdoor, Beny mengaku tidak membeda-bedakan. “Hanya saja sebagai seorang entertainer, saat event outdoor saya dituntut untuk mampu memainkan musik non-stop atau saya mengecewakan penonton,” katanya.

Sebagai salah satu pencetus PELANGI Entertainment, Beny merasa sangat diuntungkan soal komunikasi sesama entertainer dengan adanya komunitas ini. Ada kedekatan tersendiri yang dirasakannya dengan anggota dalam setiap pertemuan arisan Pelangi karena mereka tidak mesti bertemu dalam satu event.

Siapa yang menyangka musisi sekelas Beny ternyata adalah seorang guru? Padahal selain mengurangi penghasilan dari show, pendapatannya sebagai pemain Organ tunggal tentunya tidak sebanding dengan gaji guru. “Saya siap dengan resiko mengurangi show, karena sebagai seorang guru – meskipun masih gagal terjaring dalam CPNS—saya harus tahu diri.”

Selain sibuk mendidik, Beny juga mempunyai bisnis sampingan jual beli organ, memberi les musik pada anak-anak. “Saya juga bercita-cita mendirikan studio musik dan kelak membuat Yayasan untuk pemusik.”

Sebuah cita-cita yang mulia. Bravo Beny! [NeKa]

No comments:

Post a Comment