About Me

About Me
Writer, Pengelola Rumah Baca Istana Rumbia, Staff redaksi Tabloid Taman Plaza, Admin Yayasan CENDOL Universal Nikko (Koordinator bedah cerpen OCK), perias dan Make-up artist PELANGI Asosiasi Entertainment, Crew Wonosobo Costume Carnival dan Crew 'A' Event Organizer (Multazam Network), pernah bekerja di Hongkong dan Singapura. Cerpenis Terbaik VOI RRI 2011, dan diundang untuk Upacara HUT RI ke 66 di Istana Negara bersama Presiden RI. BMI Teladan yang mengikuti Sidang Paripurna DPR RI 2011 dan menjadi tamu Ketua DPD RI. Dinobatkan sebagai Pahlawan Devisa Penulis Cerpen BNP2TKI Tahun 2011. Pemuda Pelopor Dinas Pendidikan, pemuda dan Olahraga Provinsi Jawa Tengah kategori Seni-Budaya Tahun 2012. Menyukai langit, stasiun kereta, dan warna biru. Salah satu penulis Undangan Event Ubud Writers and Readers Festival 2011 di Ubud, Bali. Dapat dihubungi via Email FB/YM : Nessa_kartika@yahoo.com.

Tuesday, March 26, 2019

#puisi PUTUS ASA

I.
Aku
Putus
Asa

Cintamu
Tidak
Biasa

II.
Bening matamu
Ada gambar segala isi dunia
Ingin kutempatkan diri
Membayangi
Hingga yang tampak olehmu
Hanya aku

Mungkin terkumpul lelah
Karena kita hanya mampu diam
Tak mampu bergandengan tangan
Menanti yang tak pasti

Lalu, perlahan kerinduan menjadi gusar
Tak berkesudahan
Seperti pusaran angin
Meruntuhkan dedaunan
Kering, tak berdaya
Terbang ke permukaan bumi
Menjadi sari tanah

Cinta, tak lagi munculkan asa
Yang ada : air mata

III.
Jika sempat kauijinkan tubuh ini memeluk
Membisikkan janjijanji dan rahasia
Sekali lagi
Mengulang yang sempat
Menjaga yang tak sempat

Asaku,
Tak seputus ini

IV.
Aku bertahan pada satu asa
Dimana suatu pernah
Kau berkata
Membawa kita ke tempat rahasia
(Ke luar angkasa?)

Aku tak menceritakannya pada siapa-siapa
Sampai waktunya nanti kita putus
Oleh hal aku dan kamu tak kan tahu

V.
Kemarin aku mengirimkan pesan sederhana
Tentang rasa rindu
Yang tak pada tempatnya

Kita bijaksana
Menganggapnya sementara
Meski rahasia terlalu indah bagiku untuk mengakhirinya

Kemarin juga
Tak kutemukan pesanmu diantara kata
Yang tak pernah bisa terucap
Di hadapanmu
Meski engkau mencoba
Aku tak mengerti, mengapa lidahku kelu
Menjawabnya

Kita berusaha tertawa
Karena hidup ini tidak berbatas
Kita menguasai dunia
Dengan rahasia tentang putus aaa

No comments:

Post a Comment