About Me

About Me
Writer, Pengelola Rumah Baca Istana Rumbia, Staff redaksi Tabloid Taman Plaza, Admin Yayasan CENDOL Universal Nikko (Koordinator bedah cerpen OCK), perias dan Make-up artist PELANGI Asosiasi Entertainment, Crew Wonosobo Costume Carnival dan Crew 'A' Event Organizer (Multazam Network), pernah bekerja di Hongkong dan Singapura. Cerpenis Terbaik VOI RRI 2011, dan diundang untuk Upacara HUT RI ke 66 di Istana Negara bersama Presiden RI. BMI Teladan yang mengikuti Sidang Paripurna DPR RI 2011 dan menjadi tamu Ketua DPD RI. Dinobatkan sebagai Pahlawan Devisa Penulis Cerpen BNP2TKI Tahun 2011. Pemuda Pelopor Dinas Pendidikan, pemuda dan Olahraga Provinsi Jawa Tengah kategori Seni-Budaya Tahun 2012. Menyukai langit, stasiun kereta, dan warna biru. Salah satu penulis Undangan Event Ubud Writers and Readers Festival 2011 di Ubud, Bali. Dapat dihubungi via Email FB/YM : Nessa_kartika@yahoo.com.

Wednesday, November 23, 2016

(Cerpen) BASABASI

BASABASI
By Nessa Kartika

Malam sudah dikepung oleh kabut. Selepas isya tak ada warga ke luar rumah. Warga lebih memilih untuk menarik selimut, tidur. Segelintir pemuda bertahan di prapatan, bercengkrama di depan warung, ngopi dan melinting tembakau murahan. Percakapan seputar cewek, kegiatan mereka tadi, kebanyakan mereka bekerja sebagai buruh kayu dan  buruh pabrik roti, atau mencakapkan BasaBasi.

BasaBasi punya seorang istri, tukang pijat tua renta, hoby ngomong jelek. Walau kasar omongannya, tapi tenaga tua nya banyak dicari, terutama buruh kasar yang badannya pegal linu, atau ibu ibu yang anaknya kecengklak, istilahnya.

Akhir-akhir ini istri BasaBasi kemana-mana sambil mengumbar cerita tentang sang suami yang sakit tak jelas. Sejak menderita serangan stroke yang terakhir kali, hidupnya di ranjang saja, diasuh oleh istri dan menantunya yang gendut.

Keadaannya bukan tambah baik malah tambah tak jelas. Hidup tidak mati pun tidak. Badan tak boleh tersentuh. Meski sudah tak nalar, tak dengar dan tak mampu gerak, namun berisiknya minta ampun. Tak peduli pagi, siang atau malam, bahkan tengah malam... seharian, selalu berteriak-teriak minta tolong karena kesakitan.

Keluarga sudah tak tahu harus menolong bagaimana lagi, si Istri sempat mengeluh pula, "Pak, kenapa kau tak mati saja...? Bertahun-tahun kau begini, kasihan lah yang masih hidup, kasihan kau lah... ."

Pemuda desa sudah tahu tentang susuk yang dipakai BasiBasi, sudah diambil Pak Kyai. Mereka bercanda tentang tujuan apa digunakannya susuk itu, mereka tau si Istri bawelnya setengah mati. Andai balita yang dibawa pijat bisa lari, sudah lari lah mereka takut dengan mukanya yang mirip Mak lampir pula.

Seharusnya, setelah susuk itu ditarik dari badan, orang langsung bisa mati wajar, apalagi jika sakitnya BasaBasi memang karena umurnya yang sudah tua, sudah bobrok juga organ badan, waktunya mati. Namun BasaBasi masih begitu begitu saja.

Timbul tanya di hati warga, glenak glenik tetangga, para ibu tukang rumpi sambil berjemur, obrolan pemuda sambil siskampling, "siapa yang mengerjai BasaBasi?"

Rahasia umum tentang identitas si Dukun Santet, tak habis diceritakan di sini, yang masih rajin mengelilingi rumah-rumah setiap tengah malam dengan sepatu bot-nya.

Entah apa masalah mereka, apa yang membuatnya tega dan apa tujuannya. Hanya Allah ta'ala dan si Dukun yang tahu. Warga dan keluarga lama-lama hanya bisa mengelus dada dan berharap BasaBasi segera mati. (Wonosobo, 24 November  #2016)

Saturday, January 17, 2015

SEMINAR MAMPU | AUSAid ~ MIGRANT CARE ~ SARI | URGENSI PERDA PERLINDUNGAN BMI WONOSOBO

Seminar Urgensi Peraturan Daerah (Perda) Perlindungan Buruh Migran Indonesia asal Wonosobo.

Acara yg difasilitasi oleh Australian Aid yang bekerjasama dengan Migrant Care dan SARI Solo ini dilaksanakan di Galeri Hotel Kresna Wonosobo pada hari Kamis, 15 Januari 2015 jam 09.00 - selesai, dibuka oleh Menteri Ketenagakerjaan RI Hanif Dzakiri dan dihadiri oleh Bupati & Wakil Bupati Wonosobo, SKPD Kab.Wonosobo, Perangkat Desa, Perwakilan klinik, ormas dan tokoh perempuan serta perwakilan mantan BMI asal Wonosobo.

Narasumber acara ini adalah Mulyadi dari SARI (Social Analysis and Research Institute) Solo, Agus Achmad Muawar dari Komisi DPRD Wonosobo dan Tyas Retno Wulan dosen Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto serta dimoderatori oleh Wahyu Susilo dari Migrant Care, Jakarta.

Mantan BMI Wonosobo yg hadir berasal dari 3 (tiga) organisasi bentukan SARI Solo yaitu MUIWO (Migrant United Indonesia ~ Wonosobo) - Desa Lipursari Kec.  Leksono, Bumi Karya Mandiri - Desa Kuripan Kec. Watumalang dan Migran Bijak Mergosari - Desa Mergosari Kec. Sukoharjo.

Dalam pidato pembukaan seminar, Menaker Hanif Dzakiri menjanjikan perumusan undang-undang yang diantaranya mengatur tentang pelarangan praktek percaloan.

Suciati, ketua organisasi Bumi Karya Mandiri - Desa Kuripan Kec. Watumalang, mengungkapkan harapan agar acara ini berhasil merumuskan perda perlindungan terhadap BMI Wonosobo, terutama karena desanya menjadi basis terbanyak mengirimkan buruh migran ke luar negeri di Kab. Wonosobo.

Sementara itu banyak pihak yang mendukung pemberdayaan mantan buruh migran, hal ini menjadi target utama program MAMPU (Maju Perempuan Indonesia untuk Penanggulangan Kemiskinan) di Kab. Wonosobo. Selain akan diberikan pelatihan-pelatihan keterampilan juga akan dilatih dan didampingi supaya dapat membantu memberikan perlindungan terhadap Buruh migran, calon buruh migran dan keluarganya.

(Ditulis oleh Anissa Hanifa, staf SARI Wonosobo)

Thursday, December 25, 2014

[Puisi] Aku Menunggu

#Ay

detik merintih
kesepian menukik
jangan tanya soal rindu di hati
pasrahku eratkan janji

takdir masih berseberangan
kita belum dipertemukan
meski kelu mendamba perjumpaan
memupuk rindu makin dalam

hari merepih
dalam hati kukuatkan diri
"sebentar lagi... ,"
meski entah kapan kan hadir

dengarkan tumpahan rasa
yang kutulis sembari menunggu saatnya.

| Banjarnegara, 25122014

Wednesday, July 2, 2014

Lomba Cerpen Hari Jadi Wonosobo 189 DL 24 Juli 2014

Kata Wonosobo berasal dari bahasa Jawa Wanasaba, yang secara harafiah berarti: "tempat berkumpul di hutan". Seiring waktu, Wonosobo merupakan kota wisata yang kental dengan kebudayaan, hal ini diantaranya karena adanya peninggalan peradaban Hindu Kuno di pegunungan Dieng.

Kota asri yang adem, tenang dan sunyi menjadi ciri kabupaten kita. Namun, hawa dingin, kabut, jalan berliku, persawahan, pertanian dan hutan menjadi sesuatu yang menarik untuk dituliskan. Ditambah dengan kekayaan kebudayaan, kesenian, kearifan lokal, kuliner serta legenda di tiap desa menjadikan harta tak ternilai, hal yang juga sayang jika tidak terdokumentasikan. Menuliskannya adalah juga salah satu cara mempromosikan kekayaan yang dimiliki Kabupaten Wonosobo di mata dunia. 

Komunitas sastra Bimalukar mengajak para blogger dan penulis untuk menceritakan tentang Kabupaten Wonosobo dalam sebuah cerita pendek atau cerpen. Cerpen bergaya bebas, namun harus menceritakan tentang Kabupaten Wonosobo. Cerita fiksi atau diangkat dari kisah nyata tentang pesona, kebudayaan, penduduk dan segala hal tentang Kabupaten Wonosobo. 

Event ini diselenggarakan dalam rangka Hari Jadi Kabupaten Wonosobo ke 189. Hal ini merupakan kontribusi Komunitas Sastra Bimalukar kepada Kabupaten Wonosobo. Selamat Hari Jadi Kabupaten Wonosobo ke 189. Dirgahayu!


SYARAT DAN KETENTUAN

1. Lomba terbuka untuk Umum. Siapa saja boleh ikut tidak terbatasi oleh domisi, etnis, suku, ras, atau agama. 
2. Peserta tidak dipungut biaya apapun (100 persen gratis) 
3. Peserta memiliki blog pribadi, bisa menggunakan domain berbayar atau gratis. Bisa pakai Wordpress, .Blogspot, Thumblr, Blogdetik, atau yang lain. 
4. Tema Cerpen adalah “Kabupaten Wonosobo”. Sub tema : “Pelestarian Nilai Budaya Menuju Kota Investasi, Wisata, Adipura dan Bunga” 
5. Panjang cerpen maksimal 10.000 kata 
6. Cerpen diposting dalam blog, 
Dibawah postingan, sertakan tulisan "Cerpen ini diikutsertakan dalam Lomba Menulis Cerpen #HariJadiWonosobo189" dan diberi link hidup menuju postingan note ini. 
7. Cerpen merupakan karya asli, bukan plagiat atau copy paste, tidak SARA, tidak Alay, boleh disertai gambar, foto, dll. 
8. Peserta mendaftar dengan mengirim link ke : ks.bimalukar@gmail.com 
Subjek email : CERPEN WONOSOBO dengan format : 
        Nama : 
        Alamat : 
        No. Hp : 
        URL : 
       Akun FB/Twiter :

9. Diutamakan sharing sebanyak-banyaknya link cerpen ke FB, Twitter atau G+ dengan menyertakan ucapan “Selamat Hari Jadi Wonosobo ke 189 Tahun”
10. Cerpen yang diikutsertakan akan menjadi milik panitia.
11. Pemenang mempunyai kesempatan karyanya dibukukan.

Deadline dan Pengumuman Pemenang

Deadline Lomba Cerpen #HariJadiWonosobo189 pada 24 Juli 2014 pukul 23.59 WIB
Pengumuman Pemenang pada tanggal 4 Agustus 2014 di Blog http://komunitas-sastra-bimalukar.blogspot.com dan akun-akun sosmed Komunitas Sastra Bimalukar Wonosobo, twitter : @WSBimalukar (https://twitter.com/WSBimalukar)

Keputusan pemenang mutlak ada di tangan dewan juri. Keputusan tidak dapat diganggu gugat. Pemenang lomba dipilih berdasarkan kualitas tulisan. 
Contact: Jusuf (085230373555), 082171937266 (Nessa), 085729641999 (Hening)

Friday, November 15, 2013

DINGIN

Gelap ini aku berteman puisi
dan rindu, kukirimkan padamu.

Semoga esok untuk KITA