About Me

About Me
Writer, Pengelola Rumah Baca Istana Rumbia, Staff redaksi Tabloid Taman Plaza, Admin Yayasan CENDOL Universal Nikko (Koordinator bedah cerpen OCK), perias dan Make-up artist PELANGI Asosiasi Entertainment, Crew Wonosobo Costume Carnival dan Crew 'A' Event Organizer (Multazam Network), pernah bekerja di Hongkong dan Singapura. Cerpenis Terbaik VOI RRI 2011, dan diundang untuk Upacara HUT RI ke 66 di Istana Negara bersama Presiden RI. BMI Teladan yang mengikuti Sidang Paripurna DPR RI 2011 dan menjadi tamu Ketua DPD RI. Dinobatkan sebagai Pahlawan Devisa Penulis Cerpen BNP2TKI Tahun 2011. Pemuda Pelopor Dinas Pendidikan, pemuda dan Olahraga Provinsi Jawa Tengah kategori Seni-Budaya Tahun 2012. Menyukai langit, stasiun kereta, dan warna biru. Salah satu penulis Undangan Event Ubud Writers and Readers Festival 2011 di Ubud, Bali. Dapat dihubungi via Email FB/YM : Nessa_kartika@yahoo.com.

Monday, September 10, 2012

[ARTIKEL] LKP KINANTHI

[Dimuat di Tabloid Taman Plaza edisi September 2012]

Inspirasi Komunitas.
LKP KINANTHI Komunitas Perias Wonosobo.



Di satu sisi jalan Jagalan, Selomerto. Sebuah rumah sederhana tampak riuh rendah dengan sekelompok ibu dan gadis calon ibu, terkadang tampak pula anak-anak perempuan kecil berada di antara mereka.
            Tempat mereka berkumpul kadang di balai-balai bambu atau di gazebo serupa pos kampling di sisi kolam lele dalam taman sari mini. Rumah hijau yang berisi aneka bunga budidaya pemilik rumah, Drs. Edy Riyanto, MM. dan Dra. Teguh Hartati. Dan di ruang tamu sederhana rumah tersebut, lesehan beralaskan karpet dan tikar.
Dimulai sejak akhir bulan puasa, setelah lebaran bahkan komunitas ini makin ramai. Awalnya, seorang penata acara kondang bernama Pak Supriyanto, memberikan teori yang dengan rajin akan dicatat oleh para ibu ini, kemudian lelaki berkacamata yang biasa dipanggil Pak Pri ini akan menerangkan.
Lalu Bu Teguh atau Sri Winarti alias Mbak Wiwin, asistennya yang akan mengisi acara. Setelah selesai, mereka akan berdiskusi seru disambi ‘medangan’ opak plus sambal terasi atau ceriping singkong rasa gadung serta camilan buatan para ibu yang membawanya secara  bergantian.
            Setiap hari Senin sampai Kamis, para ibu akan datang lagi, kini bahkan sibuk berdandan dan mendandani para ‘model’ yang mereka bawa dari rumah. Model-model ini bisa saja ibu, putri, teman dan tetangga mereka. Dari jam 14.00 WIB sampai dengan jam 17.00 WIB. Waktu kadang mereka rasakan tak cukup saat berada di rumah ini, saking asyiknya menyibukkan diri dengan kegiatan mereka di sini.
            Selama dua sampai tiga bulan, mereka akan terus datang kemari, menimba ilmu. Mereka bukan sedang arisan, bukan pula berkumpul sekedar bergosip ngalor-ngidul tanpa tujuan. Namun para ibu dan calon ibu ini sedang mengikuti kursus tatarias pengantin gratis yang diadakan oleh LKP Kinanthi.
 

            Bertekad menambah kesejahteraan ekonomi keluarga dengan memberi tambahan keterampilan siap usaha mandiri, LKP Kinanthi pimpinan Teguh Hartati adakan kursus gratis keterampilan rias pengantin dasar Solo Putri. Dengan bantuan dari Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga serta sponsor perusahaan produk kosmetik, terdapat lebih dari dua puluh peserta kursus gratis.
            Materi yang diberikan bukan hanya cara merias pengantin, namun juga adat tata cara Jawa yang diisi oleh pakar-pakar dari Permadani, kelas Psikologi, kelas spa dan perawatan, kelas kecantikan dari perusahaan kosmetik Ranee, dan sebagainya.
Diharapkan oleh Teguh Hartati yang juga Ketua HARPI Melati – Wonosobo (Himpunan Ahli Rias Pengantin), setelah lulus dari kursus ini, para peserta mampu menangani job-job rias pengantin di lingkungan mereka. Tentu saja setelah mereka lulus, mereka masih akan dipandu dan dimodali perangkat pengantin oleh LPK Kinanthi yang akan digunakan bersama  para alumnus nantinya. {NeKa}

No comments:

Post a Comment