About Me

About Me
Writer, Pengelola Rumah Baca Istana Rumbia, Staff redaksi Tabloid Taman Plaza, Admin Yayasan CENDOL Universal Nikko (Koordinator bedah cerpen OCK), perias dan Make-up artist PELANGI Asosiasi Entertainment, Crew Wonosobo Costume Carnival dan Crew 'A' Event Organizer (Multazam Network), pernah bekerja di Hongkong dan Singapura. Cerpenis Terbaik VOI RRI 2011, dan diundang untuk Upacara HUT RI ke 66 di Istana Negara bersama Presiden RI. BMI Teladan yang mengikuti Sidang Paripurna DPR RI 2011 dan menjadi tamu Ketua DPD RI. Dinobatkan sebagai Pahlawan Devisa Penulis Cerpen BNP2TKI Tahun 2011. Pemuda Pelopor Dinas Pendidikan, pemuda dan Olahraga Provinsi Jawa Tengah kategori Seni-Budaya Tahun 2012. Menyukai langit, stasiun kereta, dan warna biru. Salah satu penulis Undangan Event Ubud Writers and Readers Festival 2011 di Ubud, Bali. Dapat dihubungi via Email FB/YM : Nessa_kartika@yahoo.com.

Friday, November 2, 2012

15 Pemuda Pelopor Terima Penghargaan Gubernur Jateng

PURBALINGGA - 15 pemuda pelopor dalam berbagai bidang yang  telah melalui seleksi mulai dari tingkat kabupaten hingga ke provinsi oleh Provinsi Jawa Tengah, menerima penghargaan dari Gubernur Jawa Tengah, pada acara Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-84 Tingkat Provinsi Jawa Tengah, yang berlangsung di Kabupaten Purbalingga, Minggu (28/10) lalu.




Peraih penghargaan untuk bidang keolahragaan, juara I – III Puspa Aprilia (Kota Salatiga, Endri Dwi Pramularso (Pemalang), dan Muhamad Syaeful Anam (Grobogan). Peraih penghargaan untuk bidang pendidikan juara I – III, Arif Sulistiono (Kota Pekalongan), Intan Furotul Aini (Demak), dan Ibnu Fathi (Kab Pekalongan).

Bidang teknologi tepat guna, juara I – III, Imron Mashadi (Demak), Syamsu Ma’arif (Kudus), dan A’ang Khoirudin (Rembang). Kemudian bidang seni dan budaya, juara I hingga III, Danas Moro  (Temanggung), Anissa Hanifa (Wonosobo), Laras Risna Hastuti (Demak), bidang pariwisata juara I – III, Edhi Suparman (Purworejo), Rahayu (Temanggung), Luthfy Avian Ananda (Rembang).
Penghargaan lomba gerak jalan 28 kilometer, juara I dari Kabupaten Blora yang diterima Adi Purwanto, juara II Kabupaten Rembang (Sunarto), dan juara III Kabupaten Kudus yang diterima oleh Bambang Widiharto.

Gubernur Jateng Bibit Waluyo dalam amanatnya, mengajak agar para pemuda untuk kembali lebih menghayati dan mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Dengan itu untuk bisa memfilter perkembangan zaman yang semakin maju. Apalagi untuk `IT yang tidak mengenal istilah batasan baik ruang maupun waktu, sewaktu-waktu kita bisa menengok kebelahan bumi bagian manapun, baik Indonesia, Amerika ataupun Eropa. Kita harus bisa membentengi jatidiri Indonesia dengan nilai - nilai Pancasila, kata Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo dalam pidatonya pada acara peringatan Hari Sumpah Pemuda yang ke 84 di Kabupaten Purbalinga.

New Picture.jpg
Usai upacara dilanjutkan dengan pagelaran seni kolosal yang menampilkan 250 anggota Pencak Silat Merpati Putih, dimulai dengan Tata Gerak Rangkaian Gerak Ditempat (RGT) yang disambung dengan Jurus Tunggal versi Ikatan Pencak Silat (IPSI) dan Penampilan seorang pengendara sepeda motor dengan mata tertutup dan berputar keliling alun-alun, juga membuat decak kagum masyarakat yang menyaksikannya. Seorang pengendara ini melintasi berbagai rintangan yang dibuat oleh teman-temannya.

Selain atraksi bersepeda motor dengan mata tertutup, dua orang anggota perguruan ini juga membaca tulisan disebuah album yang ditulis oleh Gubernur Jateng. Tulisan itu dengan mudahnya dibaca hanya dengan meraba. Mata mereka sebelumnya sudah ditutup plester dan dilapisi kain.

Tak hanya itu, perguruan Merpati Putih juga menyuguhkan atraksi mematahkan es balok yang berlapis empat, bahkan salah satu peserta demo masih duduk di kelas 2 SD dengan dipukul dua stang pompa dragon. Tak mau kalah dengan penampilan Merpati Putih, Komandan Kodim 0702 Purbalingga Letkol Inf Jati Bambang turun ke lapangan mematahkan besi dengan tangan maupun dengan pahanya.

Acara dilanjutkan dengan Pagelaran Tari Lenggasor yang dimeriahkan oleh sekitar 75 penari, Tari Lenggasor merupakan Tari Kreasi Banyumasan yang merupakan filosofi dari kata Lenggah dan Ngisor, kata lenggah dalam bahasa Indonesia berarti duduk, dan ngisor dalam bahasa indonesia berarti di bawah, secara keseluruhan berarti duduk di bawah, dimana ini menggambarkan bahwa yang lebih muda menghormati yang tua.

Pagelaran seni diakhiri oleh pertunjukan Rampak Kentong atau lebih populer dengan nama thek-thek, yang diikuti sekitar 150 pemuda pemudi yang tergabung dalam grup thek-thek "KINGSAN". Seni thek-thek membawakan beberapa lagu yang dikemas dengan apik dengan iringan musik dari kentongan, angklung, gambang, suling, bedug besar, bedug kecil, eret-eret, tripok/teplak, dan tamboring. Penampilan pertama dengan lagu ’Linggamas’ (Purbalingga Banyumas), kemudian lagu Bangun Pemuda Pemudi, Dawet Ayu Banjarnegara, Baturaden, Jaranan, dan lagu Darah Muda.

Seni thek-thek merupakan kolaborasi antara seni musik dengan seni tari, dimana separuh anggota memainkan musik untuk mengiringi separuhnya lagi anggota yang menari. Musik kenthongan atau thek - thek pada awalnya dimainkan oleh sebagian orang yang tengah melakukan ronda. Alat musiknya dari bambu dan dimainkan oleh sekitar 7 – 10 orang. Namun, kali ini musik kenthongan dimainkan secara apik dengan menyuguhkan lagu-lagu yang menarik pula serta atraksi para pemusiknya. [Irfan]

Sumber : http://www.jatengprov.go.id/?document_srl=33945

No comments:

Post a Comment