About Me

About Me
Writer, Pengelola Rumah Baca Istana Rumbia, Staff redaksi Tabloid Taman Plaza, Admin Yayasan CENDOL Universal Nikko (Koordinator bedah cerpen OCK), perias dan Make-up artist PELANGI Asosiasi Entertainment, Crew Wonosobo Costume Carnival dan Crew 'A' Event Organizer (Multazam Network), pernah bekerja di Hongkong dan Singapura. Cerpenis Terbaik VOI RRI 2011, dan diundang untuk Upacara HUT RI ke 66 di Istana Negara bersama Presiden RI. BMI Teladan yang mengikuti Sidang Paripurna DPR RI 2011 dan menjadi tamu Ketua DPD RI. Dinobatkan sebagai Pahlawan Devisa Penulis Cerpen BNP2TKI Tahun 2011. Pemuda Pelopor Dinas Pendidikan, pemuda dan Olahraga Provinsi Jawa Tengah kategori Seni-Budaya Tahun 2012. Menyukai langit, stasiun kereta, dan warna biru. Salah satu penulis Undangan Event Ubud Writers and Readers Festival 2011 di Ubud, Bali. Dapat dihubungi via Email FB/YM : Nessa_kartika@yahoo.com.

Wednesday, May 11, 2011

Ciak pa abei?

sebenernya yg mau kutulis bukan hal penting. Bnyk ditemui dan bukan pertama kali. (saking ngk pentingnya... abaikan EYD...oke?) ;p alesan!

Tergoda menulis gara2 baca catatan 'pesing' maz adi (iiih...) N wall kak aling kwek li na ke yoest tadi sore. Mereka memang beberapa makhluk yg selalu menginspirasiku.

Ceritanya gini, tadi siang, aku dlm perjalanan pulang setelah interview majikan baru. Istilahku lg 'ganti kulit' berhubung kontrak di mjk ini hampir kelar.

Di novena mrt, ada seorang nenek renta duduk di senderan eskalator. rambutnya kelabu, kulitnya berkerut, tingginya hanya sekitar bahuku. Mungkin usia telah menyusutkannya. Tangannya yang udah buyuten membawa 3 buah tas. 1 berisi bekal makan siang, 1 pastinya berisi obat2an, dompet, payung (maklum cuaca Singapura gila, sebentar panas sebentar hujan) dan lain2, sedang 1 lainnya berisi baju yg dilipat rapih.

Dalam hati aku bertanya2 apa nenek sendirìan? Karena tampaknya memang begitu, kukira dia baru pulang check up di rumah sakit Tan Tock seng yg dekat dari situ.

saat kereta jurusan jurong datang, kami pun naik. Dan kebetulan kami duduk bersebelahan di kereta yg penuh sesak (inilah enaknya berpergian membawa bayi hehe., selalu dapat kursi)

...bentar... Mau gosok gigi dulu...
------------------------------------------------------------
[1 hour later]

YA...ya... pilo... i'm back... gak usah miskol2 aku... (eh... ini kamu bukan?)
terusin... sampe mana tadi?
--------------------------------------------------------------------
oh ya, mrt.

Kami pun segera naik ke kereta. karena nenek ada inisiatif untuk mesem ke aku (gr-nyaaa) aku pun basa-basi bertanya, "Amah... le ciak pa abei?" (nenek, udah makan belum?) pertanyaan ini sering ditanyakan oleh penduduk Singapura dg berbagai bahasa sekedar menjaga kesopanan ataupun sekedar menunjukkan perhatian.
"Wa ciak pa liao" jawab nenek, katanya dia sudah makan.
"Le koa lao kun liao ah?" tanyaku lagi. (abis periksa dokter ya?)
nenek menggeleng, "wa ge co kang..." jawabnya.
aku tersentak kaget... kerja. ya. nenek setua dan serenta ini mau kerja? memang sih bnyk org tua renta singapura yg masih kerja namun tak kusangka yang seringkih nenek ini pun jg sama saja.

kemana anak-anaknya? kenapa ia kerja?

pertanyaan demi pertanyaan beruntun keluar dari ku untuk nenek yang ternyata bekerja sebagai tukang beres2 meja di sebuah kopitiam di Yishun. (gracious godness... abis makan memang org sini seringnya ditinggal aja di acak2an di meja hingga bnyk org tua yg ditarik utk bekerja sbg tukang beres2... maklum... yg muda2 pada gengsi... kalopun ada, mereka biasanya org luar singapore... cina, thailand, malaysia... dll)

tak terasa sampailah kereta ke yishun dan nenek pun turun dg langkah tertatih, sementara aku melanjutkan perjalanan ke choa chu kang.

hal ini segera terlupakan, hingga tadi malam (ini udah pagi oeeey...) majikan mengajakku ke changi airport utk mengantar adiknya yang mau berwisata keliling eropa dg suami.

di sini aku menjumpai rombongan nenek kakek yang juga mau tour ke eropa. mau tak mau ingatanku melayang pada nenek di mrt tadi siang. sungguh kurasa dunia tidak adil... sama2 nenek tapi kenapa yang satu harus bekerja keras, yang lainnya malah bisa berwisata menikmati hari tua.

lalu, malam ini renunganku menjadi2 setelah membaca note mas adi. kenapa tak melihatnya dari sisi yang lain?

Tuhan selalu adil... Tuhan nggak akan mengabaikan doa kita... Kalaupun dikabulkanNya terlambat, itu tak lain karena doa kita harus antri dg doa2 makhluk Tuhan yang lain.

Mungkin sekarang aku pusing dg urusan ganti kulit yang dipersulit oleh majikanku, tapi di sisi lain mungkin dia terlalu sayang ma aku jadi sayang melepas babu macam aku. (heran... pdhal aku ngk rajin2 amat...hihihi) juga mestinya aku bersyukur karena aku :
- masih punya anak dan suami yang setia,
- punya teman sebaik mbak myra yang siap menjadi tempat sampah untuk segala keluhanku,
- punya mami nurifah yang menyodorkan sebotol teh dingin kala mentari panas menyengat kepala dan membakar kulit setiba aku di toa payoh,
- selalu punya nana yang selalu jadi atm dadakanku...
- juga syukur untuk sebuah sms dari adik lelaki kesayanganku cuma untuk bilang kangen ke mbakyunya yg paling galak ini.
- bersyukur juga masih dilambai-lambai oleh laptop dari balik etalase toko... yakin aja, suatu saat pasti terbeli... hihihihi

- belum kusebut bersyukur karena punya abang di fb yang selalu sabar menampung tuntutanku yang kolokan ini, teman-teman dumay yang always here to read my crazy note... destination anywhere...(kayak lagunya bon jovi aja), kak aling yg memberi aku buku mas onet kala aku kehausan.... termasuk pengumuman menang lomba cerpen di note teh okti tadi pagi yang bikin aku meringis sepanjang hari... thx mbak ita wulan utk kucutat namanya di cerpen ini...

Ah... hidup ini indah...
'Nikmat Tuhan mana lagikah yang hendak kau dustakan?'

subhanallah wa alhamdulillah wa la ilaha ilallah... allahuakbar...


No comments:

Post a Comment