About Me

About Me
Writer, Pengelola Rumah Baca Istana Rumbia, Staff redaksi Tabloid Taman Plaza, Admin Yayasan CENDOL Universal Nikko (Koordinator bedah cerpen OCK), perias dan Make-up artist PELANGI Asosiasi Entertainment, Crew Wonosobo Costume Carnival dan Crew 'A' Event Organizer (Multazam Network), pernah bekerja di Hongkong dan Singapura. Cerpenis Terbaik VOI RRI 2011, dan diundang untuk Upacara HUT RI ke 66 di Istana Negara bersama Presiden RI. BMI Teladan yang mengikuti Sidang Paripurna DPR RI 2011 dan menjadi tamu Ketua DPD RI. Dinobatkan sebagai Pahlawan Devisa Penulis Cerpen BNP2TKI Tahun 2011. Pemuda Pelopor Dinas Pendidikan, pemuda dan Olahraga Provinsi Jawa Tengah kategori Seni-Budaya Tahun 2012. Menyukai langit, stasiun kereta, dan warna biru. Salah satu penulis Undangan Event Ubud Writers and Readers Festival 2011 di Ubud, Bali. Dapat dihubungi via Email FB/YM : Nessa_kartika@yahoo.com.

Tuesday, July 3, 2012

[ARTIKEL KOMPASIANA]Bilik Sastra VOI RRI: Mengapresiasi Karya Buruh Migran Indonesia

Oleh Pipiet Senja
13413127711821299434
Evatya Luna dan Bayu Insani membacakan cerpen Rosana

Jakarta, 2 Juli 2012
Radio Republik Indonesia memiliki sejarah sendiri dalam membangun Ibu Pertiwi. Tidak bisa dibayangkan, andaikan RRI tidak berani mengumandangkan Proklamasi pada 17 Agustus 1945, sebuah momen yang sangat bersejarah itu.
Hingga kini, meskipun media elektronik semakin canggih dengan bermunculannya siaran televisi, baik lokal maupun internasional. RRI senantiasa membenahi diri, menyemangati, memberi luang dan memberikan apresiasi tinggi terhadap karya anak bangsa.
Voice Of Indonesia atau VOI RRI menyiarkan acara-acara baru, dua di antaranya adalah Diplomatic Forum dan Bilik Sastra. Diplomatic Forum adalah acara diskusi antar kalangan diplomat asing dengan unsur pemerintah di Indonesia, membahas isu strategis sekaligus sebagai sarana; “second track diplomacy”.
Sebagai implementasi dari Informing, Connecting, Dignifying, acara ini berusaha memberikan informasi timbal balik mengenai situasi dan kondisi suatu negara, menghubungkan Indonesia dengan negara sahabat, sekaligus merekatkan hubungan kedua bangsa dan negara.
Sejak awal 2011, penulis diajak bergabung sebagai pembincang karya. Bilik Sastra, mengapresiasi, membacakan dan membincang karya warga kita yang bermukim di mancanegara, tiap hari Minggu pukul 13.00 – 14.00 WIB.
Program siaran Bilik Sastra ini ternyata banyak diminati oleh warga Indonesia, baik di dalam maupun di luar negeri. Ada dua kategori karya-karya yang masuk ke meja Bilik Sastra, yakni dari umum seperti; ibu rumah tangga, mahasiswa dan kaum tenaga kerja; TKI/BMI.
Jika dicermati yang paling rajin mengirimkan karya berupa cerpen dan kisah inspirasi adalah dari Hong Kong dan Singapura, menyusul Malaysia, Taiwan dan Mesir. Kemudian para istri ekspatriat, mahasiswa dari; Saudi Arabia, Thailand, Australia, Amerika Serikat, Kanada, Inggris.
Pada satu pertemuan bersama Kabul Budiono, Direktur Penyiaran RRI. Tiba-tiba ada yang nyeletuk kira-kira sbb:” Wah, kebanyakan karya TKI, ya? Bagaimana nanti kalau Bilik Sastra dicap, citranya identik dengan suara TKI?”
Kabul Budiono dengan gayanya yang humble, nyantey, tersenyum kebapakan, menukas tegas:”Ya, mengapa tidak? Kita tidak perlu cemas, apalagi takut tentang pencitraan macam itu? Mereka memang patut kita dukung!”
Wow, penulis menunduk dalam, salut dengan sosok satu ini. Suaranya yang bariton, joke-joke segar acapkali terlontar, membuat pertemuan-pertemuan seberat apapun akan terasa renyah.
1341312920468780990
Nadia Cahyani dan Nessa Kartika, pemenang cerpen terbaik Bilik Sastra 2011
Memasuki tahun ke-2, Bilik Sastra telah menyemarakkan khazanah literasi/sastra ke dunia internasional dengan terus-menerus mengapresiasi karya mereka, membacakan dan membincangnya sekaligus mewawancarai penulisnya.
Dalam rangka Hari Kemerdekaan RI ke-66, setahun yal, Bilik Sastra mengantarkan dua penulis cerpen terpilih, ke Istana Merdeka, berjabat tangan langsung dengan Presiden SBY. Keduanya adalah Buruh Migran Indonesia. Nadia Cahyani BMI Hong Kong, Nessa Kartika BMI Singapura.
Sedianya tahun inipun, 2012, Bilik Sastra akan mengulang momen penting seperti sebelumnya; menerbitkan karya terpilih dan memilih kembali karya terbaik selama setahun terakhir.
Minggu, 30 Juni 2012, penulis mengajak serta Bayu Insani, eks BMI Hong Kong yang kini tinggal di Yogyakarta. Kali ini ditemani Evatya Luna, novelis muda dari Surabaya. Keduanya dengan riang gembira saling menyahut, membacakan cerpen Rosana karya Jaladara.
“Senang sekali diajak Teteh ke sini. Jadi tahu bagaimana studio RRI yang terkenal itu,” komentar Bayu Insani dengan riang, bahagia.
Meskipun sama sekali tak ada honorarium, apalagi akomodasi. Bayangkan saja, dalam kondisi hamil muda melakukan perjalanan yang sangat panjang, karena macet, dari Kota Gudeg menuju Ibukota. Luar biasa!
Susie Utomo, jurnalis tangguh dari Hong Kong pun bisa tersambung bersama kami, dan memberikan testimoninya tentang Sastra Migran, siang itu. Terima kasih, Jeng Susie; di antara kesibukanmu sebagai panitia even Menghafal Al Quran bersama Rumah Tahfidz HK, ternyata Anda masih bisa meluangkan waktu untuk Bilik Sastra. Bravo!
Jika Lea si jaladara akhirnya tidak datang, hatta, karena superduper sibuk, maka itu adalah soal lain. Namun, semangat dan dedikasi Ida Raihan dan Bayu Insani yang berkolaborasi dengan Evatya Luna, sungguh patut diacungi jempol.
Oya, sehari sebelumnya penulis berhasil mengajak serta Ida Raihan, eks BMI Hong Kong, mengisi acara di stands FaBer/FLp Book Fair: Diskusi Sastra Migran. Acaranya seru juga, ditemani Evatya Luna dan di-MC dengan riangnya oleh Zhizhi Siregar.
Semoga mereka akan semakin terlecut untuk terus berkarya, dan memaknai bahwa untuk menjadi penulis sejati memang dibutuhkan pengorbanan dan proses panjang, tidak seperti makan cabe rawit.
Maka, patutlah pula jika Kabul Budiono mengambil kebijaksanaan untuk terus mengapresiasi karya TKI/BMI di manapun berada. Bravo BMI dan Bilik Sastra! (Pipiet Senja – Depok)
13413130331183839936
Zhizhi Siregar, Evatya Luna dan Ida Raihan usai Diskusi Sastra Migran di Book Fair

Sumber : Kompasiana

1 comment:

  1. nemu tulisan ini.......apa kabar mbak nessa. maksih ya, sudah menulis kami di sini, ruang yang sangat nyaman untuk para pecinta pena. senang rasanya bisa membaca walaupun sudah telat, 2012, ini sudah 2021. di balik ya. lama sekali. masih imut2 juga......banyak kenangan indah kala itu. sehat selalu ya....peluk dari jauh.

    ReplyDelete