About Me

About Me
Writer, Pengelola Rumah Baca Istana Rumbia, Staff redaksi Tabloid Taman Plaza, Admin Yayasan CENDOL Universal Nikko (Koordinator bedah cerpen OCK), perias dan Make-up artist PELANGI Asosiasi Entertainment, Crew Wonosobo Costume Carnival dan Crew 'A' Event Organizer (Multazam Network), pernah bekerja di Hongkong dan Singapura. Cerpenis Terbaik VOI RRI 2011, dan diundang untuk Upacara HUT RI ke 66 di Istana Negara bersama Presiden RI. BMI Teladan yang mengikuti Sidang Paripurna DPR RI 2011 dan menjadi tamu Ketua DPD RI. Dinobatkan sebagai Pahlawan Devisa Penulis Cerpen BNP2TKI Tahun 2011. Pemuda Pelopor Dinas Pendidikan, pemuda dan Olahraga Provinsi Jawa Tengah kategori Seni-Budaya Tahun 2012. Menyukai langit, stasiun kereta, dan warna biru. Salah satu penulis Undangan Event Ubud Writers and Readers Festival 2011 di Ubud, Bali. Dapat dihubungi via Email FB/YM : Nessa_kartika@yahoo.com.

Saturday, October 23, 2010

Aku dan Aku yang Lain

Aku mungkin perempuan teladan, gajiku besar bisa kukirim tiap bulan. Tapi dibalik semua itu,  Hidupku tak menyenangkan. Tiap hari hanya bisa berkata "ya, Tuan" dan "ya, Nyonya". Tak ada kata "Tidak". Tak boleh "Tidak". Setiap hari aku menjalani hidup sebagai Aku yang bukan Aku. Hidup bukan untuk diriku.

Pagi buta ku sudah mulai kerja, selesai nanti pagi dini hari berikutnya. Capek? tentu saja, namun itu tak memaksaku untuk berhenti. Terhina? memang iya juga, tapi tak ada alasan untuk menyerah. Memang bagi majikan aku hanya seorang babu. Tak bisa ini dan itu.

Eits, tapi tunggu sampai hari liburku. Saat berkumpul dengan sahabat-sahabatku. Bernyanyi, bercanda, tertawa. Menjadi Aku yang Aku. Melakukan hal-hal yang aku suka. menjadi yang aku suka. Sebagai Aku yang Aku. Mau jadi apa saja terserah Aku.
Tak ada yang salah denganku. Mungkin bagi majikanku aku bagai seekor monyet, yang mereka ingin aku menunggu tangan dan kaki untuk mereka. namun, pada kenyataannya, monyet juga bisa cantik.

 Di hari libur kami semua cantik namun bukan berarti kami kurang ajar. Anggapan kalian selalu terkesan menyakitkan. Waktu kami hanya secuil memang menyedihkan. tapi itulah kenyataan. mungkin bukan hanya aku yang tak menginginkan hidup begini, aku yakin 99% wanita yang memilih jadi seperti aku karena mereka terpaksa, bukan pilihan juga bukan cita-cita.

Disaat aku menjadi aku, aku hanya akan menjadi diriku. Di tempat kerjaku aku akan menyimpan semua itu untuk diriku sendiri. Itu bagian lain hidupku. Mungkin ada dua Aku, namun itu tak masalah bagiku.  Hidup bagai coretan, jalan ceritanya terserah pada tangan yg berkuasa mencoretkannya.

No comments:

Post a Comment