BUKU SENYUM BIDADARI KECIL
DINAR ATFA CHOLIFAH memang bukan siapa-siapa dan mungkin tidak berarti apa-apa. Ia hanya anak muda biasa. Remaja putri yang ingin eksis di dunia kepenulisan dengan menulis apa saja, apa adanya. Ia memang tidak seberuntung beberapa penulis lain yang sesegera mungkin memiliki karya yang dibukukan atau dimuat di media massa.
Kehadirannya di Grup Facebook: Diskusi Fiksi. Menulis Fiksi. Membaca Fiksi yang lebih dikenal sebagai Grup CENDOL (CErita Nulis Diskusi OnLine) pun semula tak terlalu menarik perhatian, kecuali sikap bersahajanya, santun serta wajah cantiknya yang selalu berhias senyum manis. Si Dinar Unyu, julukannya.
Ketika malaikat kematian memanggilnya di usia muda, barulah semua tersadar. 5000 sahabat melacak karya-karyanya!
Ia adalah magma! Karyanya sungguh tulus dan luar biasa, sekaligus isyarat kematiannya …
Benarkah kita bisa memilih dan menentukan kematian kita?
DINAR ATFA CHOLIFAH (28 Mei 1994 – 19 Juni 2011) membuka mata hati kita ….
Sesungguhnya, ketika kematian terjadi, kita tidak sedang kehilangan, melainkan justru mendapatkan sesuatu yang sangat berharga …
(Donatus A. Nugroho)
innalillah.. selamat tinggal, Dinar!
ReplyDeleteakhirnya bukunya terbit juga. :')
iya ^^
ReplyDeleteBuku'nya bagus lho..,,bkin ngingetin kita akan kematian
ReplyDeletesemoga bahagia di surga ya kak DINAR UNYU