DINA
Nessa Kartika
Dina namanya. Gadis berkulit sawo matang dengan rambut panjang sepunggung ini baru saja mengirim uang ke Indonesia. Dia mengecek bukti
receipt pengiriman uang sekali lagi. Nomer rekening dan semuanya cocok. Ia kemudian menunggu bus di halte. Hari ini tanggal muda tapi tak banyak BMI yang mengirim uang bersamanya, mungkin mereka akan mengirimnya di hari minggu saat mereka libur nanti. Dina jarang libur tapi majikannya memperbolehkannya keluar jika ia perlu.
Dina menoleh kearah jalan. Bus nomer 82 yang akan membawanya kembali ke kompleks rumah majikannya datang. Penuh sesak. Dina tak peduli. Ia melompat ke dalam bis, berdesakan dengan penumpang lain yang kebanyakan anak sekolah.
Dina men-tap kartu
EZ‐link*-nya lalu menelusup di antara para penumpang. Ia mencari pegangan. Ia tak mau kalau bus mengerem tubuhnya akan terhuyung menabrak penumpang lain yang berdiri. Itu akan memalukan sekali.
Untung ada salah satu tiang bus yang nganggur. Dina mencekalnya sekedar berpegang. Tangannya yang lain sibuk dengan handphone. Sibuk bertukar SMS dengan bapakny a untuk memberitahukan pengiriman uangnya. Juga SMS-an dengan mbak Ita, kawannya sesama BMI yang sejak Dina berangkat ke kantor pos menanyakan nilai tukar rupiah hari ini.
Yang Dina tak tahu, ada satu pasang mata asing yang memandanginya liar. Dina menarik nafas lega saat bus mendekati LRT** Cove dekat rumahnya, ia segera menekan bel.
Ketika Bus berhenti di halte berikutnya. Dina turun. Namun ia tak tahu, sepasang mata yang mengikutinya juga megikutinya turun. Orang itu seorang Bangladesh, bertubuh tinggi, bau, hitam legam tapi kekar. Lelaki itu terus membuntuti langkah Dina.
Dina yang sedang tadi sibuk dengan HP-nya tak menyadari hal itu. Ia berjalan menyeberangi jembatan penyeberangan hingga sampai ke supermarket Prime. Dari situ ia menyelusup melalui keramaian Kopitiam dan melangkah melewati
Multi Storey Carpark yang sepi dan remang yang biasa dilewati orang karena memang jalan pintas menuju ke bloknya. Ia kaget ketika seseorang menyergapnya dari belakang.
***
Apa yang terjadi pada Dina?
Siapa laki-laki yang mengikutinya?
Bagaimanakah kisah Dina selanjutnya?
Baca selengkapnya di Buku Fenomenal
KARENINA : SINGA BAUHINIA
Karya
Nessa Kartika dan Karin Maulana
sampul cetakan kedua sebelum revisi
"Kumpulan kisah dan proses kreatif yang sangat inspiratif !!!"
(
Donatus A. Nugroho, Raja Cerpen Remaja Indonesia, novelis, jurnalis, pekerja seni)
“Meretas Jalan Kebangkitan Genre Baru Sastra Buruh Tema Remaja”
(Sakban Rosidi Saminoe, Dosen Antropologi, Sosiologi, dan Psikologi Sosial, Uniba Banyuwangi, Jawa Timur, Indonesia
)

Judul : Singa Bauhinia
Penulis : Nessa Kartika dan Karin Maulana
Tebal : xiv + 186 hlmn
Harga : Rp. 42.600,- / SGD 15
ISBN : 978-602-9079-88-3
Sinopsis:
Buku yang sengaja dibuat untuk Indonesia - RADAR KEDU, 19 Februari 2011
The plots are thick with fantasy and imagination, and maids who have read the book said they found the stories gripping and believable, and that the tales offered perspective to those in similar situations. - THE STRAITS TIMES (Singapore), 22 Februari 2011
Break the “dumb” stereotype that has stuck to Indonesian foreign domestic workers (TKW) for years…. - THE JAKARTA POST, 4 April 2011
Karya Nessa-Karin ini seolah mengoreksi citra TKW, yang selama ini banyak dipersepsikan sebagai orang rendahan dan tidak tahu aturan. - Tabloid Bintang Indonesia, Edisi 1.038 – Minggu ke-2, April 2011
Ps : Buku ini sudah bisa dipesan sekarang via website www.leutikaprio.com, inbox Fb dengan subjek PESAN BUKU, atau SMS ke 0821 38 388 988. Untuk pembelian minimal Rp 90.000,- GRATIS ONGKIR seluruh Indonesia. Met Order, all!!
Launching cetakan kedua KSB
Singapore, 29 Mei 2011
Bersama Bunda Pipiet Senja