Karena dunia adalah sebuah panggung (William Shakespeare), maka setiap manusia berusaha mengelola kesan (Erving Goffman), dengan menyembunyikan kesejatian diri kita (Sigmund Freud). Ini usulan perspektif teoretik bagi teman-teman yang hendak membuat catatan kritis terhadap buku ini.
(Sakban Rosidi Saminoe)
SINOPSIS : TAMU MASA LALU
By. Nessa Kartika
Kereta api express dari arah utara datang. Sammy memandangi pantulan wajahnya di kereta yang melaju. Wajah tirusnya terbayang dan bergerak bersama kereta. Pantulannya berganti seolah berubah mimik dan berbicara padanya.
Kau hina...
kau paling hina...
kau sangat hina...
kau hina...
hina...
kau...
Wajah itu tertawa melengking. Menggaung di kepala Sammy bagai hukuman dari nurani. Sammy buru-buru menutup telinga. "Hentikan!" Serunya terengah-engah.
Sebuah tepukan di pundak membuat Sammy tersentak.
Seorang laki-laki seumuran dengannya, berwajah manis, berseragam pabrik berdiri di sana dengan wajah khawatir. Sammy yakin laki-laki ini pasti menganggapnya sudah gila. “Kau baik-baik saja? “ Tanya laki-laki itu.
Sammy mengenalinya. Lelaki ini bekerja di pabrik gelas di belakang stasiun kereta api. Sudah beberapa kali sammy memergoki laki-laki ini memandanginya. Tapi lelaki itu ternyata baru sekarang punya keberanian untuk mendekatinya.
Sammy mengangguk. “Ya, Bang.” Gemetaran Sammy menyalakan sebatang rokok. Menghirupnya dalam-dalam sebelum menghembuskannya pelan. Obat mujarab untuk kegilaan.
Sammy melenggang pergi. Lelaki itu masih menatapinya. Seperti yang selalu dilakukannya…. Di masa lalu.
***
Telah terbit di LeutikaPrio!!!
Judul : 100 Topeng Kematian
Penulis : Nessa Kartika, Denny Herdy, and Friends
Tebal : iv + 206
Harga : Rp 44.100 / SGD 15
ISBN : 978-602-9079-91-3
Sinopsis:
Topeng-topeng berbentuk wajah-wajah manusia yang sarat dengan berbagai macam ekspresi. Ada rona bahagia, tawa, sedih, sinis, marah, dan ekspresi-ekspresi lainnya. Topeng hanya menyimpan satu macam ekspresi. Topeng tidak akan pernah menyimpan keambiguan ekspresi
Tak ada manusia mana pun yang tak pernah memakai topeng. Manusia selalu mengganti topengnya sesuka hati, dan membuangnya begitu saja jika tidak dibutuhkan. Dan manusia tidak akan memakai topeng sesuai yang dirasakannya, sangat gombal dan pendusta.
100 Topeng Kematian, terlahir untuk menguak tabir di sebalik topeng pada diri manusia. Mengenali lebih dalam tentang kelicikan, kemunafikan, angkara nafsu, dan kekejaman di balik pribadi yang penuh ekspresi menawan, namun bisa mengakhiri riwayat hidup seseorang kepada kematian.
Ps : Buku ini sudah bisa dipesan sekarang via website www.leutikaprio.com, inbox Fb dengan subjek PESAN BUKU, atau SMS ke 0821 38 388 988. Untuk pembelian minimal Rp 90.000,- GRATIS ONGKIR seluruh Indonesia. Met Order, all!!
(Sakban Rosidi Saminoe)
SINOPSIS : TAMU MASA LALU
By. Nessa Kartika
Kereta api express dari arah utara datang. Sammy memandangi pantulan wajahnya di kereta yang melaju. Wajah tirusnya terbayang dan bergerak bersama kereta. Pantulannya berganti seolah berubah mimik dan berbicara padanya.
Kau hina...
kau paling hina...
kau sangat hina...
kau hina...
hina...
kau...
Wajah itu tertawa melengking. Menggaung di kepala Sammy bagai hukuman dari nurani. Sammy buru-buru menutup telinga. "Hentikan!" Serunya terengah-engah.
Sebuah tepukan di pundak membuat Sammy tersentak.
Seorang laki-laki seumuran dengannya, berwajah manis, berseragam pabrik berdiri di sana dengan wajah khawatir. Sammy yakin laki-laki ini pasti menganggapnya sudah gila. “Kau baik-baik saja? “ Tanya laki-laki itu.
Sammy mengenalinya. Lelaki ini bekerja di pabrik gelas di belakang stasiun kereta api. Sudah beberapa kali sammy memergoki laki-laki ini memandanginya. Tapi lelaki itu ternyata baru sekarang punya keberanian untuk mendekatinya.
Sammy mengangguk. “Ya, Bang.” Gemetaran Sammy menyalakan sebatang rokok. Menghirupnya dalam-dalam sebelum menghembuskannya pelan. Obat mujarab untuk kegilaan.
Sammy melenggang pergi. Lelaki itu masih menatapinya. Seperti yang selalu dilakukannya…. Di masa lalu.
***
Telah terbit di LeutikaPrio!!!
Judul : 100 Topeng Kematian
Penulis : Nessa Kartika, Denny Herdy, and Friends
Tebal : iv + 206
Harga : Rp 44.100 / SGD 15
ISBN : 978-602-9079-91-3
Sinopsis:
Topeng-topeng berbentuk wajah-wajah manusia yang sarat dengan berbagai macam ekspresi. Ada rona bahagia, tawa, sedih, sinis, marah, dan ekspresi-ekspresi lainnya. Topeng hanya menyimpan satu macam ekspresi. Topeng tidak akan pernah menyimpan keambiguan ekspresi
Tak ada manusia mana pun yang tak pernah memakai topeng. Manusia selalu mengganti topengnya sesuka hati, dan membuangnya begitu saja jika tidak dibutuhkan. Dan manusia tidak akan memakai topeng sesuai yang dirasakannya, sangat gombal dan pendusta.
100 Topeng Kematian, terlahir untuk menguak tabir di sebalik topeng pada diri manusia. Mengenali lebih dalam tentang kelicikan, kemunafikan, angkara nafsu, dan kekejaman di balik pribadi yang penuh ekspresi menawan, namun bisa mengakhiri riwayat hidup seseorang kepada kematian.
Ps : Buku ini sudah bisa dipesan sekarang via website www.leutikaprio.com, inbox Fb dengan subjek PESAN BUKU, atau SMS ke 0821 38 388 988. Untuk pembelian minimal Rp 90.000,- GRATIS ONGKIR seluruh Indonesia. Met Order, all!!
No comments:
Post a Comment