About Me

About Me
Writer, Pengelola Rumah Baca Istana Rumbia, Staff redaksi Tabloid Taman Plaza, Admin Yayasan CENDOL Universal Nikko (Koordinator bedah cerpen OCK), perias dan Make-up artist PELANGI Asosiasi Entertainment, Crew Wonosobo Costume Carnival dan Crew 'A' Event Organizer (Multazam Network), pernah bekerja di Hongkong dan Singapura. Cerpenis Terbaik VOI RRI 2011, dan diundang untuk Upacara HUT RI ke 66 di Istana Negara bersama Presiden RI. BMI Teladan yang mengikuti Sidang Paripurna DPR RI 2011 dan menjadi tamu Ketua DPD RI. Dinobatkan sebagai Pahlawan Devisa Penulis Cerpen BNP2TKI Tahun 2011. Pemuda Pelopor Dinas Pendidikan, pemuda dan Olahraga Provinsi Jawa Tengah kategori Seni-Budaya Tahun 2012. Menyukai langit, stasiun kereta, dan warna biru. Salah satu penulis Undangan Event Ubud Writers and Readers Festival 2011 di Ubud, Bali. Dapat dihubungi via Email FB/YM : Nessa_kartika@yahoo.com.

Thursday, November 18, 2010

DI BALIK LAHIRNYA BUKU KARENINA

DI BALIK LAHIRNYA BUKU KARENINA

by Karin Maulana on Thursday, November 18, 2010 at 7:11am


Pernah saya tak melihat mentari di siang hari
 ketika tiba-tiba kilat dan petir datang  menggantikannya.
 Saya menangis dan mencari-cari, 
 kemana  hilangnya sang mentari?


Baru  saya sadari, 
di balik mentari yang  tersembunyi di siang hari, 
ternyata Tuhan  ingin memberi saya pelangi.


Pernahkah anda merasakan seperti saya?
Mungkin pernah.

Namun memang begitulah adanya.

Kita sebagai manusia terkadang susah menangkap keindahan
di balik sesuatu yang tidak menyenangkan.
Kita sulit mengungkap hikmah di balik sebuah kegagalan.

Dan hanya dengan membuka hati serta pandangan hidup selebar-lebarlah
kita dapat menemukan hikmah di balik sebuah kegagalan.
Menganggap kegagalan sebagai peta
yang akan membantu kita menemukan arah yang sesungguhnya.


 Pandangan seperti itu jugalah yang pada akhirnya
membuat saya melahirkan buku Karenina ini.

Berawal dari salah satu isi buku ini yang gagal masuk sebagai nominasi
dalam ajang lomba novellet yang di adakan salah satu group dalam jejaring sosial,
memacu kami berdua sebagai penulisnya
mencari cara bagaimana agar karya
yang sudah kami kerjakan dengan perjuangan ini
tidak sia-sia.

 

Dan benar,
tak ada satupun yang Tuhan berikan untuk umatNYA yang tanpa alasan.
Setelah gagal menjadi nominasi lomba,
justru ada tawaran menarik dari seorang sahabat
untuk menerbitkan tulisan itu menjadi sebuah buku.

AKhirnya dalam keterbatasan waktu dan keadaan
 kami berusaha sekuat tenaga bagaimana caranya
  buku ini bisa terbit dan sampai ke tangan pembaca.

 
Dari situ saya mengambil sebuah pelajaran
 bahwa mungkin saja kegagalan kami waktu itu
 adalah cara Tuhan menyadarkan kami
tentang celah-celah kekurangan yang mesti kami perbaiki
agar perjalanan menuju tujuan yang sebenarnya
lebih terbuka dan semakin dekat.

Jadi, mari kita membuka hati dan pikiran
 untuk memaknai kekalahan sebagai jalan lain meraih impian.

Temukan mutiara hikmah dari sebuah kekalahan.


No comments:

Post a Comment