About Me

About Me
Writer, Pengelola Rumah Baca Istana Rumbia, Staff redaksi Tabloid Taman Plaza, Admin Yayasan CENDOL Universal Nikko (Koordinator bedah cerpen OCK), perias dan Make-up artist PELANGI Asosiasi Entertainment, Crew Wonosobo Costume Carnival dan Crew 'A' Event Organizer (Multazam Network), pernah bekerja di Hongkong dan Singapura. Cerpenis Terbaik VOI RRI 2011, dan diundang untuk Upacara HUT RI ke 66 di Istana Negara bersama Presiden RI. BMI Teladan yang mengikuti Sidang Paripurna DPR RI 2011 dan menjadi tamu Ketua DPD RI. Dinobatkan sebagai Pahlawan Devisa Penulis Cerpen BNP2TKI Tahun 2011. Pemuda Pelopor Dinas Pendidikan, pemuda dan Olahraga Provinsi Jawa Tengah kategori Seni-Budaya Tahun 2012. Menyukai langit, stasiun kereta, dan warna biru. Salah satu penulis Undangan Event Ubud Writers and Readers Festival 2011 di Ubud, Bali. Dapat dihubungi via Email FB/YM : Nessa_kartika@yahoo.com.

Friday, November 26, 2010

[BUKU] Singa Bauhinia, Meretas Jalan Kebangkitan Genre Baru Sastra Remaja

Singabauhinia, Meretas Jalan Kebangkitan Genre Baru Sastra Remaja



Berbekal kesenangan membaca cerita apa saja, mulai dari cerita cekak di majalah berbahasa Jawa, cerita pendek setiap edisi minggu suratkabar harian, hingga novel-novel populer dasawarsa delapan puluhan, saya pun merambah ke tak hanya karya sastra lebih serius, tetapi juga berbagai perspektif teoretik kajian kebudayaan. Memperlakukan secara serius kebudayaan populer, meminjam karya Ben Agger "Taking Popular Culture Seriously", berarti menghargainya tak semata sebagai komoditas melainkan sebagai candra atas jaman yang sedang berubah.

Maka, ketika berkesempatan membina matakuliah Modern Cultural Studies di sebuah PerguruanTinggi Bahasa dan Sasrta Asing, matakuliah Popular Culture di sebuah Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris di Perguruan Tinggi Negeri, serta matakuliah Antropologi dan Sosiologi Pendidikan, saya senantiasa tidak memandang remeh bagaimana gejala sastra hidup berkembang dan menyentuh dunia kaum muda.

Sebagaimana biasa, dengan memberikan contoh terlebih dulu, dalam satu semester saja, Cultural Studies Corner yang merupakan gagasan bersama mahasiswa peserta kuliah, telah memiliki ribuan novel populer, ratusan VCD film komersial, serta ribuan CD Audio lagu-lagu populer. Dari sigi atas bahan-bahan kajian kebudayaan populer itu pula, saya dengan mudah menarik kesimpulan bahwa memang belum ada karya kebudayaan populer yang secara terang-terangan mengangkat tema sekitar kehidupan Tenaga Kerja Migran Indonesia (TKMI), dan lebih-lebih yang ditulis, disunting, dan akhirnya juga diterbitkan oleh komunitas TKMI.

"Be the first, then you have no competitor. Be the first, since if you are not the first you should be better or the best". Jadilah yang pertama, hingga anda tak memiliki pesaing. Jadilah yang pertama, karena bila bukan yang pertama, maka anda harus lebih baik, atau terbaik". Begitu biasanya saya menasehatkan kepada para mahasiswa dalam menghadapi persaingan.

Terkait nasehat tersebut, saya pun menyimpulkan bahwa karya bersama ini tergolong sebagai yang pertama dalam dunia sastra populer. Walaupun secara genre dapat digolongkan sebagai sastra remaja (teen literatures), tetapi secara tematik karya bersama ini benar-benar menawarkan varian baru sastra remaja (a new variance in teenlite genre). Alasannya pun sederhana, karena nyaris seratus persen karya-karya sastra remaja yang telah terlebih dulu membajiri pasar buku cerita cenderung berlatar remaja-remaja sekolahan.

Di luar keinginan merunut benang merah, rasa nikmat indah, dan pelajaran kemanusiaan dari karya bersama ini, ingin rasanya saya menegaskan bahwa bukan tidak mungkin "Singabauinia" ini adalah bagian dari usaha besar meretas jalan kebangkitan genre baru sastra remaja, yaitu remaja pekerja yang mungkin tak hanya di luar negeri tetapi juga di dalam negeri.


(Sakban Rosidi Saminoe,Sarjana Pendidikan dan Magister Sosiologi, pemerhati masalah sosial-politik dan pendidikan)

No comments:

Post a Comment