
Gibran Sebagai Tonggak Kekuatan Dan Semangat Seorang Buruh Migran Indonesia.
By. Nessa Kartika*
Kahlil Gibran adalah salah satu sosok yang karya-karyanya begitu menginspirasi saya. Menyatu dengan jiwa saya dan mengajak saya untuk mengindahkan hidup yang pada kenyataannya tak indah. Sebagai seorang Tenaga Kerja Wanita Indonesia di Singapura, saya tak mempunyai kehidupan pribadi. Semua hal pribadi sebatas imajinasi. Dunia maya pun akhirnya menjadi satu-satunya dunia saya berkreasi.
Semua karya Kahlil Gibran yang pernah saya baca memang tak terekam utuh dalam benak saya, tapi saya mengingatnya. Dan semua mengalir dalam imajinasi saya dengan cara saya sendiri... Saya menuliskannya dengan bahasa saya. Walaupun mungkin tidak dianggap sastra, tapi itulah karya saya. Karya yang lahir karena pengaruh seorang Kahlil Gibran yang karya-karyanya menjadi wacana masa muda saya. Saat ini memang saya tak bersanding dengan satupun buku Kahlil Gibran, hanya terkadang membaca karya-karyanya yang abadi di Internet. Karyanya yang mengulas tentang cinta, hidup, agama dan apa saja... membuat saya kagum. Pantas jika Kahlil Gibran menjadi satu tokoh yang menjadi sumber inspirasi dengan keindahan kata-katanya.
Saya Warga Negara Indonesia yang berada di Singapura. Meskipun karya-karya saya sederhana, jauh dari karya-karya Kahlil Gibran. Namun Kahlil Gibran selalu di hati saya... Beberapa tulisan Kahlil Gibran begitu tepat mengena dalam kehidupan nyata saya maupun dalam karya-karya saya, wajar jika saya sering menyelipkannya. antaranya di buku duet saya dengan kawan maya saya, Karin Maulana. "Karenina Singa Bauhinia" :
ada hal hal yg tidak ingin kita lepaskan
orang orang yg tidak ingin kita tinggalkan
tapi ingatlah melepaskan BUKAN akhir dari dunia
melainkan awal suatu kehidupan baru
-Kahlil Gibran/Karenina Singa Bauhinia hal.23-
Saat menulis ini, mungkin Gibran tak terpikir bahwa suatu hari nanti tulisan ini akan menjadi tonggak kekuatan dan semangat seorang buruh migran Indonesia yang tadinya berat meninggalkan keluarganya di Indonesia untuk mengadu nasib ke Luar negeri. Kata-kata itu membuat saya yakin bahwa untuk maju, saya harus mau berkorban. Saya yakin karya Kahlil Gibran bukan hanya menyemangati saya, tapi juga jutaan orang lainnya. Di Indonesia... dan di seluruh dunia.
Singapore, 24 januari 2011
No comments:
Post a Comment