Wednesday, June 29, 2011
[PUISI] I'm Leaving
I'm leaving
Meninggalkan jejak basi tiga kali luka
Menjangkau sebuah hati berisi maaf
Mempersembahkannya pada muka bumi
Melayang menuju sebuah harap
; mimpi tak lagi tak berarti
I'm leaving
Sekerat nafas mengadu akan rasa
Seperti adanya bayangan merapat
Setanda akhir perjalananan
Semauku memberi batas pada kenangan
; di masa depanku kau tiada
I'm leaving
With unforgertable taste about pain
Would like to being fine even when Im hurt
Wonder if I'm worth something in your eyes
Was there whenever you dying for
; no longer important
I'm leaving
Really leaving...
For good
Singapore, end of June 2011
Monday, June 27, 2011
[PUISI]Punguk
Aku merindukanmu
Melayang gagu
Memandangimu menawarkan lautan imaji
Tak terselami
Dibantai gelombang
percikan air garam
Di sela luka tertikam yang tak mampu kuakui
Kuraba tepi
visikan tahtamu
Menjauh dan makin tak mampu kuraih
Dalam tebas gelisah
Berbahasa hati
Tak terurai oleh kamus manapun
Menyadari kesesakan dalam dada
Dan fatamorgana yang ada
Cinta yang tak semestinya
padamu rembulan
sìngapore, 25611
miss u
...still...
Sunday, June 26, 2011
[PUISI] Tentang kenangan
Kupintal kenangan
Dalam detikdetik imsomnia
Kudapati hampa
Tiada setìtikpun tanda
Bahwa kau pernah di sana
Lalu mengapa aku merindukanmu?
sìngapore, 2662011
Gara2 baca 'dia si pemulung' nya mas agus budìawan (Mozaik Ingatan-Leuprio) neeh...
Ngapura, cak!
Dalam detikdetik imsomnia
Kudapati hampa
Tiada setìtikpun tanda
Bahwa kau pernah di sana
Lalu mengapa aku merindukanmu?
sìngapore, 2662011
Gara2 baca 'dia si pemulung' nya mas agus budìawan (Mozaik Ingatan-Leuprio) neeh...
Ngapura, cak!
Friday, June 24, 2011
[PUISI] AKU PADAMU
ku bercinta dengan bayangan
mengikat
menjerat
aku tak ingin lari
namun tak ingin pula mempercayai
ada geletar hampa di ujung rasa
mengartikan sikap
mengurai lengkap
kehadiran
dan sejuta pengertian
yang kupaham membelenggu
meributkan diriku
tanpa kutahu kemana rasa ini bermuara
namun ku tak mampu pergi
tidak
aku tak mampu
meski tak jua ku tetap di sini
namun seluruhnya hanya padamu
Singapore, 24 June 2011
mengikat
menjerat
aku tak ingin lari
namun tak ingin pula mempercayai
ada geletar hampa di ujung rasa
mengartikan sikap
mengurai lengkap
kehadiran
dan sejuta pengertian
yang kupaham membelenggu
meributkan diriku
tanpa kutahu kemana rasa ini bermuara
namun ku tak mampu pergi
tidak
aku tak mampu
meski tak jua ku tetap di sini
namun seluruhnya hanya padamu
Singapore, 24 June 2011
Thursday, June 23, 2011
[PUISI & HAIKU] SAAT AKU MERINDUKANMU
Untuk Dinar Atfa Cholifah.
(28 Mei 1994-19 Juni 2011)
;
Kuraba hati
mencari sepi
berteman diri
semata mimpi
;
kepergianmu menguatkan
melepas dan mengikhlaskan
semaya kenyataan
membuatku kehilangan
;
ada jutaan semu
memikirkanmu
terasa aliran rindu
mengenangkanmu
;
hari berganti
waktu yang pergi
percayakan nanti
kau tetap di hati
;
kupuja senyummu
seperti juga hatimu
bidadari kecil bersayap semangat
meninggalkanku tersayat
;
airmata
mata air
air mata
banjir
saat aku merindukanmu
; bisu
tak ada kata yang semangati aku
hanya kubiarkan rasa itu pelan memburu
meluruh dalam cekat
tenggorokan tersumbat
oleh cinta yang sangat
dan aku hanya mampu mengenang
indahnya rasa dan waktu yang kita pernah punya
Maafkan aku
jika saat ini aku menangisi kepergianmu lagi....
tapi aku merindukanmu, bidadari...
Sungguh sangat merindukanmu....
(28 Mei 1994-19 Juni 2011)
;
Kuraba hati
mencari sepi
berteman diri
semata mimpi
;
kepergianmu menguatkan
melepas dan mengikhlaskan
semaya kenyataan
membuatku kehilangan
;
ada jutaan semu
memikirkanmu
terasa aliran rindu
mengenangkanmu
;
hari berganti
waktu yang pergi
percayakan nanti
kau tetap di hati
;
kupuja senyummu
seperti juga hatimu
bidadari kecil bersayap semangat
meninggalkanku tersayat
;
airmata
mata air
air mata
banjir
saat aku merindukanmu
; bisu
tak ada kata yang semangati aku
hanya kubiarkan rasa itu pelan memburu
meluruh dalam cekat
tenggorokan tersumbat
oleh cinta yang sangat
dan aku hanya mampu mengenang
indahnya rasa dan waktu yang kita pernah punya
Maafkan aku
jika saat ini aku menangisi kepergianmu lagi....
tapi aku merindukanmu, bidadari...
Sungguh sangat merindukanmu....
Wednesday, June 22, 2011
Sunday, June 19, 2011
SELAMAT JALAN, NINA
Pekat!
Aku merasa nggak percaya ketika jam 9 Waktu Singapura, iseng aku membuka facebook dari IKEA Alexandra.
Niatku mengecek pesan baru dari Mas Kus Calvin soal proyek duet kami atau dari Mas Donatus.
Inbox dari mas Kus ada, namun karena tak bnyk waktu aku beralih, maklum, aku buka fb curi-curi waktu di sela momong sementara bosku keliling cari perabotan.
Aku pun beralih ke notifikasi dan seperti biasa tsunami notif dari kelas CENDOL (begitulah kami menyebutnya) membuatku serta merta membuka kelas yang baru kutinggalkan sekitar pukul 5 Waktu Singapura tadi. Saat kutinggalkan kelas masih berjalan seperti biasa.... seru-seruan, narsis foto kopdar, membahas Quis postingan Pilo, Ribut soal kuis Pak Kepsek Aiko di twitter dan beberapa diskusi. Yah itulah CENDOL
Tapi... Betapa dunia seputarku berubah gelap saat kubuka CENDOL... yang pertama kulihat adalah postingan Mas Aiko tentang kepergian Dinar Atfa Cholifah yang biasa kami panggil Nina.
SHOCK!
Bagaimana mungkin Nina yang begitu bersemangat twitteran dg aku dan Mas Aiko semalam pergi...??? Aku nggak percaya....
Aku langsung membuka profil Nina dan semakin membuatku lemas.... ini kenyataan. Nina telah pergi...
Kemudian Mas Donatus dan Mas Kus pun meyakinkanku... Aku menangis tanpa sadar
Hingga bosku bertanya datang untuk kemudian kami pulang. Aku tak sabar untuk segera sampai di depan komputer untuk mencari kebenarannya.
Innalilahi wa inailaihi rojiun....
Tak ada lagi ledekan di twitter, tak ada lagi posting Nina di wall-ku bertanya ini itu tentang Singapura...
Tak ada lagi NINA!.... Y_____Y
Nina....
Semangatmu telah meyakinkan aku bahwa kau akan menang
Dan aku percaya kamu tak ingin meninggalkan dunia ini sebelum keinginanmu tercapai...
Sebelum mimpi-mimpimu untuk menjadi penulis terlaksana...
Keinginan terakhirmu ... BB dari Mas Aiko
Kamu terus dan terus twit... sampai aku kewalahan meretweet...
Telah menunjukkan betapa kamu adalah seorang anak yang bersemangat
Seorang yang tak mudah menyerah,...
Nina...
Aku tak akan mengucap selamat tinggal, karena kau selamanya akan ada dalam ingatanku
Selamat jalan, Nina....
Selamat jalan....
Semoga Allah menerima segala amalmu dan mengampuni dosa-dosamu...
Amin.
Aku merasa nggak percaya ketika jam 9 Waktu Singapura, iseng aku membuka facebook dari IKEA Alexandra.
Niatku mengecek pesan baru dari Mas Kus Calvin soal proyek duet kami atau dari Mas Donatus.
Inbox dari mas Kus ada, namun karena tak bnyk waktu aku beralih, maklum, aku buka fb curi-curi waktu di sela momong sementara bosku keliling cari perabotan.
Aku pun beralih ke notifikasi dan seperti biasa tsunami notif dari kelas CENDOL (begitulah kami menyebutnya) membuatku serta merta membuka kelas yang baru kutinggalkan sekitar pukul 5 Waktu Singapura tadi. Saat kutinggalkan kelas masih berjalan seperti biasa.... seru-seruan, narsis foto kopdar, membahas Quis postingan Pilo, Ribut soal kuis Pak Kepsek Aiko di twitter dan beberapa diskusi. Yah itulah CENDOL
Tapi... Betapa dunia seputarku berubah gelap saat kubuka CENDOL... yang pertama kulihat adalah postingan Mas Aiko tentang kepergian Dinar Atfa Cholifah yang biasa kami panggil Nina.
SHOCK!
Bagaimana mungkin Nina yang begitu bersemangat twitteran dg aku dan Mas Aiko semalam pergi...??? Aku nggak percaya....
Aku langsung membuka profil Nina dan semakin membuatku lemas.... ini kenyataan. Nina telah pergi...
Kemudian Mas Donatus dan Mas Kus pun meyakinkanku... Aku menangis tanpa sadar
Hingga bosku bertanya datang untuk kemudian kami pulang. Aku tak sabar untuk segera sampai di depan komputer untuk mencari kebenarannya.
Innalilahi wa inailaihi rojiun....
Tak ada lagi ledekan di twitter, tak ada lagi posting Nina di wall-ku bertanya ini itu tentang Singapura...
Tak ada lagi NINA!.... Y_____Y
Nina....
Semangatmu telah meyakinkan aku bahwa kau akan menang
Dan aku percaya kamu tak ingin meninggalkan dunia ini sebelum keinginanmu tercapai...
Sebelum mimpi-mimpimu untuk menjadi penulis terlaksana...
Keinginan terakhirmu ... BB dari Mas Aiko
Kamu terus dan terus twit... sampai aku kewalahan meretweet...
Telah menunjukkan betapa kamu adalah seorang anak yang bersemangat
Seorang yang tak mudah menyerah,...
Nina...
Aku tak akan mengucap selamat tinggal, karena kau selamanya akan ada dalam ingatanku
Selamat jalan, Nina....
Selamat jalan....
Semoga Allah menerima segala amalmu dan mengampuni dosa-dosamu...
Amin.
Thursday, June 16, 2011
[PUISI] OUTRAGE
Bicara...!
Lalu dengarkan jawabannya
Meski berakhir dengan tuduhan
Hadapi dengan senyum terbuka
Hari berawal dengan amarah
Tak berarti tak akan indah
Sekedar satu fakta terbalikkan
Antara kebersamaan yang menuai resah
Aku tak kan membencimu
Apapun yang kau anggap benar
Kuhanya akan mendengar
lalu, relakan
.... Try to let go....
Its Over.
Singapore, 17 June 2011
Sabar, Nessa
[BUKU] SEBUAH NAMA YANG TERLUPA
SEBUAH NAMA YANG TERLUPA
by Nessa MetaKartika on Wednesday, June 15, 2011 at 10:33pm
"Membaca kisah-kisah sarat makna, mengunjungi sebuah tempat dimana khayal dan mimpi dimanjakan."
(Donatus A. Nugroho: cerpenis, novelis, jurnalis, pekerja seni)
Penulis :
Maria Bo Niok
Nessa Kartika
Karenina
Mashambal Al-Ghozali (Stevi Sundah)
Ditya Suryani
Featuring :
Ari Saptadjie
Daurie Bintang
SEBUAH NAMA YANG TERLUPA
Telah terbit di LeutikaPrio!!!
Judul : Sebuah Nama yang Terlupa
Penulis : Nessa Kartika, Maria Bo Niok, dkk.
Tebal : viii + 146 hlmn
Harga : Rp. 35.900,- / SGD 12
ISBN : 978-602-8597-95-1
Sinopsis:
Tidak semua orang dapat menghafal isi buku ini, tapi akan lebih banyak orang yang akan mengingat cuplikan peristiwa yang telah dirangkai oleh penulis-penulis yang berhasil diantologikan dalam buku ini. Penulis-penulis dalam buku ini berusaha menulis kembali keindahan dan kepahitan peristiwa yang pernah dialaminya. Penulis-penulis ini ingin mengatakan kepada pembaca tentang sebuah wanua yang pernah dijamahnya. Tentang sebuah desa yang menjadi tempat kelahirannya. Tentang sebuah kampung yang telah memberi arti bagi kehidupannya. Tentang sebuah pemukiman yang telah mengubah sebagian sejarah kehidupannya. Peristiwa yang dialami oleh para penulis bisa saja pernah dialami oleh pembaca namun beda waktu dan lokasi kejadian.
Sebuah Nama yang Terlupa, sebuah bentuk dokumen kehidupan yang dapat menjadi saksi bagi generasi yang baru tentang sebuah kehidupan yang tak akan mungkin terulang namun telah berhasil menoreh sejarah, baik untuk wanua Lipursari maupun untuk wanua-wanua lain di negara Indonesia.
Berangkat dari kenyataan inilah, maka Sebuah Nama yang Terlupa insya Allah menjadi inspirasi baru bagi tumbuhnya kembali kepedulian dan perhatian generasi baru Indonesia, khususnya Lipursari terhadap lingkungan yang tentunya akan memengaruhi sejarah kehidupannya kelak. Tidak selamanya sejarah dapat ditulis, tapi sejarah yang berhasil ditulis akan membawa dampak bagi munculnya peradaban baru.
Ps : Buku ini sudah bisa dipesan sekarang via website www.leutikaprio.com, inbox Fb dengan subjek PESAN BUKU, atau SMS ke 0821 38 388 988. Untuk pembelian minimal Rp 90.000,- GRATIS ONGKIR seluruh Indonesia. Met Order, all!!
[BUKU] KARENINA : SINGA BAUHINIA
KARENINA : SINGA BAUHINIA
by Nessa MetaKartika on Friday, June 17, 2011 at 11:33am
DINA
Nessa Kartika
Dina namanya. Gadis berkulit sawo matang dengan rambut panjang sepunggung ini baru saja mengirim uang ke Indonesia. Dia mengecek bukti receipt pengiriman uang sekali lagi. Nomer rekening dan semuanya cocok. Ia kemudian menunggu bus di halte. Hari ini tanggal muda tapi tak banyak BMI yang mengirim uang bersamanya, mungkin mereka akan mengirimnya di hari minggu saat mereka libur nanti. Dina jarang libur tapi majikannya memperbolehkannya keluar jika ia perlu.
Dina menoleh kearah jalan. Bus nomer 82 yang akan membawanya kembali ke kompleks rumah majikannya datang. Penuh sesak. Dina tak peduli. Ia melompat ke dalam bis, berdesakan dengan penumpang lain yang kebanyakan anak sekolah.
Dina men-tap kartu EZ‐link*-nya lalu menelusup di antara para penumpang. Ia mencari pegangan. Ia tak mau kalau bus mengerem tubuhnya akan terhuyung menabrak penumpang lain yang berdiri. Itu akan memalukan sekali.
Untung ada salah satu tiang bus yang nganggur. Dina mencekalnya sekedar berpegang. Tangannya yang lain sibuk dengan handphone. Sibuk bertukar SMS dengan bapakny a untuk memberitahukan pengiriman uangnya. Juga SMS-an dengan mbak Ita, kawannya sesama BMI yang sejak Dina berangkat ke kantor pos menanyakan nilai tukar rupiah hari ini.
Yang Dina tak tahu, ada satu pasang mata asing yang memandanginya liar. Dina menarik nafas lega saat bus mendekati LRT** Cove dekat rumahnya, ia segera menekan bel.
Ketika Bus berhenti di halte berikutnya. Dina turun. Namun ia tak tahu, sepasang mata yang mengikutinya juga megikutinya turun. Orang itu seorang Bangladesh, bertubuh tinggi, bau, hitam legam tapi kekar. Lelaki itu terus membuntuti langkah Dina.
Dina yang sedang tadi sibuk dengan HP-nya tak menyadari hal itu. Ia berjalan menyeberangi jembatan penyeberangan hingga sampai ke supermarket Prime. Dari situ ia menyelusup melalui keramaian Kopitiam dan melangkah melewati Multi Storey Carpark yang sepi dan remang yang biasa dilewati orang karena memang jalan pintas menuju ke bloknya. Ia kaget ketika seseorang menyergapnya dari belakang.
***
Apa yang terjadi pada Dina?
Siapa laki-laki yang mengikutinya?
Bagaimanakah kisah Dina selanjutnya?
Baca selengkapnya di Buku Fenomenal
KARENINA : SINGA BAUHINIA
Karya Nessa Kartika dan Karin Maulana
"Kumpulan kisah dan proses kreatif yang sangat inspiratif !!!"
(Donatus A. Nugroho, Raja Cerpen Remaja Indonesia, novelis, jurnalis, pekerja seni)
“Meretas Jalan Kebangkitan Genre Baru Sastra Buruh Tema Remaja”
(Sakban Rosidi Saminoe, Dosen Antropologi, Sosiologi, dan Psikologi Sosial, Uniba Banyuwangi, Jawa Timur, Indonesia)
Monday, June 13, 2011
[BUKU] SEBUAH NAMA YANG TERLUPA
Pengantar
Masa lalu masa yang terkenang. Tidak semua orang mampu mengingatnya. Ada suka. Terkadang terselingi duka. Ada yang ingin mengingatnya. Lebih banyak yang ingin melupakan kenangan pahit yang bisa jadi indah di kemudian hari.
Mungkinkah kenangan itu hilang sepenuhnya dari ingatan? Tentu saja tidak mungkin karena manusia melakukan interaksi dengan lingkungannya. Hal ini menimbulkan hubungan timbal balik dan saling kait antara dunia lahir dengan dunia batin. Manusia terkadang tidak menyadari bahwa harapan, tujuan, pengalaman masa lampau dan interpretasi simbolis individual terhadap pengalaman cara pandangnya banyak menentukan tanggapan manusia terhadap lingkungan.
Demikian pula Sebuah Nama Yang Terlupa. Tidak semua orang dapat menghapal isi buku ini tapi akan lebih banyak orang yang akan mengingat cuplikan peristiwa yang telah dirangkai oleh penulis-penulis yang berhasil diantologikan dalam buku ini. Penulis-penulis dalam buku ini berusaha menulis kembali keindahan dan kepahitan peristiwa yang pernah dialaminya. Penulis-penulis ini ingin mengatakan kepada Pembaca tentang sebuah wanua yang pernah dijamahnya. Tentang sebuah desa yang menjadi tempat kelahirannya. Tentang sebuah kampung yang telah memberi arti bagi kehidupannya. Tentang sebuah pemukiman yang telah mengubah sebagian sejarah kehidupannya. Peristiwa yang dialami oleh para Penulis bisa saja pernah dialami oleh Pembaca namun beda waktu dan lokasi kejadian.
Sebuah Nama Yang Terlupa sebuah bentuk dokumen kehidupan yang dapat menjadi saksi bagi generasi yang baru tentang sebuah kehidupan yang tak akan mungkin terulang namun telah berhasil menoreh sejarah, baik untuk wanua Lipursari maupun untuk wanua-wanua lain di negara Indonesia.
Betapa kearifan masyarakat desa Lipursari ternyata bermula dari kebajikan-kebajikan dan tetuah-tetuah dari sesepuh yang telah lama beradaptasi dan hidup di wanua yang kondisi alamnya berbukit dan banyak ditumbuhi oleh tanaman kayu keras. Lipursari, desa yang sejarahnya hampir terlupakan oleh generasi mudanya. Bukan hal yang tidak mungkin jika sejarah desa Lipursari hilang dan terlupakan ketika penghuninya yang sudah sepuh tak mampu lagi bercerita kepada generasi mudanya tentang sejarah.
Istana Rumbia bermula dari kehidupan seorang bocah perempuan yang menghabiskan masa kecil bersama neneknya di sebuah gubug beratap rumbia yang terletak di dalam hutan. Kasunyataannya, gubug beratap rumbia telah menjadi istana bagi bocah perempuan itu bahkan kenangan itu telah berhasil mengubah gubug menjadi istana. Istana yang ternyata di saat sekarang telah mampu menginspirasi anak-anak lainnya ketika bocah kecil itu telah menjadi seorang ibu. Dan, bocah perempuan itu adalah saya.
Berangkat dari kenyataan-kenyataan inilah, maka Sebuah Nama Yang Terlupa insya Allah menjadi inspirasi baru bagi tumbuhnya kembali kepedulian dan perhatian generasi baru Indonesia, khususnya Lipursari terhadap lingkungan yang tentunya akan mempengaruhi sejarah kehidupannya kelak. Tidak selamanya sejarah dapat ditulis tapi sejarah yang berhasil ditulis akan membawa dampak bagi munculnya peradaban baru.
Terima kasih dan puji syukur untuk Allah SWT yang selalu menaungi Istana Rumbia, bahkan mengizinkan buku yang mengangkat Istana Rumbia, kehidupan dan tulisan anak-anak rumbia menjadi sebuah antologi yang insya Allah menginspirasi dan memotivasi Pembaca. Tidak terlupakan juga, terima kasih untuk penerbit yang telah berbaik hati menerbitkan antologi ini. Teruntuk sahabat-sahabat penggiat rumah/taman/pondok baca dan perpustakaan desa serta para donasi/pembina/pengamat/peneliti yang pernah bersentuhan dengan Istana Rumbia dan atau pernah menjamah wanua Lipursari, iringan terima kasih setulusnya diucapkan.
Lipursari, Mei 2011
Maria Bo Niok
Penulis cerpen ''Istana Rumbia'' dan inspirator rumah baca
[BUKU] 100 TOPENG KEMATIAN
Karena dunia adalah sebuah panggung (William Shakespeare), maka setiap manusia berusaha mengelola kesan (Erving Goffman), dengan menyembunyikan kesejatian diri kita (Sigmund Freud). Ini usulan perspektif teoretik bagi teman-teman yang hendak membuat catatan kritis terhadap buku ini.
(Sakban Rosidi Saminoe)
SINOPSIS : TAMU MASA LALU
By. Nessa Kartika
Kereta api express dari arah utara datang. Sammy memandangi pantulan wajahnya di kereta yang melaju. Wajah tirusnya terbayang dan bergerak bersama kereta. Pantulannya berganti seolah berubah mimik dan berbicara padanya.
Kau hina...
kau paling hina...
kau sangat hina...
kau hina...
hina...
kau...
Wajah itu tertawa melengking. Menggaung di kepala Sammy bagai hukuman dari nurani. Sammy buru-buru menutup telinga. "Hentikan!" Serunya terengah-engah.
Sebuah tepukan di pundak membuat Sammy tersentak.
Seorang laki-laki seumuran dengannya, berwajah manis, berseragam pabrik berdiri di sana dengan wajah khawatir. Sammy yakin laki-laki ini pasti menganggapnya sudah gila. “Kau baik-baik saja? “ Tanya laki-laki itu.
Sammy mengenalinya. Lelaki ini bekerja di pabrik gelas di belakang stasiun kereta api. Sudah beberapa kali sammy memergoki laki-laki ini memandanginya. Tapi lelaki itu ternyata baru sekarang punya keberanian untuk mendekatinya.
Sammy mengangguk. “Ya, Bang.” Gemetaran Sammy menyalakan sebatang rokok. Menghirupnya dalam-dalam sebelum menghembuskannya pelan. Obat mujarab untuk kegilaan.
Sammy melenggang pergi. Lelaki itu masih menatapinya. Seperti yang selalu dilakukannya…. Di masa lalu.
***
Telah terbit di LeutikaPrio!!!
Judul : 100 Topeng Kematian
Penulis : Nessa Kartika, Denny Herdy, and Friends
Tebal : iv + 206
Harga : Rp 44.100 / SGD 15
ISBN : 978-602-9079-91-3
Sinopsis:
Topeng-topeng berbentuk wajah-wajah manusia yang sarat dengan berbagai macam ekspresi. Ada rona bahagia, tawa, sedih, sinis, marah, dan ekspresi-ekspresi lainnya. Topeng hanya menyimpan satu macam ekspresi. Topeng tidak akan pernah menyimpan keambiguan ekspresi
Tak ada manusia mana pun yang tak pernah memakai topeng. Manusia selalu mengganti topengnya sesuka hati, dan membuangnya begitu saja jika tidak dibutuhkan. Dan manusia tidak akan memakai topeng sesuai yang dirasakannya, sangat gombal dan pendusta.
100 Topeng Kematian, terlahir untuk menguak tabir di sebalik topeng pada diri manusia. Mengenali lebih dalam tentang kelicikan, kemunafikan, angkara nafsu, dan kekejaman di balik pribadi yang penuh ekspresi menawan, namun bisa mengakhiri riwayat hidup seseorang kepada kematian.
Ps : Buku ini sudah bisa dipesan sekarang via website www.leutikaprio.com, inbox Fb dengan subjek PESAN BUKU, atau SMS ke 0821 38 388 988. Untuk pembelian minimal Rp 90.000,- GRATIS ONGKIR seluruh Indonesia. Met Order, all!!
(Sakban Rosidi Saminoe)
SINOPSIS : TAMU MASA LALU
By. Nessa Kartika
Kereta api express dari arah utara datang. Sammy memandangi pantulan wajahnya di kereta yang melaju. Wajah tirusnya terbayang dan bergerak bersama kereta. Pantulannya berganti seolah berubah mimik dan berbicara padanya.
Kau hina...
kau paling hina...
kau sangat hina...
kau hina...
hina...
kau...
Wajah itu tertawa melengking. Menggaung di kepala Sammy bagai hukuman dari nurani. Sammy buru-buru menutup telinga. "Hentikan!" Serunya terengah-engah.
Sebuah tepukan di pundak membuat Sammy tersentak.
Seorang laki-laki seumuran dengannya, berwajah manis, berseragam pabrik berdiri di sana dengan wajah khawatir. Sammy yakin laki-laki ini pasti menganggapnya sudah gila. “Kau baik-baik saja? “ Tanya laki-laki itu.
Sammy mengenalinya. Lelaki ini bekerja di pabrik gelas di belakang stasiun kereta api. Sudah beberapa kali sammy memergoki laki-laki ini memandanginya. Tapi lelaki itu ternyata baru sekarang punya keberanian untuk mendekatinya.
Sammy mengangguk. “Ya, Bang.” Gemetaran Sammy menyalakan sebatang rokok. Menghirupnya dalam-dalam sebelum menghembuskannya pelan. Obat mujarab untuk kegilaan.
Sammy melenggang pergi. Lelaki itu masih menatapinya. Seperti yang selalu dilakukannya…. Di masa lalu.
***
Telah terbit di LeutikaPrio!!!
Judul : 100 Topeng Kematian
Penulis : Nessa Kartika, Denny Herdy, and Friends
Tebal : iv + 206
Harga : Rp 44.100 / SGD 15
ISBN : 978-602-9079-91-3
Sinopsis:
Topeng-topeng berbentuk wajah-wajah manusia yang sarat dengan berbagai macam ekspresi. Ada rona bahagia, tawa, sedih, sinis, marah, dan ekspresi-ekspresi lainnya. Topeng hanya menyimpan satu macam ekspresi. Topeng tidak akan pernah menyimpan keambiguan ekspresi
Tak ada manusia mana pun yang tak pernah memakai topeng. Manusia selalu mengganti topengnya sesuka hati, dan membuangnya begitu saja jika tidak dibutuhkan. Dan manusia tidak akan memakai topeng sesuai yang dirasakannya, sangat gombal dan pendusta.
100 Topeng Kematian, terlahir untuk menguak tabir di sebalik topeng pada diri manusia. Mengenali lebih dalam tentang kelicikan, kemunafikan, angkara nafsu, dan kekejaman di balik pribadi yang penuh ekspresi menawan, namun bisa mengakhiri riwayat hidup seseorang kepada kematian.
Ps : Buku ini sudah bisa dipesan sekarang via website www.leutikaprio.com, inbox Fb dengan subjek PESAN BUKU, atau SMS ke 0821 38 388 988. Untuk pembelian minimal Rp 90.000,- GRATIS ONGKIR seluruh Indonesia. Met Order, all!!
[BUKU]BICARALAH PEREMPUAN!!!
SINOPSIS :
Beberapa minggu kemudian Hani pun diterbangkan ke Singapura bersama beberapa kawannya. Hari itu di Bandara Indonesia maupun Singapura Hani mendapati bahwa ratusan anak dari beberapa PJTKI lain yang datang bersama mereka. Meskipun tidak bareng satu agensi dan terpisah saat mereka masing-masing dijemput oleh pihak agensi Singapura.
Hani dan kawan-kawannya dijemput oleh seorang laki-laki paruh baya ras melayu yang ternyata utusan dari agen mereka. Tugasnya hanya antar jemput para BMI ini dari dan ke Bandara. Lelaki ini membawa mereka ke sebuah klinik untuk melakukan tes kesehatan lagi.
“Hai monyet-monyet… angkat koper kalian ke mobil!!” gertak laki-laki itu kasar pada Hani dan kawan-kawannya yang sudah menunggu di Bandara Changi itu selama beberapa jam. Hani dan kawan-kawannya kaget. Selain menyebut mereka ‘monyet’, “sotong’ dan ‘indon-tak-berguna’ juga menjadi nama mereka para BMI baru ini di mata lelaki utusan agensi ini. Mereka ditarik-tarik dan didorong-dorong tanpa sedikitpun rasa kemanusiaan. Yang lebih menyedihkan. Di mobil van sekecil itu mereka dijejal-jejalkan bersama barang bawaan mereka hingga terpaksa mereka duduk satu memangku yang lainnya.
Hani merasa disia-siakan. Padahal ia datang secara legal pun diperlakukan seperti ini. Apa jadinya mereka-mereka yang datang secara tak legal?
.>>> Selengkapnya ada di Buku BICARALAH PEREMPUAN!!
Judul : Bicaralah perempuan!!!
Penulis : Kahar S Cahyono dkk (Termasuk Nessa)^^
Tebal : xvi + 218
Harga : Rp 45.000,- / SGD 15
Beberapa minggu kemudian Hani pun diterbangkan ke Singapura bersama beberapa kawannya. Hari itu di Bandara Indonesia maupun Singapura Hani mendapati bahwa ratusan anak dari beberapa PJTKI lain yang datang bersama mereka. Meskipun tidak bareng satu agensi dan terpisah saat mereka masing-masing dijemput oleh pihak agensi Singapura.
Hani dan kawan-kawannya dijemput oleh seorang laki-laki paruh baya ras melayu yang ternyata utusan dari agen mereka. Tugasnya hanya antar jemput para BMI ini dari dan ke Bandara. Lelaki ini membawa mereka ke sebuah klinik untuk melakukan tes kesehatan lagi.
“Hai monyet-monyet… angkat koper kalian ke mobil!!” gertak laki-laki itu kasar pada Hani dan kawan-kawannya yang sudah menunggu di Bandara Changi itu selama beberapa jam. Hani dan kawan-kawannya kaget. Selain menyebut mereka ‘monyet’, “sotong’ dan ‘indon-tak-berguna’ juga menjadi nama mereka para BMI baru ini di mata lelaki utusan agensi ini. Mereka ditarik-tarik dan didorong-dorong tanpa sedikitpun rasa kemanusiaan. Yang lebih menyedihkan. Di mobil van sekecil itu mereka dijejal-jejalkan bersama barang bawaan mereka hingga terpaksa mereka duduk satu memangku yang lainnya.
Hani merasa disia-siakan. Padahal ia datang secara legal pun diperlakukan seperti ini. Apa jadinya mereka-mereka yang datang secara tak legal?
.>>> Selengkapnya ada di Buku BICARALAH PEREMPUAN!!
Judul : Bicaralah perempuan!!!
Penulis : Kahar S Cahyono dkk (Termasuk Nessa)^^
Tebal : xvi + 218
Harga : Rp 45.000,- / SGD 15
Saturday, June 11, 2011
[PUISI] Memelukmu
Kau impian mungil
Mentari tak meraihmu selalu
Menjadi sandung diantara dua jiwa kaudamba
Berlari mengejar satusatunya yang kau punya
rasa tulus jiwa satu nafas mungil
Tiada cinta lain
Mencintaiku dengan sepasang sayap kecil
Kuajari kau mengepaknya
senyummu timbulkan rìsau
Jika kupergi akankah kuterganti
Kasihsayang ini mungkinkah kau miliki
sèlalu...?
Tanpa aku...?
Baby,no one Irreplacable.
watching u sleep on my chest...
I wish u r my boy.
sunday, 11 june 11
Mentari tak meraihmu selalu
Menjadi sandung diantara dua jiwa kaudamba
Berlari mengejar satusatunya yang kau punya
rasa tulus jiwa satu nafas mungil
Tiada cinta lain
Mencintaiku dengan sepasang sayap kecil
Kuajari kau mengepaknya
senyummu timbulkan rìsau
Jika kupergi akankah kuterganti
Kasihsayang ini mungkinkah kau miliki
sèlalu...?
Tanpa aku...?
Baby,no one Irreplacable.
watching u sleep on my chest...
I wish u r my boy.
sunday, 11 june 11
Friday, June 10, 2011
Thursday, June 2, 2011
[PUISI]SUBUH
Gelap bukan makna kesunyian
dengarkan pendar memutar
Isi paruh malam dengan bayang
rìnai terhitung, jemu memburu...
Aku masih padamu
Elegi rindu gigilkan aku
pasar subuh, koar rapuh
selasar penampungan.
Masa suram, masa silam
Dengan hentakan gitar dalam tiap dentingan
sadarkan...
Ada lagu di setiap cerita
rupa samar nada kasar
; Abadi
singapura, 2 juni 2011
Kenangan engkau dan cengkareng tak pernah mati.
dengarkan pendar memutar
Isi paruh malam dengan bayang
rìnai terhitung, jemu memburu...
Aku masih padamu
Elegi rindu gigilkan aku
pasar subuh, koar rapuh
selasar penampungan.
Masa suram, masa silam
Dengan hentakan gitar dalam tiap dentingan
sadarkan...
Ada lagu di setiap cerita
rupa samar nada kasar
; Abadi
singapura, 2 juni 2011
Kenangan engkau dan cengkareng tak pernah mati.
reply...
By, Lilik Bintank Cokelat
pasar subuh
Derap kaki berlari
Benak masih penuh ribuan asa dan takut
Akan bagaimana rupa sang waktu
Yg belum juga terlihat
Yaa... masih terngiang koar rapuh itu
Dan kini ku disini,
Pasar siang dan bingar koar
Di atas pasar ini
Mengingat pasar itu
Benak ini kini terbit rindu wajah sang waktu
Yang lalu
8 tahun waktu tlah digerogoti kisah
Derap kaki berlari
Benak masih penuh ribuan asa dan takut
Akan bagaimana rupa sang waktu
Yg belum juga terlihat
Yaa... masih terngiang koar rapuh itu
Dan kini ku disini,
Pasar siang dan bingar koar
Di atas pasar ini
Mengingat pasar itu
Benak ini kini terbit rindu wajah sang waktu
Yang lalu
8 tahun waktu tlah digerogoti kisah
Wednesday, June 1, 2011
Subscribe to:
Posts (Atom)