About Me

About Me
Writer, Pengelola Rumah Baca Istana Rumbia, Staff redaksi Tabloid Taman Plaza, Admin Yayasan CENDOL Universal Nikko (Koordinator bedah cerpen OCK), perias dan Make-up artist PELANGI Asosiasi Entertainment, Crew Wonosobo Costume Carnival dan Crew 'A' Event Organizer (Multazam Network), pernah bekerja di Hongkong dan Singapura. Cerpenis Terbaik VOI RRI 2011, dan diundang untuk Upacara HUT RI ke 66 di Istana Negara bersama Presiden RI. BMI Teladan yang mengikuti Sidang Paripurna DPR RI 2011 dan menjadi tamu Ketua DPD RI. Dinobatkan sebagai Pahlawan Devisa Penulis Cerpen BNP2TKI Tahun 2011. Pemuda Pelopor Dinas Pendidikan, pemuda dan Olahraga Provinsi Jawa Tengah kategori Seni-Budaya Tahun 2012. Menyukai langit, stasiun kereta, dan warna biru. Salah satu penulis Undangan Event Ubud Writers and Readers Festival 2011 di Ubud, Bali. Dapat dihubungi via Email FB/YM : Nessa_kartika@yahoo.com.

Monday, October 9, 2017

#Cerpen PERSIAPAN

Ketika aku masuk ke ruangan  berklambu biru muda dan putih kurasakan deja-vu, bahkan aromanya seperti pernah kuhirup sebelumnya. Melati, bunga kantil, aster, mawar dan beberapa tangkai sedap malam.

Beberapa wanita bergamis hitam dengan jilbab warna gold berlarian, ah tidak... Bukan berlari, mereka hanya berusaha bergerak secepat mungkin.

Di tangan mereka bergantian barang yang dipegang, bedak, kuas, kain, kebaya, bunga, box-box entah berisi apa, jepit, bahkan kepala!

Tak semengerikan kedengarannya. Mereka hanya make up artist yang sedang menggarap klien-nya.

Aku duduk di sisi paling luar dekat jendela, sejauh mungkin dari mereka, berusaha duduk diam dan tidak mengganggu. Invisible. Bertahan disini supaya gampang dicari.

"Rokok, mas?"

Aku menoleh, seorang pria paruh baya, sepertinya si tukang foto, mengangsurkan sekotak rokok kretek. Kebetulan aku meninggalkan rokokku di saku tas.

"Minta satu ya, Pak." Pria itu mengangguk.

Aku menyalakan sebatang rokok dan mengisapnya pelan. Entah mengapa ketika kuhembuskan asapnya keluar, aku merasa penat di otakku serta beban di pundakku berkurang.

Aku masih memandang havoc di ruangan. Rumah ini di hari biasa begitu lapang, lega dan rapi. Hari ini tampak semrawut, acak- acakan dan tak karuan.

Manusia berjubel dan berseliweran. Ada yang kukenal, ada yang sama sekali asing bagiku. Banyak.

Pintu kamar tidur Na masih tertutup rapat. Aku bahkan belum bicara sepatah katapun pada Na sejak semalam aku datang. Hanya beberapa pesan di telepon genggam dari Na mengingatkan beberapa hal detil.

Jas. Cek.
Kemeja. Cek.
Dasi. Cek.
Pomade. (Pomade?!) Cek.
Sepatu. Cek.
Cincin. Cek.
Amplop untuk penghulu..., Aku meraba kantong kemejaku. Cek.

"Mas, ini minumnya, disambi dulu," seorang sinoman berbaju batik dan berpeci membawakan teh manis untukku.

"Makasih, ..." aku lupa nama bapak ini dan apa hubungannya dengan Na.

Laki-laki itu bahkan tak peduli terima kasihku, langsung pergi begitu saja. Positive thinking mungkin pikiran mereka banyak. Tak fokus. Mungkin tamu sudah berdatangan. Tamuku? Tamu Na? Aku sudah tak dapat membedakan muka orang.

Aku menyesap teh itu. Lalu pandanganku kembali mengikuti kesibukan asisten perias. Aku tak mengerti ... padahal aku dan Na yang menikah, tapi yang dirias, yang sibuk, yang repot orang sebanyak ini.

Aku suka pada keramaian, aku menikmati pesta, aku bahagia melihat orang lain bahagia, terutama Na. Itu sebabnya aku menuruti apa kata Na.

Itu sebabnya aku masih duduk di sini. Bersiap-siap.

(NK 7102017)

Thursday, October 5, 2017

#Puisi Rindu Memang Jahanam

Aku bergerak di pusaran waktu
Tanpa nada
Cukup decak cicak dan kerik jangkrik sebagai penanda
Senja hampir tiba

Hari akan berganti
Dan hatiku masih sama
Tak terganti maknamu disini
Tak berarti usahaku melupakan
Waktu demi waktu telah kita lalui

Kamu, jahanam
Menyiksaku dalam rindu tak berkesudahan

Sunday, September 10, 2017

#Puisi Sepertinya Bisa

Sepertinya bisa
Kulukis langit mahabagus dengan warna warni rindu berkilauan
Supaya sepi tak kentara
Pupus demi pupus hati tak berasa

Sepertinya bisa
Kuuntai nada demi nada serupa kerik jangkrik pada malam musim kemarau
Memadati malam yang sendirian
Menyanyikan kidung tentang pertemuan

Sepertinya bisa
Kemarau tak menggodaku dengan bintang-bintang bertaburan
Berkelip kilau beramai
Bukannya dingin yang kurasakan

Sepertinya bisa
: Dengan seuntai puisi tentang sepi, sebaris kata dan kenangan tak berantah

@ Gunung Beser, 992017

Friday, August 25, 2017

#puisi Bulan Kelu

Di sisi lembah hitam
Ada ingatan melayang
Terangkai kata demi kata
Laksana puisi tak sampai

Terbawa hinga tepi pantai
Bukan hanya manis
Melayang kelu
Terbawa langit
Beku

Rindu
Bulan di langit
Bulan di laut
Bulan di hatiku
Rindu tanpa temu
Sekelam lembah di sekelilingku

#Jepara, 25 Agt 2017

Sunday, May 7, 2017

#Cerpen WANITA DICIPTAKAN DARI TULANG RUSUK, BUKAN TULANG PUNGGUNG

Pagi ini nyesek banget. Sesak oleh akumulasi masalah yang sebenarnya sudah muncul setiap saat, setiap hari, setiap bulan.

Suami yang selalu menyepelekan masalah, biaya sekolah anak, angsuran motor, biaya kuliah yang harus hutang kesana kemari. Bukan hanya masalah ekonomi, masalah hati lebih pas. Hiks...

Ditambah rasa lelah jasmani dan rohani, bagaimana tidak? Sebagai seorang MUA, dituntut harus berangkat subuh, pulang malam, dengan semua permasalahan di setiap rumah yang 'tak sengaja' didengar.
Masyaallah.

Kalau ada pepatah yang bilang, 'Di belakang laki-laki hebat ada wanita tangguh di belakangnya', lalu di belakang para wanita hebat ada siapa? Jawabnya adalah tidak ada siapa-siapa. Itu benar.

Hari ini semua lelah ini terakumulasi, semua jerih payah terasa tidak ada yang menghargai. Ingin rasanya bersandar pada ibu, ibu sibuk sendiri. Bersandar pada suami juga tidak mungkin... Malah bisa kena dimaki-maki pakai bahasa kebun binatang, maklumlah sopir truk, hidupnya di jalan, ditambah orangnya tidak sensitif... Mungkin nalarnya berhenti tumbuh sejak umur balita.

Ditulis saja di sini lah... Numpang curhat.

#Wonosobo #MbakYuBlogger #BloggerWonosobo #PostingBareng6 #PostingCurhat

Tuesday, May 2, 2017

Saturday, April 15, 2017

Selamat Ulang Tahun Komunitas Mbakyu Blogger Wonosobo

#AyoDolanWonosobo #Wonosobo #PesonaWonosobo
#MbakYuBlogger
#BloggerWonosobo
#PostingBareng4
#3TahunMbakYuBlogger
#SelamatUlangTahunMbakYuBlogger

Tuesday, April 11, 2017

#puisi Jika Ketika

Kau pernah membicarakannya
: Jika ketika kau tak ada
: Jika ketika kau meninggalkan hampa
: Jika ketika di dunia tak ada lagi tempat untuk kita
: Jika ketika detik demi detik memburu waktu dan tawa tak lagi nyata
: Jika ketika tetestetes hujan adalah pesan rindu
: Jika ketika gending gamelan merasuk ke hati terbawa mimpi
: Jika ketika dalam mimpi pun tak disana
Kau pastikan, aku akan tetap berharga

Sunday, April 2, 2017

#puisi AKU SUNGGUH SUNGGUH

Separuh malam bulan baru
Terpaku pada waktu, kelu
Seribu satu tanya menyatu
Apa yang terjadi padaku?

Tanya tak cukup bercerita isi jiwa
Menyerukan rasa yg bukan kupunya
Tak jauh hirau
Gagu

Thursday, March 30, 2017

#Puisi RINDU

I.
Ay,
apa kabarmu?
Inboxmu semakin terdesak
Terlupakan
Sejak senja itu
: Tak ada balasan

II.
Ay,
Aku menuliskan puisi untukmu
Namun angin membawanya
Menderu
: Pergi

III.
Ay,
Lihat aku
Di puncak tertinggiku
Setelah tanpa lelah
Kau menata tangga demi tangga
Tempatku berpijak
Namun
: Hampa
Kau tak di sana
Membuka tanganmu untuk memelukku

IV.
Ay,
Aku rindu
Apa yang ada di pikiranmu?

Last march, 2017

Thursday, March 23, 2017

#Puisi Terakhir

Jika waktu itu matahari, aku ingin esok kau hadir kembali
Jika waktu itu matahari, aku ingin percaya semua janji
Jika waktu itu matahari, aku ingin mendengar cerita kehilangan yang kesekian
Jika waktu itu matahari, aku ingin secuil penjelasan, bukan penyesalan

Tapi...

Waktu bukan matahari, sudah terbenam dan tak terkubur dalam, seperti kau yang telah jauh dan pergi
Waktu bukan matahari, membakar janji untuk selamanya ada, sementara janjiku untuk tak mempertanyakan kepergianmu bagaimanapun inginnya aku
Waktu bukan matahari, tak ada cerita, hanya menduga diserta rindu yang teramat dalam, entah akan dikemanakan...
Waktu bukan matahari, selalu ada namun tak dapat diulang, selalu berdoa namun tak mampu mendamba

Hanya berharap
: Baik-baiklah kau disana

#Ay

Tuesday, March 14, 2017

#TIPS BIJAK HADAPI ABSURDNYA MEDSOS

Ngomongin medsos yuk... 

Kali ini bukan tentang hoax dan semacamnya, tapi aplikasi gombal mukiyo yang Wallahu a'lam ... Hanya Allah yang tahu isi otak pengguna akun-nya.

Beberapa tahun belakangan bermunculan berbagai aplikasi media sosial yang 'menyempurnakan' Facebook. Dilengkapi pendeteksi lokasi, fitur telepon dan video call dan juga bahkan ada yang bisa ngasih hadiah-hadiah.

Lucunya, akun-akun pengguna nggak semua bisa dipercaya keasliannya alias abal-abal. Tapi kok ya ada orang semacam Rey Utami yang ketemu jodohnya yang notabene kaya raya itu... :)

Beberapa teman nanya-nanya, walaupun saya bukan pengguna, tapi kalau medsos ya saya bisa kira-kira.

Nah, ini tips-nya biar bijak menyikapi aplikasi-aplikasi ini :
1. Jangan posting hal pribadi.
    Nggak perlu juga kali tulis alamat rumah, nomer rekening, pin ATM, no HP atau Pin BB, emangnya kita online shop lagi jualan ...?  bahaya... 
2. Stop galau
     Ini nih yang rawan BAPER. Bisa-bisa datang orang asing yang menghibur, menjadi tempat curhat, ujung-ujungnya malah ternyata istri atau suami orang... Wah, bisa geger dunia persilatan kalau ada kesalahpahaman apalagi kalau curhatnya kebablasan.
3. Jangan dianggap serius.
     Ini kebalikannya yang No.2, kalau ada yang curhat sama kita ditanggapi dengan bijaksana dan seperlunya saja, jangan sampai keasyikan. Jangan sampai orangnya malah jatuh cinta sama kita. Kalau orangnya jelas dan kita memang SA (single_available) sih nggak apa-apa kali ya ... Banyak kok yang ketemu jodoh di Facebook.
4. Hati-hati sharing lokasi.
     Ini sih jelas nggak aman, bisa saja ada orang asing yang baca terus kita disusul, diantar jemput, atau malah diculik! Waaah ...
    Kalau yang nyusul temen sendiri sih nggak apa-apa, misalnya lagi makan di resto X trus kita foto cekrek-upload trus disusul ya siapa tau dia nyusul mau bayarin. Hehe ...
     Tapiii ... Banyak kejadian cewek dibawa kabur temen medsos. Kasihan orang tua, keluarga, apalagi suami/istri dan anak kalau ini sampe terjadi sama kita.
5. Stop percaya hoax
     Hoax nya bukan berita nggak jelas, ini sih penting jangan dipercaya. Hoax yang saya maksud adalah foto dia pake mobil, foto KTP dia, foto luarbiasa tamvan pilot-pelaut-TNI-polisi-pokoknya profesi berseragam, kroscek deh, ini beneran dia apa bukan ... Ada banyak kasus, numpang foto di depan mobil atau rumah orang. Hehe ...
     Di jaman serba maya ini, kita tidak semestinya percaya begitu saja dengan berita-berita yang disebar via medsos, atau syukur-syukur jangan gatel ingin ikut share... bisa jadi artikel yang kita share dengan semangat ternyata hoax, udah ketauan hoax trus kita verifikasi... eh, ternyata hoax lagi... malu dong. Makanya, mending kalau punya grup fb, grup whatsapp dan lain-lain dipakai buat ngobrol aja deh... daripada nularin dosa, ikut dosa, yang kena efek kan bangsa dan negara kita tercinta...

    Yang lebih parah kalau itu identitas atau fotonya orang dipakai bikin akun palsu orang yang nggak bertanggungjawab. Semacam akun fans atau haters selebritis gitu lah ...
      Saya juga pernah ngalami ada yang pake identitas saya buat bikin fb pake nama n foto saya. Pernah juga si 'penggemar' sampe nge-hack akun email saya yang dipakai buat akun segala aplikasi. Hiks :') kalau ini terjadi cepat ganti pasword kalau masih keburu. Google kan bisa diverifikasi.
Kayaknya sih cuma itu pesen saya, kalau ingat yang lain nanti saya tambahin. Be wise with social media.;)

Thursday, March 9, 2017

BAPER

Suatu hari saat sedang rias pengantin di pinggiran Wonosobo, aku bersama temanku, tak usahlah aku sebut namanya, sebut saja mbak Bunga. Perias juga, selain itu dia orang kesenian, umur 3-4 tahun di atasku.

Sambil make up muka orang dia curhat tentang suaminya (Pak X) yang notabene adalah suami orang sedang galau.

"Galau kenapa, mbak?"

"Istrinya pulang dari Hongkong, Pak X sedang mencari waktu untuk terus terang soal hubungan kami."

Whattt??

Serius aku seperti shock, ada sedikit sakit hati. Walau aku bukan teman Mrs X, menjadi teman Mbak Bunga tidak membuatku mendukung beberapa hal, apalagi ini.

Mbak Bunga dan Mr X sama-sama seniman, dipertemukan di panggung. Namun kepergian Mrs X ke luar negeri pasti bukan tanpa alasan, aku yakin benar awalnya motif ekonomi. Hal ini tidak membuat aku nyaman. Cinta lokasi atau kesepian bukan alasan untuk mengkhianati istri. Apalagi istri yang adalah TKW.

Sebagai seorang konselor BMI/TKI/TKW aku ikut sakit hati. Sekali lagi aku bilang, posisiku sebagai teman Mbak Bunga tidak membuatku mendukung ini.

Sekitar 2 tahun yang lalu ketika mbak Bunga berbinar-binar bercerita tentang Mr X aku ikut senang, namun ketika mendengar latar belakang Mr X yang adalah suami orang dengan dua anak yang sudah remaja, ditambah istrinya adalah seorang buruh migran, aku miris.

Aku tidak menyalahkan cinta, bisa jatuh pada siapa saja.

"Aku cuma pinjam, mbak Nessa. Selama aku berhubungan sama Mr X, tidak ada niat sama sekali agar ia bercerai dan sebagainya. Aku sadar dia suami orang." Mbak Bunga melanjutkan ceritanya.

Aku terbawa perasaan. Aku juga bersuami, jika suatu saat (amit-amit) terjadi suamiku diambil orang, bagaimana?

Kata-kata pinjam itu apakah suatu pembenaran? Seolah 'suami' itu barang.

Walaupun untuk kasus seperti ini Mr X pasti bukan satu-satunya di dunia. Sudah banyak terjadi. Tingkat perceraian yang tinggi di Wonosobo juga mayoritas penyebabnya karena suami/istri bekerja di luar negeri.

Reaksi Mrs X jelas saja ngamuk. Mbak Bunga menceritakannya padaku beberapa hari kemudian.

"Sepertinya Mr X berat memilihku, padahal aku tidak berharap ."

Satu keluarga lagi retak. Dua orang anak jadi korban. Satu orang TKI jadi single parrent, dan akan kembali ke luar negeri lagi untuk bekerja mati-matian menafkahi anak. Daur kehidupan yang menguras emosi. Klise, terjadi dimana-mana pada banyak teman BMI.

Apakah tidak ada cara mencegahnya? Agar tak ada lagi TKI yang jadi sapi perah, tidak dianggap manusia.

Pikirku hanya, setelah ini apa?

_o0o_

#tulisanintropeksi #baper #love #hate