About Me

About Me
Writer, Pengelola Rumah Baca Istana Rumbia, Staff redaksi Tabloid Taman Plaza, Admin Yayasan CENDOL Universal Nikko (Koordinator bedah cerpen OCK), perias dan Make-up artist PELANGI Asosiasi Entertainment, Crew Wonosobo Costume Carnival dan Crew 'A' Event Organizer (Multazam Network), pernah bekerja di Hongkong dan Singapura. Cerpenis Terbaik VOI RRI 2011, dan diundang untuk Upacara HUT RI ke 66 di Istana Negara bersama Presiden RI. BMI Teladan yang mengikuti Sidang Paripurna DPR RI 2011 dan menjadi tamu Ketua DPD RI. Dinobatkan sebagai Pahlawan Devisa Penulis Cerpen BNP2TKI Tahun 2011. Pemuda Pelopor Dinas Pendidikan, pemuda dan Olahraga Provinsi Jawa Tengah kategori Seni-Budaya Tahun 2012. Menyukai langit, stasiun kereta, dan warna biru. Salah satu penulis Undangan Event Ubud Writers and Readers Festival 2011 di Ubud, Bali. Dapat dihubungi via Email FB/YM : Nessa_kartika@yahoo.com.

Sunday, October 23, 2011

[RESENSI BUKU WAHYU RINDU] Don't judge a book by it's cover

Resensi Buku Wahyu Rindu



Penulis            : Dang Aji & Itok Kurniawan
Penyunting     : Triani Retno A.
ISBN              : 978-602-9142-21-1
Tebal              : vii + 122 Halaman
Penerbit         : Indie Publishing
Harga            : Rp. 38.000,-


Buku berisi 11 cerita pendek karya Dang Aji dan Itok Kurniawan ini menjadi menarik saat kita disodori gaya penulisan keduanya yang jauh berbeda.

Gaya bahasa Itok yang melankolis dengan alur yang tak mudah ditebak, membuat kita berkerut dahi saat membaca cerita demi cerita. Karya-karyanya penuh kejutan dan seusai kita membaca, kita akan menghela nafas panjang setelah tanpa sadar adrenalin telah dibawa naik turun oleh kata demi kata yang penuh metafora.

Sedangkan gaya bahasa Dang Aji yang gamblang dan sederhana bercerita apa adanya. Namun cerpen-cerpen Aji yang ditulis di Malaysia ini, mampu membuat kita tersenyum-senyum saat membaca karena terbawa oleh alurnya yang manis.

Perkawinan bahasa yang berat dengan bahasa ringan melahirkan cerita-cerita yang sederhana namun bermakna. Menyodorkan dengan manis akan perbedaan dua gaya penulisnya dan mengajak kita menikmati cerpen demi cerpen dengan hati berdebar. SIAP MENANTI KEJUTAN.

Cerpen “Wahyu Rindu” yang menjadi judul buku ini, adalah karya Dang Aji, menceritakan tentang kenekadan seorang Rindu saat mendekati seorang pemuda bernama Wahyu. Lugas namun ber-ending manis.

Buku yang diterbitkan oleh Indie Publishing ini, memiliki kelemahan pada cover yang lapisan plastiknya mudah terkelupas dengan gambar cover yang ruwet dan kurang menarik. Cover belakang pun ‘boros’ dan tak terbaca jelas. Namun layout isi yang manis, sesuai dengan cerita-cerita di dalamnya.

Kelebihan buku ini ada pada dua penulisnya sendiri yang tak asing di dunia penulisan. Dang Aji adalah sosok fenomenal dengan Grup-nya, UNTUK SAHABAT. Sedangkan Itok Kurniawan adalah cerpenis yang aktif menulis untuk media. Cerita-cerita keren mereka di buku ini, sayang untuk dilewatkan.

WAHYU RINDU, don’t judge a book by it’s cover.

*****





[Resensi Buku Dear Love] LOVE IS ALL AROUND

Resensi Buku Dear Love


Judul               : Dear Love
Penulis            : 111 Penulis
Tebal              : 228 Halaman
Penerbit         : Hasfa Publisher
ISBN             : 978-602-98386-7-1
Harga            : Rp. 49.000,-

Buku manis berisi 111 flash-fiction tentang cinta hasil dari event tentang perjodohan dan cinta jarak jauh ini sangat sarat makna. Bila satu orang memiliki satu atau lebih dari satu cinta, maka dari hasil keroyokan 111 penulis ini dapat kita rasakan berapa banyak cinta yang ada dalam buku ini.
            
Buku yang menggunakan quote “Menghubungi cinta, Menghubungkan Cinta, Hubungan Cinta” ini memang mengupas tuntas tentang cinta dalam kisah-kisah singkat namun berjuta rasa.

Seperti salah satu flash-fiction manis “Kata Sambung” karya Novika Grasiaswaty. FF ini hanya menceritakan tentang percakapan online sepasang suami-istri jarak jauh. Meskipun dengan kata sederhana dan batasan kata, namun penulis berhasil menggambarkan emosi kedua pasutri itu dengan kata demi kata yang bermakna luarbiasa. Kita dengan mudah menangkap kerinduan dan cinta yang ada pada dua tokoh dalam FF tersebut.
             
Bukan hanya cinta antara lelaki dan perempuan saja yang diulas oleh para penulis dalam buku ini. FF dari (Almarhumah) Phoenix Wibowo juga menyenggol sisi humaniora saat ia menyinggung tentang anak-anak penghuni Rumah Singgah penderita Talasemia. FF ini membuat kita tercekat oleh kenyataan dan dihujani rasa syukur setelah membacanya.
             
Buku DEAR LOVE ini memang tak melewati proses penyuntingan yang baik, sehingga paragraph, tanda baca dan jarak baris masih berantakan. Juga font standar-nya yang membuat karya di dalamnya tak menarik untuk dibaca. Namun buku tentang cinta ini sangat perlu diburu untuk dibaca sendiri, dikoleksi maupun dijadikan kado untuk siapapun.
            
 “Menghubungi Cinta, Menghubungkan Cinta, Hubungan Cinta” memang tak mudah. Buku ini dapat menjadi panduan yang cantik. Siapa tahu, salah satu dari 111 tulisan di sana adalah kisah kita sendiri… karena cinta, ada di mana saja.

-oOo-