About Me

About Me
Writer, Pengelola Rumah Baca Istana Rumbia, Staff redaksi Tabloid Taman Plaza, Admin Yayasan CENDOL Universal Nikko (Koordinator bedah cerpen OCK), perias dan Make-up artist PELANGI Asosiasi Entertainment, Crew Wonosobo Costume Carnival dan Crew 'A' Event Organizer (Multazam Network), pernah bekerja di Hongkong dan Singapura. Cerpenis Terbaik VOI RRI 2011, dan diundang untuk Upacara HUT RI ke 66 di Istana Negara bersama Presiden RI. BMI Teladan yang mengikuti Sidang Paripurna DPR RI 2011 dan menjadi tamu Ketua DPD RI. Dinobatkan sebagai Pahlawan Devisa Penulis Cerpen BNP2TKI Tahun 2011. Pemuda Pelopor Dinas Pendidikan, pemuda dan Olahraga Provinsi Jawa Tengah kategori Seni-Budaya Tahun 2012. Menyukai langit, stasiun kereta, dan warna biru. Salah satu penulis Undangan Event Ubud Writers and Readers Festival 2011 di Ubud, Bali. Dapat dihubungi via Email FB/YM : Nessa_kartika@yahoo.com.

Sunday, November 28, 2010

KAPTEN KEN DAN DILEMA TOILET DUDUK


Kapten Ken adalah pilot bule sahabatku. Dulu ia bekerja untuk maskapai penerbangan negara lain. Baru beberapa bulan terakhir ini ia bekerja di maskapai penerbangan yang sekarang.

Beberapa minggu yang lalu saat pemberangkatan kloter-kloter jama'ah haji. Ia yang biasanya bertugas terbang Amsterdam-Dubai. Hari itu ditugaskan menerbangkan kurang lebih 200 orang ke Jeddah.Sebagai seorang pilot berpengalaman menerbangkan mereka-mereka yang 'terbiasa' terbang, kali ini ia merasa nervous harus menerbangkan 200an orang yang 'tidak terbiasa' dan bahkan 'belum pernah' terbang. Dan (wallahu a'lam) mereka semua tua-tua. Di tengah-tengah penerbangan ia merasa ingin buang air kecil ia pun pergi ke toilet di bagian belakang kokpit. (Pilot juga manusia 'kan?)

Tapi betapa kagetnya saat ia mendapati seorang kakek jongkok di toilet duduk yg seharusnya dipakai dengan cara duduk dan kebetulan si Kakek tak merasa perlu menutup pintu!(Terus terang aku malu sekali waktu sang Kapten menceritakan ini padaku.)

Jangan hanya menyalahkan si kakek ini yang mungkin terbiasa dengan toilet Indonesia yang umumnya jongkok. Entah itu yang terinstal dengan baik dan higienis ataupun jamban umum yang terbuka di sisi kolam-kolam ikan ataupun tepi sungai.
Aku ingat kejadian waktu aku masih di penampunganku di Semarang. Ada beberapa anak TKW yang sudah diterbangkan dipulangkan kembali karena masalah yang sama, tak menyiram toilet.

Memang terasa lucu membayangkan kebingungan mereka yang terbiasa menampung air di ember untuk membersihkan diri dan tentu aja menyiram toilet, tiba-tiba ketemu dengan toìlet luar negeri yang garing-ring tak ada air setetespun. Orang negara-negara maju tempat tujuan kerja TKW memang sangat peduli akan kehigienisan sebagai bagian dari kesehatan. Air yang mengumpul diartikan sebagai sumber penyakit.

Kejadian-kejadian tadi memang memalukan, namun kita tak bisa menyalahkan. Saat ini toilet duduk sudah bukan barang baru. Banyak rumah, kantor maupun pusat perbelanjaan yang menginstalnya. namun untuk yang tidak tahu pasti tetaplah kebingungan. Karena ketidak tahuan mereka akan tata cara penggunaan toilet duduk, apalagi yang tanpa dilengkapi kran khusus di sampingnya maka muncullah masalah-masalah yang memalukan. Solusi praktisnya mungkin dengan menginstalasi toilet duduk di  penampungan-penampungan TKW dan kloter calon Haji sebagai bagian dari training.

Tips dari saya hanya anda bawa tissue kemana-mana jika bepergian keluar negeri ataupun sekedar ke pusat-pusat perbelanjaan. jadi jika suatu saat dipertemukan dengan toilet duduk yang tidak dilengkapi dengan kran air khusus, anda masih bisa membersihkan diri setelah buang air dan Siram toilet setelah dipakai. Eits, jangan lupa cuci tangan! Mencuci tangan terbukti dapat menghilangkan kuman penyebab penyakit. (Kok jadi kayak iklan sabun sih?)

Tulisan ini hanya untuk sekedar berbagi cerita, jika ada pihak-pihak yang tersinggung, saya minta ma'af sebesar-besarnya.


***



Biodata Penulis ;

Nessa Kartika, Kelahiran Wonosobo, 27 Mei 1983. Pernah bekerja sebagai Buruh Migran Indonesia di Hongkong dan kini bekerja di Singapura. Pengalaman menulisnya bermula sebagai kontributor karya antologi “Luka Tanah Priok”(2010), dan berlanjut pada “30 Hari dalam Cinta-Nya”(2010). Dan Kumpulan cerita “Karenina Singa Bauhinia”(2010) ini merupakan karya bersama sahabatnya di dunia maya, Karin Maulana.


Friday, November 26, 2010

[BUKU] Singa Bauhinia, Meretas Jalan Kebangkitan Genre Baru Sastra Remaja

Singabauhinia, Meretas Jalan Kebangkitan Genre Baru Sastra Remaja



Berbekal kesenangan membaca cerita apa saja, mulai dari cerita cekak di majalah berbahasa Jawa, cerita pendek setiap edisi minggu suratkabar harian, hingga novel-novel populer dasawarsa delapan puluhan, saya pun merambah ke tak hanya karya sastra lebih serius, tetapi juga berbagai perspektif teoretik kajian kebudayaan. Memperlakukan secara serius kebudayaan populer, meminjam karya Ben Agger "Taking Popular Culture Seriously", berarti menghargainya tak semata sebagai komoditas melainkan sebagai candra atas jaman yang sedang berubah.

Maka, ketika berkesempatan membina matakuliah Modern Cultural Studies di sebuah PerguruanTinggi Bahasa dan Sasrta Asing, matakuliah Popular Culture di sebuah Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris di Perguruan Tinggi Negeri, serta matakuliah Antropologi dan Sosiologi Pendidikan, saya senantiasa tidak memandang remeh bagaimana gejala sastra hidup berkembang dan menyentuh dunia kaum muda.

Sebagaimana biasa, dengan memberikan contoh terlebih dulu, dalam satu semester saja, Cultural Studies Corner yang merupakan gagasan bersama mahasiswa peserta kuliah, telah memiliki ribuan novel populer, ratusan VCD film komersial, serta ribuan CD Audio lagu-lagu populer. Dari sigi atas bahan-bahan kajian kebudayaan populer itu pula, saya dengan mudah menarik kesimpulan bahwa memang belum ada karya kebudayaan populer yang secara terang-terangan mengangkat tema sekitar kehidupan Tenaga Kerja Migran Indonesia (TKMI), dan lebih-lebih yang ditulis, disunting, dan akhirnya juga diterbitkan oleh komunitas TKMI.

"Be the first, then you have no competitor. Be the first, since if you are not the first you should be better or the best". Jadilah yang pertama, hingga anda tak memiliki pesaing. Jadilah yang pertama, karena bila bukan yang pertama, maka anda harus lebih baik, atau terbaik". Begitu biasanya saya menasehatkan kepada para mahasiswa dalam menghadapi persaingan.

Terkait nasehat tersebut, saya pun menyimpulkan bahwa karya bersama ini tergolong sebagai yang pertama dalam dunia sastra populer. Walaupun secara genre dapat digolongkan sebagai sastra remaja (teen literatures), tetapi secara tematik karya bersama ini benar-benar menawarkan varian baru sastra remaja (a new variance in teenlite genre). Alasannya pun sederhana, karena nyaris seratus persen karya-karya sastra remaja yang telah terlebih dulu membajiri pasar buku cerita cenderung berlatar remaja-remaja sekolahan.

Di luar keinginan merunut benang merah, rasa nikmat indah, dan pelajaran kemanusiaan dari karya bersama ini, ingin rasanya saya menegaskan bahwa bukan tidak mungkin "Singabauinia" ini adalah bagian dari usaha besar meretas jalan kebangkitan genre baru sastra remaja, yaitu remaja pekerja yang mungkin tak hanya di luar negeri tetapi juga di dalam negeri.


(Sakban Rosidi Saminoe,Sarjana Pendidikan dan Magister Sosiologi, pemerhati masalah sosial-politik dan pendidikan)

Catatan Untukku

“CATATAN UNTUKMU”
by. Karin Maulana

Kau yang kuanggap, sebagai malaikat.
Yang datang mendekat dan menjadi penyelamat saat aku sedang tersesat.
Kau yang mandiri, kau yang punya sikap.
Kau yang punya rasa percaya diri, kau yang punya komitmen kuat,
Atas segala pilihan yang kau buat.
Kau yang pekerja tangguh dan hebat.
Membuatku semakin terpikat.

Kau yang cerdas,…
Kutemukan di dunia tanpa batas.
Kesederhanaanmu justru menunjukkan bahwa sebenarnya kau memang berkelas.

Kau yang pandai bercerita lewat pena.
Kau yang begitu ramah saat di sapa.
Bertutur tentang pengalaman hidup, cerita di perjalanan, kisah keseharian di sekeliling, atau tentang cinta.
Tak kan cukup aku merangaki kata,
Sekedar untuk mengungkapkan bahwa kau begitu berharga.
Dengar…dengarkan wahai perempuan multi talenta.
Kau anugerah indah dan berharga.
Tidak merugi seorang ibu telah melahirkan seorang anak
bernama NESSA KARTIKA.

Kembalikan Imajiku

Kembalikan imajiku
Layangkan aku di biru langitmu
Benamkan aku di biru lautmu
Hadang aku di biru cakrawalamu
Lalu...
Impikan aku di biru malammu

Kembalikan imajiku
Agar kudengar keluhmu
Agar kurasa kesahmu
Agar kurasa deritamu
Hingga...
Dapat kubuktikan di ujung pagiku kerinduanku

Kesenduanku..
Bahwa biruku nyata
Biruku ada,
Biruku bermakna,
Imajiku

Singapore. 26 Nov 2010
On d^blue frosty morning

PAHLAWAN DEVISA ... NASIBMU.


Mungkin tak ada yang tahu siapa dia
namun dia tak peduli.
Seperti juga di negeri ini,
apa arti seorang dia diantara beribu-ribu
 ; pahlawan-pahlawan devisa dari Indonesia
Tapi bagi dirinya
Ia mencapai pencapaiannya

Di negeri-negeri seberang samudra perantau mimpi pergi
Beribu kisah yang telah dan hendak mengadu nasib teruji dan terbukti,
menuai keberuntungan dan ketidakberuntungan,
gagal, sukses dan ada yang tak pernah kembali selamanya
karena hasrat ingin mengubah nasibnya, tiada apa!
meninggalkan pertiwi yang melarat
menyisakan sumpah serapah ketidakbecusan wakil rakyat
: terbang sajalah!
mengangkasa bersama mimpi

Demi sesuap nasi di piring anak-anaknya,
biaya pengobatan bapak emaknya
mimpi mimpi dan keinginannya
apa artinya lelah jiwa raga, peluh, rindu dan nyawa?
menahan sakit hati menunggu tangan dan kaki
babu yang segalanya harus selalu siap sedia
menelan airmata, pun ia hanya harus diam saja.
Waktu yang hanya secuil merebahkan diri mengumpulkan tenaga hari berikutnya
tak ada yang menginginkan hidup begini,
terpaksa,
bukan pilihan juga bukan cita-cita.

Singapore, 26 November 2010


Pengantar KARENINA dari Bunda MARIA BONIOK

        Karya sastra bukan hanya sekumpulan fakta telanjang melainkan menampilkan atau menyatakan fakta yang telah diolah dengan subjektifitas seorang sastrawan. Atau, boleh dibilang fakta yang diindahkan. Tidak peduli siapa penulisnya.      
        Dalam buku ini Nessa Kartika dan Karin Maulana berusaha menyikapi ide dan bahasa yang hidup di tengah masyarakat sekitarnya. Apalagi dengan kehidupan di luar negeri menjadi TKW, Nessa dan Karin cukup kaya akan pengalaman hidup dengan suka dukanya. Serta bagaimana Nessa kartika dan Karin Maulana menyikapi kisah kehidupan di sekitarnya dengan lukisan hati melalui jemari lentik tangannya.
       Patut disyukuri bahwa Nessa Kartika dan Karin Maulana berhasil mengolah imajinasi dengan bermain kata-kata bahkan mengawinkan dua ide menjadi rangkaian kisah yang menarik.
       Cerpen “Yang Tak Berakhir” kolaborasi atau pernikahan dua cerpen menjadi satu cerita menarik meski bahasanya masih sederhana, tapi cerita tersebut sudah memiliki kekuatan tersendiri kala kita tau bahwa penulisnya ternyata dua orang.
       Cerita tentang “Keinginan”. Cerita klasik yang jujur diungkapkan oleh penulisnya yaitu Nessa Kartika yang dengan berani mengkisahkan bagaimana kelakuan majikan yang edan setiapkali melihat pembantunya sendirian. Kini sudah makin banyak penulis yang berani menuliskan kisah yang terlihat begitu telanjang. Itulah kelebihan penulis muda sekarang. Begitupun yang ditulis oleh Karin Maulana dalam  “Sasmita” karin berhasil membuat satu sosok yang dendam kemiskinan dan dengan segala cara berusaha menggapai kebahagiaan. Namun tak ada yang dapat dia raih, selain patah hati. Hingga suatu ketika tokoh “Sasmita” menemukan jati dirinya kembali.
       Sastra adalah lukisan hati dan tangis yang tak di suarakan. Bahasa ini yang sedang di”usahakan” oleh Nessa Kartika dan Karin Maulana melalui deretan syair dan untaian kata-kata sambung menyambung dalam buku ini. “KARENINA” adalah jelmaan dan leburan jiwa-jiwa yang menangis dan tertawa tanpa kata. Tarian jemari dua penulis di sini sedang membidik pembaca dengan ungkapan-ungkapan sastra. “Aku dan bintang” oleh penulisnya menampilkan sosok bandel yang mendewakan cinta. “Mahligai di Atas Pasir” kisah romantis yang dibumbui api dendam. Ada permainan emosi dalam cerpen ini Karin mampu melukiskan suasana hati tanpa menyebut nama dan tempat di mana dia berada. Kisah apik pula “Kupu-kupu di puncak beton” Nessa menggambarkan cukup jelas untuk membawa pembaca ke arena permainan Novi yang sedang melampiaskan dendam pada suaminya.
       “Karena cinta adalah misteri” adalah romantika kehidupan. Cinta biru cinta yang hanya bisa dilukiskan oleh penulisnya itu sendiri.
       Cinta yang salah kaprah dan cinta yang akan membuat sengsara tergambar jelas di cerpen “Ketika Cinta Tak Berdusta”. Yang ditulis oleh Nessa Kartika. Nessa berusaha menampilkan dua tokoh yang berkekuatan cinta sama tetapi salah tempat melabuhkan cintanya, tokoh-tokoh dalam cerita “Ketika Cinta Tak Berdusta” berusaha menyempurnakan dirinya dengan bantuan penulisnya.
        "Dermaga terakhir", “Galaxy Sang Pemimpi”, “Love Is Not Imposible”,  “Menua Bersamamu”, “Saat Bunga Tak Lagi Berbunga” Tidak semua ungkapan yang dituliskan dibuku ini merupakan realitas kehidupan penulisnya,  tetapi para pembaca bisa membaca sebuah dunia, membaca budaya, karya sastra, kita persepsi dan diposisikan sebagai sesuatu yang hidup dan bersentuhan dengan realitas kehidupan sosialnya.
       Dalam keseluruhan cerita di buku ini lebih hidup dengan sentuhan ilustrasi-ilustrasi hasil coretan sederhana yang dibuat oleh Nessa Kartika. Ini satu kelebihan seorang penulis bila bisa juga berbicara melalui lukisan. Karena tidak semua penulis bisa melukis. Hal ini Unik, karena latar belakang Karin dan Nessa hanyalah para Buruh Migrant Indonesia. Akhir kata. Maju terus untuk selalu berkarya dan Selamat membaca!


Maria Bo Niok
Penulis buku “Geliat Sang Kung Yan” dan “Gee Sky! Tebanglah Untuk Kembali'
website; http://www.boniok.multiply.com/
facebook: maria_gh69@yahoo.com.

Kumpulan status Abang Dang Aji Sidik ttg Karenina

Dang Aji Sidik  20 November 2010

SEKILAS INFO : AJANG KOLABORASI CINTA UNSA TELAH MELAHIRKAN "KARENINA" HASIL 'PERJODOHAN' Nessa MetaKartika(SINGAPURA) DAN Karin Maulana (HONGKONG), AJAIBNYA DLM WAKTU SINGKAT KARENA MERASA SEHATI MEREKA BERKOLABORASI AKAN MENERBITKAN BUKU BERJUDUL "SINGA BAUHINIA", DAN DANG AJI KEBAGIAN JADI ENDORSERNYA... :D

 

Dang Aji Sidik  21 November 2010

Liburan waktunya membaca softcopy naskah penulis Duo Karenina, yang terbentuk dari hasil Lomba kolaborasi Cinta. Walaupun mereka tersingkir di babak awal namun tidak patah semangat dan hasilnya tidak lama lagi akan menerbitkan sebuah buku berjudul unik "Singa Bauhinia". Tugas saya adalah menjadi endorsernya ( asyik... ...baca buku gratisan!) Congrat to : Nessa MetaKartika & Karin Maulana !


 

Dang Aji Sidik  26 November 2010

Belum sebulan event UNSA "Kolaborasi Cinta" selesai digelar, duo para pesertanya mulai bermunculan untuk mengusung nama duo mereka dalam memeriahkan persada sastra tanah air. Nyata, jelas, dan tidak diragukan bahwa GROUP UNTUK SAHABAT telah memberi sumbangsih sesuai dengan salah satu visi dan misi group yg saya bentuk 27 januari 2010 ini, yaitu bersahabat dalam dunia sastra.



KARENINA
Singa Bauhinia

Buku KARENINA SINGA BAUHINIA

بسم الله الرحمن الرحيم

الحمد لله Buku duet ku bersama sahabatku Karin Maulana akan segera terbit.
Buku bertitel Karenina : Singa Bauhinia ini adalah buku kumpulan cerita tentang kisah-kisah wanita Buruh Migran Indonesia di Hongkong dan Singapura.

Kisah Cinta, Kekejaman, Kekerasan, Kisah Suka-Duka dan beberapa kisah lain yang terjadi di seputar kehidupan Buruh Migran Indonesia yang selalu terjadi di sekitar kita.

Kami, Karenina, Hanya menuliskannya, Andalah yang akan menilainya.

إن شاء الله buku ini akan di launching di Hongkong bersamaan dengan Peringatan Hari Ibu tanggal 12 Desember 2010

------------------------------------------

Harga di Hongkong HKD 60
contact person : Karin
http://www.facebook.com/karinszz

Harga di Singapura SGD 10
Harga di Malaysia RM 20  (termasuk ongkos kirim) 
contact person : Nessa
http://www.facebook.com/nessa.kartika

Harga di Indonesia Rp. 40.000,- (termasuk ongkir)
contact person : Rumah Baca Istana Rumbia
http://www.facebook.com/profile.php?id=100000979733966



KARENINA
Singa Bauhinia


____________________________________________

Simak Kata Pengantar Buku Karenina Singa Bauhinia
____________________________________________

Jika air perasan buah lemon dicampurkan kedalam segelas ice tea, maka terciptalah minuman segar bernama ice lemon tea! Dan saya sempat berpikir, masih adakah kolaborasi yang bisa sesegar itu? Ternyata saat ini yang menjawab pertanyaan saya adalah Karenina. Kolaborasi Cinta yang dihasilkan antara Singapura dan Hongkong  ini, menghasilkan sebuah buku berjudul unik dan isinya ternyata lebih menyegarkan dari sekedar menikmati segelas ice lemon tea. Rasa masam manis kehidupan yang diramu dalam buku ini disajikan dengan bahasa yang mudah dicerna, sehingga alur ceritanya begitu nyata dan hidup. Bahkan setting di luar negeri yang digunakan membuat cerita dalam buku ini lebih memikat hati. Baik Nessa maupun Karin, keduanya sangat jelas telah berhasil menyajikan apa yang diinginkan dari sebuah karya sastra, yaitu menyampaikan messages kepada pembacanya melalui pengalaman hidup para tokohnya. Sungguh, hanya rasa decak kagum yang singgah di hati saya setelah selesai membaca keseluruhan cerita dalam buku hebat ini. 

Surabaya, 21 November 2010
Dang Aji Sidik.(Penulis, Creator Group UNTUK SAHABAT)

--------------------------------------------------------------------

Kisah para wanita pengembara selalu menarik untuk dinikmati, bukan saja kisah yang melatarbelakangi pengembaraan mereka tapi juga kisah-kisah selama mereka menjadi perantau. Kisah mereka dalam menggapai impian ,harapan dan cinta seringkali mengharu biru, getir dan sarat dengan perjuangan hidup. Kumpulan cerpen karya dua wanita pengembara di dua negara yang berbeda mengisahkan sisi-sisi kisah mereka dan merangkum kisah teman-teman mereka dengan apik dalam sebuah cerita pendek yang hidup.

(Bimo Mukti,Penulis Lepas, Netherland, Sewell & Associates, Inc. Korea)

-----------------------------------------------------------------------------------------

Thursday, November 25, 2010

 

Pesan dari senior membuatku merasa aku mengemban tugas hebat. :)

------------

ini ibu tuliskan dari hati setelah ibu baca berulang-ulang. semoga dengan terbitnya buku ini wawasanmu makin luas. dan pesan ibu "jangan pernah menganggap diri kita sudah hebat" karena di atas langit masih ada langit. itu ibu pakai karena ibu dapatkan dari guru ibu. pak Ahmad Tohari. itu aja pesan ibu. take care n GBU. teruslah berkarya.
(Ibunda Maria Boniok)

----------------------------------------

Semoga makin semangat belajar menulisnya, menulis dengan hati dan menulis yang bisa memberi menfaat bagi pembaca. Ingat makin merunduk diatas langit masih ada langit. Lv u.
(Budhe Mega Vristian)

------------------

Harus ingat, kesabaran dan ketekunan adalah kunci sukses dalam setiap meraih mimpi dan impian. Dengan penuh semangat, teruslah berkiprah dalam dunia sastra, dan tuangkan seluruh cintamu ke dalamnya.
(Abang Dang Aji)

-----------------------

semoga selalu menyebarkan inpirasi untuk semua orang. I am so proud of you! terus semangat menulis ya. tunjukan pada dunia kalau kamu bisa!
( Kak Rilda Aprisanti Oelangan Taneko )

----------------------------------------


Wednesday, November 24, 2010

Anugerah Sahabat Korban Mangga Golek

(KISAH SEJATI)

MANGGA GOLEK IMPIAN

Anugerah Sahabat Korban Mangga Golek
By. Nessa Kartika

Mangga Golek Impian? Apa itu?
Yang belum membaca Buku "Selaksa Makna Cinta" edisi perdana pasti tak tahu.
Buku yang dengan tak sabarnya kudatangkan dari Indonesia ini di halaman 50 terdapat cerpen "Mangga Golek Impian" karya Bang Dang Aji.
Lalu apa hubungannya cerpen yang berkisah tentang perjalanan seseorang mengantarkan mangga ini dengan kisah yang ingin kuceritakan padamu?
Hmm... Aku pikir dulu...
Sepertinya tak ada, tapi yang pasti... penulisnya adalah orang yang sangat berarti bagiku. dan terutama karena dia aku dipertemukan dengan sahabat-sahabat dalam dunia menulis yang membuatku terus dan terus menulis karena  ingin sehebat mereka di UNSA.


***


Suatu ketika di Bulan Ramadhan, Seorang idola dan sumber Inspirasiku, Budhe Mega Vristian mengajakku menulis tentang pengalamanku berpuasa di negri yang kini kudiami. Aku merasa begitu gembira sekaligus bingung. Aku tak pernah keluar-keluar, aku tak bisa menulis apa yang tak pernah kulihat. Aku bisa melihat Singapura hanya ketika bos mengajakku shopping. dan untuk menulis tentang bulan puasa dan berpuasa di Singapura, Aku tak punya pengalaman apa-apa kecuali puasaku dan beberapa teman dekatku. karena, jelas di bulan puasa Bos tak mengajakku shopping karena melihatku lemas. lagipula diajak pun bos malah bingung karena mereka makan dan aku tak makan. Bos tak mau dibilang kejam membiarkan pembantunya mlongo saat mereka makan.

Alhasil aku menulis apa aja yg terlintas di otakku saat itu. Setelah naskah terkirim, seminggu...dua minggu... tiga minggu aku berdebar menunggu kabar selanjutnya... dan saat Akhirnya kabar yang kutunggu-tunggu muncul aku gembira tak terkira. Tak terbayangkan rasa bangga melihat namaku terpampang bersama nama para penulis lain yang menyumbang naskah.

Dengan semangat 45 ku add semua penulis buku itu menjadi teman facebook ku. (Semua!!! Ke PeDe an ya aku...)Tak disangka tak dinyana mereka menyambut baik pertemananku. Dan salah satu dari mereka adalah Dang Aji. Rasa penasaran membuatku mengintip ke profilnya. Ternyata dia adalah penulis dan creator sebuah Grup di facebook, Group UNTUK SAHABAT. Sedetik kemudian aku sudah join grup tersebut. Meski masih bego tak tahu apa-apa tentang grup ini.

Bulan Oktober 2010 itu adalah menjadi bulan panen bagiku, Bukan panen karena menuai hasil kemenangan, tapi panen ide  karena di bulan ini aku menulis dan menulis tanpa henti membuatku juga heran dengan diriku sendiri. meskipun beberapa untuk kubaca sendiri, namun beberapa yang lain dengan pede nya kuikutkan dengan beberapa perlombaan yang berderet di grup UNTUK SAHABAT.

Aku secara tidak langsung ikut menjadi hantu lomba pengaruh sahabat-sahabatku di grup UNTUK SAHABAT yang nge-tag aku. tak hanya satu. kadang satu lomba bisa sepuluh sahabat yang men-tag aku. jadi kupikir, Why Not? Kehebatan-kehebatan mereka dalam menulis membuatku  termotivasi untuk menulis lagi dan lagi. Secara otomatis kami menjadi Sahabat dalam dunia maya ini.

Bang Dang Aji terus mengadakan lomba demi lomba yang kuikuti untuk mengasah hasil tulisanku pula. menang Alhamdulillah... tak menang, tak apalah yang penting sudah unjuk gigi, tulisanku dibaca puluhan sahabat-sahabatku yang beberapa adalah penulis hebat yang juga anggota grup UNSA. wow....

Salah satu lomba yang kuikuti adalah Lomba Kolaborasi Cinta. Saat Grup UNSA mengumumkan tentang lomba ini aku rada-rada grogi. Siapa yang akan kulamar? Adakah yang akan melamarku sebagai pasangan menulis?
Aku berpikir melamar kawan-kawan lamaku di Hongkong. tapi sebelum sempat aku menjatuhkan pilihan aku mendapat mesej di inbox ku dari Karin. Pucuk dicinta ulam pun tiba. Setelah kubedah sedikit catatan-catatannya aku merasa klop. Aku tak perlu bersusah-payah memilih. Akupun melamar Karin. Dan Karin menyambut tawaranku.

Kami menulis tentang Seseorang yang takut kehilangan cintanya. Goyah namun akhirnya bertahan. Sesuai dengan tema yang diinginkan oleh UNSA, Cinta Jangan Pergi. Dang Aji mengharuskan kami membuat nama pena, Akhirnya kami sepakat memakai nama Karenina karena sesuai dengan gabungan nama kami berdua, Nessa Kartika dan Karin Maulana.

Proses penulisan berjalan lancar, kami terus dan terus berhubungan agar naskah kami nyambung. Satu cerita yang ditulis oleh dua orang sangat tak mudah dan membutuhkan banyak komunikasi. Karena kegetolan kami menyambung kata demi kata, cerita demi cerita dalam waktu sekejap naskah kami pun Ok dan ku posting di Facebook. ternyata kami adalah peserta pertama yang memposting. Aku dan karin bangga luar biasa akan kesuksesan kerjasama kami meskipun bukan berarti naskah kami akan lolos namun kerjasama kami telah menumbuhkan ikatan yang lebih dekat dari sekedar teman menulis, Hal yang merupakan kemenangan lain bagi kami. Dalam waktu singkat kami menjadi sahabat dan bahkan sudah seperti kakak adik meskipun kenyataannya kami baru kenal melalui Facebook.

Saat aku membaca Mangga golek impian Dang Aji ini barulah aku memahami bahwa ternyata bukan hanya aku yang merasakan hal yang sama. Ternyata banyak sahabat-sahabat lain yang menemukan 'adik' mereka di Facebook. Bang Dang Aji bahkan mengejekku sebagai 'Korban Mangga Golek', karena memang 'iya' aku setuju saja. :)

Ternyata Sang "Mangga Golek Impian" tak mempengaruhiku hanya sampai disitu.

Begitu juga dengan nasib Karenina tak berakhir sampai disini.

Karenina memang tersingkir. Kami merasa kecewa sekali, Namun kami tetap bersemangat dan menganggap karya Karenina adalah Anugrah terindah bagi persahabatan kami. Hingga beberapa hari kemudian seorang sahabatku di Korea bilang kalau Cerita milik Karenina sangat bagus dan sesuai dengan yang dialaminya. Bahkan, salah satu tokohnya adalah sangat 'Dia' Sekali. dan dia menawarkan diri untuk mensponsori penerbitan Novellet Karenina.

Aku segera memberitahukannya pada Budhe Mega yang menyambut baik ide itu, Karena selama ini, Belum pernah ada TKW Singapura yang menulis seperti aku apalagi melahirkan buku-buku. Beliau mendukungku 100%. dari ide awal menerbitkan Novellet akhirnya berubah menjadi menerbitkan Kumpulan Cerita Duet aku dan Karin. Beruntung aku punya stok tulisan-tulisan lain, begitu juga Karin. Dalam sekejap Buku kami dalam proses pengerjaan.

Aku seperti ketiban Mangga jatuh. Dan mangga ini teramat sangat manis sekali... (Cieee...) Sudah dikenalkan dengan Bang Dang Aji yang hebat dengan pasukan UNSA nya yang membuatku menulis dan menulis, dipertemukan dengan Karin, masih berbuntut sebuah buku manis bertitel duetku dengan Karin.

Aku memang Korban "Mangga Golek Impian". Impianku terwujud berkat Sang penulis "Mangga Golek Impian". Dang Aji Sidik. Ajakannya untuk menulis, Canda-canda nya maupun Komentar-komentarnya yang membangun. Bahkan Statusnya yang kadang membuatku berurai airmata kebahagiaan. Aku tak tahu dengan cara apa aku harus Berterima Kasih. Terima Kasih, Abang Dang Aji.


Komentar-komentar KARENINA



Komentar Bambang Mukti Prasodjo (Netherland, Sewell & Associates, Inc. Korea)

KIsah para wanita pengembara selalu menarik untuk dinikmati, bukan saja kisah yang melatarbelakangi pengembaraan mereka tapi juga kisah-kisah selama mereka menjadi perantau. Kisah mereka dalam menggapai impian ,harapan dan cinta seringkali mengharu biru, getir dan sarat dengan perjuangan hidup. Kumpulan cerpen karya dua wanita pengembara di dua negara yang berbeda mengisahkan sisi-sisi kisah mereka dan merangkum kisah teman-teman mereka dengan apik dalam sebuah cerita pendek yang hidup.

Si Abang Komplain... wkwkwkwkw

Dang Aji Sidik ‎"BEDAH LATIN"--- KIRA2 KENAPA YA CERITA DANG AJI KALAH SAMA CERITANYA NESSA YANG JADI JUARA LATIN BLOG CERPEN 37 ??? BEDAH YUK...


  • You, Yully Riswati and Arieska Arief like this.

    • Dang Aji Sidik yully, jgn dijempolin doang.. bedah dong yul!! ada pisau gak?
      ambil dulu di dapur sana..... hehe

      Wednesday at 11:45pm ·


    • Binyaa Laam Ceritanya kalah cantik kali mas...hehehe :D
      semangaaaat maaas!

      Yesterday at 12:48am ·

    • Lutfi Shoviana Kesa mungkin karena Mas 37 orangnya serius, tp ceritanya Dang Aji ber-gendre komedi:) hehehe:) *maybe maybe*
      Yesterday at 3:47am ·

    • Kembang Tawon setuju ama lutfi kesa
      Yesterday at 5:54am ·

    • Arieska Arief ayuk mahu tauk... b^0^d
      Yesterday at 10:16am ·


    • Nessa MetaKartika Hihihi.... Aku jg ngk tau
      Yesterday at 2:37pm ·


    • Nessa MetaKartika hihihi... dia ngk suka Suki... sukanya Nessa...
      Yesterday at 4:28pm ·

    • Dang Aji Sidik mas 37 sukanya soto, bukan siti .. :D
      Yesterday at 4:33pm ·

Sunday, November 21, 2010

Endosement KARENINA


KATA PENGANTAR
Oleh Dang Aji Sidik

Jika air perasan buah lemon dicampurkan kedalam segelas ice tea, maka terciptalah minuman segar bernama ice lemon tea! Dan saya sempat berpikir, masih adakah kolaborasi yang bisa sesegar itu? Ternyata saat ini yang menjawab pertanyaan saya adalah Karenina.
Kolaborasi Cinta yang dihasilkan antara Singapura dan Hongkong  ini, menghasilkan sebuah buku berjudul unik dan isinya ternyata lebih menyegarkan dari sekedar menikmati segelas ice lemon tea. Rasa masam manis kehidupan yang diramu dalam buku ini disajikan dengan bahasa yang mudah dicerna, sehingga alur ceritanya begitu nyata dan hidup. Bahkan setting di luar negeri yang digunakan membuat cerita dalam buku ini lebih memikat hati.
Baik Nessa maupun Karin, keduanya sangat jelas telah berhasil menyajikan apa yang diinginkan dari sebuah karya sastra, yaitu menyampaikan messages kepada pembacanya melalui pengalaman hidup para tokohnya. Sungguh, hanya rasa decak kagum yang singgah di hati saya setelah selesai membaca keseluruhan cerita dalam buku hebat ini.  

Surabaya, 21 November 2010

Dang Aji Sidik.
(Penulis, Creator Group UNTUK SAHABAT)

Saturday, November 20, 2010

KARENINA, Nessa Thanks To...


Nessa Thanks to :

Axl & Wahid, Pemilik semua rindu-rinduku
Mama Maria Boniok & Papi Stevi Sundah yang selalu bisa kuandalkan
Bapak M. Hatru yang ‘hilang’ di deru kota
My Beloved siblings:
Adam, zulie, Lilik, Upik, Phanie, Olin & Dani

Ang & Lim Family, Danny Lee, Singapore

Budhe Mega Vristian & Bunda Pipiet Senja, Inspirasiku

Pak Achmad Djatmiko, KBRI Singapura
Nana, Ani, Wulan, Ayu, Yuni, Siti, Ira, Ari, Rahel & Semua Sahabatku BMI Singapura

Inoenk-Arur, Titin, Kory, Asep, Seto, Mas Oxy, Kang Ariex
& Sahabatku Bhajiro Kosongloro

Yang selalu membuatku terus menulis :
Pak Kuswinarto, Pak Bonari, Pak Asa & Mbak Wina, Yuki Sastra, Kak Rilda,
Mas Haqqi el-Anshari, Dang Aji, Akhi Dirman, Mak Naqqiyah Syam

My Godfather Michiel Van Der Pol, Netherland
Captain Tony Kenworthy, London
Mark Villeneuve, Canada

Dan sahabat-sahabat Facebook yang tak bisa kusebutkan satu persatu.

Friday, November 19, 2010

KULEPASKAN KAU DARI HATIKU


Hari ini, kulepaskan kau dari hatiku.

Rindu demi rindu menyiksaku, membuatku menumpuk harap yang kutahu padamu. Menggetarkan akalku akan masa lalu, Membangunkanku dalam guliran airmata yang kutak tahu telah mengalir di sela-sela mimpiku. Kesalku bukan karena waktu yang tak berpihak. Namun karena kita yang tak kan pernah bersatu.

“Bahagiakah?” Tanya satu sisi hatiku yang biru. Selalu masih menyesakkan dada ini dengan anganku yang tak menentu. Yang ku tahu hampa. Tak bermakna.

Aku menggeleng. Mencintaimu aku tak bahagia.

“Relakah?” Tanya satu sisi hatiku yang lain, yang berada tepat dibawah nalar dan nuraniku. Bagian hati yang membuka mataku akan lara. Mendambamu berarti luka.

Aku lagi-lagi menggeleng. Aku tak rela. Namun merindumu hanyalah siksa. Aku bukan untukmu seperti halnya engkau bukan untukku.

Jiwaku terlalu lelah menanti. Di akhir hari kusadari kau tak akan pernah disini. Lalu, apa artinya lagi? Hingga kuputuskan, Hari ini kulepaskan kau dari hatiku.

*150 kata



Thursday, November 18, 2010

Nessa Karenina

Nessa Kartika adalah nama pena dari Anissa Hanifa. Putri sulung Maria Boniok yang lahir pada 27 mei ini telah menulis dan menggambar sejak ia mengenal pena. Saat ia MI dan SLTP selalu terpilih untuk mewakili sekolah dalam lomba-lomba mengarang dan beberapa kali berhasil meraih juara.

Ia pernah masuk PonPes Modern Assalam Temanggung namun terpaksa drop out saat ia mengalami kecelakaan lalu lintas yang membuat tangannya cedera patah, tahun berikutnya, 1999. Ia masuk SMK N 1 Wonosobo yang kemudian jatuh cinta pada kakak kelasnya yang kemudian menjadi inspirasinya dalam tulis-menulis, karya-karyanya kemudian sering dimuat di beberapa media. Ia menjadi penulis cerpen tetap untuk majalah sekolah. Selain aktif di dunia sastra ia pun aktif sebagai penggiat alam bersama sahabat-sahabatnya di Bhajiro Kosongloro.

Lulus sekolah ia sempat bekerja di Pabrik Garmen di Bandung hingga ia memutuskan untuk bekerja di Hongkong. namun di Hongkong ia tak bernasib baik karena menjadi korban kekerasan dari majikannya. Beruntung ia berhasil kabur dan pulang ke Indonesia dengan selamat.

Ia kemudian bekerja di sebuah stasiun radio swasta dengan nama udara Nessa Kartika. Nama yang dipakainya hingga sekarang. Tahun 2004 Ia menikahi Wahidun M dan tahun berikutnya melahirkan seorang putra, muhammad Axl Satriaji Wahid, Lalu kembali memutuskan untuk bekerja ke luar negeri. kali ini ia ke Singapura.

Di Singapura inilah ia bekerja untuk keluarga Ang dan Keluarga Lim yang mendukungnya berkreasi di dunia maya. hingga tahun 2010, salah satu puisinya yang berjudul "Ada Apa" terpilih dan masuk dalam buku "Luka Tanah Priok", Disusul Pengalaman berpuasanya di negeri Singa masuk dalam buku antologi pengembara, "30 Hari Dalam Cinta-Nya".
Buku "Karenina : Singa Bauhinia" ini adalah merupakan buku ke tiganya yang merupakan hasil duet nya dengan sahabat facebooknya, Karin maulana.

Kini ia aktif menulis di Facebook dan di blognya. Nessakartika.blogspot.com

DI BALIK LAHIRNYA BUKU KARENINA

DI BALIK LAHIRNYA BUKU KARENINA

by Karin Maulana on Thursday, November 18, 2010 at 7:11am


Pernah saya tak melihat mentari di siang hari
 ketika tiba-tiba kilat dan petir datang  menggantikannya.
 Saya menangis dan mencari-cari, 
 kemana  hilangnya sang mentari?


Baru  saya sadari, 
di balik mentari yang  tersembunyi di siang hari, 
ternyata Tuhan  ingin memberi saya pelangi.


Pernahkah anda merasakan seperti saya?
Mungkin pernah.

Namun memang begitulah adanya.

Kita sebagai manusia terkadang susah menangkap keindahan
di balik sesuatu yang tidak menyenangkan.
Kita sulit mengungkap hikmah di balik sebuah kegagalan.

Dan hanya dengan membuka hati serta pandangan hidup selebar-lebarlah
kita dapat menemukan hikmah di balik sebuah kegagalan.
Menganggap kegagalan sebagai peta
yang akan membantu kita menemukan arah yang sesungguhnya.


 Pandangan seperti itu jugalah yang pada akhirnya
membuat saya melahirkan buku Karenina ini.

Berawal dari salah satu isi buku ini yang gagal masuk sebagai nominasi
dalam ajang lomba novellet yang di adakan salah satu group dalam jejaring sosial,
memacu kami berdua sebagai penulisnya
mencari cara bagaimana agar karya
yang sudah kami kerjakan dengan perjuangan ini
tidak sia-sia.

 

Dan benar,
tak ada satupun yang Tuhan berikan untuk umatNYA yang tanpa alasan.
Setelah gagal menjadi nominasi lomba,
justru ada tawaran menarik dari seorang sahabat
untuk menerbitkan tulisan itu menjadi sebuah buku.

AKhirnya dalam keterbatasan waktu dan keadaan
 kami berusaha sekuat tenaga bagaimana caranya
  buku ini bisa terbit dan sampai ke tangan pembaca.

 
Dari situ saya mengambil sebuah pelajaran
 bahwa mungkin saja kegagalan kami waktu itu
 adalah cara Tuhan menyadarkan kami
tentang celah-celah kekurangan yang mesti kami perbaiki
agar perjalanan menuju tujuan yang sebenarnya
lebih terbuka dan semakin dekat.

Jadi, mari kita membuka hati dan pikiran
 untuk memaknai kekalahan sebagai jalan lain meraih impian.

Temukan mutiara hikmah dari sebuah kekalahan.


Tuesday, November 16, 2010

KAMBING SELUNDUPAN

Selesai kerja perutku lapar sekali, Mumpung si Tuyul lagi tidur aku pun pergi ke dapur nyari makan. Kubuka penutup meja, ternyata nenek sudah membelikan bihun untukku tapi yang tak kusuka, lauk yang di sediakan adalah tiga potong Luncheon meat.

"Babi lagi... Babi lagi... Si Nenek udah berkali-kali dibilangin aku tak makan babi tapi dasar nenek pikun... " omelku sambil Merengut kututup lagi meja makan. Iri rasanya sama bangsa Indonesia dan umat muslim sedunia yang hari ini merayakan Idul Kurban dan pesta daging yang halal. Aku malah disuguhi barang haram.

Sasaranku berikutnya lemari dapur tempat kusimpan stok indomie gorengku, tapi kosong blong...
Aku menepuk jidat, Aku sudah memakan mi terakhir hari  sabtu lalu dan Lupa waktu kemaren offday tak re-stock...

lagi garuk-garuk kepala dan garuk-garuk perut menenangkan cacing-cacing di perut yang keroncongan tiba-tiba henpon ku berdering. Nana. sahabat ku blok sebelah.
"Assalamualaikum..."
"Hai, Non... Selamat hari raya...ya..." kata Nana.
"Ya, sama2... Kamu dimana?"
"Aku mau ke masjid."
"Ke masjid lagi?" Tanyaku, kok dia free amat. tadi pagi kami udah ke masjid sholat id, tapi itupun aku cepat-cepat balik lagi ke rumah tak sempat menyelesaikan kotbah pak Ustad, selain bos udah miskal-miskol... aku jg nggak mudeng bahasa Melayu, wkwkwk.
"Iya, Kamu dah makan belum? ayo turun... Aku ama Mbak Ani mau makan gule. Di belakang masjid ada pembagian daging dan gule. Kesini aja Non, rame-rame. banyak Te-Ka-We."
Liur ku meleleh, "...tapi aku tak bisa lah,.. Nenek ku masih menunggu pintu dengan setia."
"Ya udah aku bungkusin aja."
"Ok, nanti dia tidur aku turun ambil."
"Sip."

Alhamdulillah... ada aja rejeki nomplok orang-orang yang kebingungan... hehehe

Aku pun dengan tak sabar menunggu si nenek ngantuk dan pergi ke kamar untuk tidur siang.(sempat tergoda untuk ngasih obat tidur hehehe... )
Dan ketika akhirnya si nenek tidur, dengan mengendap-endap aku menggendong bayiku keluar dan lari sekenceng-kencengnya ke rumah Nana. Tanpa basa-basi Meraih jatah gule kambingku dan balik lari-lari lagi ke rumah.

Terengah-engah aku pun sampai di rumah dan segera berpesta gule selundupan berdua dengan baby...

"Selamat makan..."


Selamat Hari Raya Idul Adha
Mohon Maaf Lahir Batin

Monday, November 15, 2010

Suamiku Nomer Wahid

Suamiku nomer Wahid. Bukan karena kebetulan namanya Wahid, tapi itu satu-satunya kata yang bisa menggambarkan arti kehadirannya untukku.

Masa berpacaran kami tak singkat dan penuh aral melintang. Perbedaan latar belakang membuat orang-orang meragukan kesungguhanku saat mereka tahu aku menerima pinangannya.

Aku seorang gadis Bengal. Masa sekolah kuhabiskan dengan kegiatan-kegiatan yang mereka bilang bukan untuk gadis. Orangtua dan kakakku selalu menasehatiku sampai berbusa, aku tetap pada kegemaranku naik gunung, panjat tebing, lintas alam, camping dan segala kegiatan yang mereka bilang tak aman, hanya berhura-hura dan membahayakan jiwaku.

Sementara Mas Wahid, pemuda desa sederhana tukang ojek tamatan SD tukang adzan di masjid desa asal mama. Desa yang terpaksa menjadi rumahku saat mama dan Bapak memutuskan untuk bercerai.

Tak ada yang percaya aku jatuh cinta padanya. Bahkan teman-teman penggiat alamku selalu mengolok-olok calon suamiku yang mereka bilang tak setara dengan pacar-pacarku sebelumnya. Tapi inilah cinta dan aku tak bisa menjelaskannya. Saat itu alasanku hanya satu. Lelah. Ya, aku lelah dengan semua petualanganku. Aku membutuhkan seseorang yang tak neko-neko menjadi dermaga terakhirku. Tempatku berlabuh dan bersandar sampai ke akhir masa. Yang kubutuhkan adalah orang yang menerimaku apa-adanya dan mencintaiku selama hidupnya.

Impianku hanya rumah mungil dan suami setia dengan anak-anak yang manis yang akan menjadi milikku seumur hidupku. Perceraian orangtuaku telah mengakibatkan kepahitan hidupku dan saudara-saudaraku. Aku tak menginginkan hal itu sama sekali.

Tak ada seorangpun yang mengerti. Bahkan pakdhe ku sebagai kepala keluarga mencoba dengan berbagai alasan dan cara untuk memisahkan kami. Beliau berusaha menyadarkanku akan ketidakserasian kami. Bahkan hal sesepele warna kulit menjadi pengganggu di mata mereka.

Singkat kata. Akhirnya pakdhe dan mama menyuruhku pergi bekerja ke luar negeri. Memang di luar negeri hubunganku dengan ‘Si Dia’ terputus, namun janji nya untuk menunggu kepulanganku kupegang erat meski akhirnya aku sibuk dengan kehidupan dan pekerjaanku di perantauan.

Tuhan telah menggariskan. Jodoh tetaplah jodoh. Saat aku akhirnya pulang ke Indonesia dan memenuhi janjiku padanya keluargaku pun tak bisa berkata apa-apa. Dengan acara sangat sederhana hanya dihadiri keluarga dan sahabat dekat setelah acara ijab qabul singkat di Kantor Urusan Agama kami pun resmi menikah.

Kehidupan perkawinan memang ternyata tak semulus yang kubayangkan. Sebagai seorang dari keluarga broken home, aku tak tahu bagaimana cara yang benar hidup dengan orang lain. Sifat keras kepalaku kerap kali berbenturan dengan sifat suamiku yang sederhana. Namun suami selalu sabar menuruti kemauanku. Ketidak cocokan ku dengan mertua selalu menjadi duri dalam pernikahan kami. Berulangkali Pakdhe berusaha menasehatiku untuk tak menyia-nyiakan suami. Aku marah namun kemudian tersadar akan kekhilafanku. Aku bukanlah lagi cewek single yang bebas kemana-mana dan berbuat apa saja sesukaku. Aku adalah seorang istri dan menikahi suamiku berarti pula aku menikahi keluarganya.

Karena tak tahu bagaimana menyikapi keluarga suamiku saat aku berada di rumah sehari-hari akhirnya aku nekad mencari kerja. Akupun diterima bekerja di sebuah stasiun radio swasta. Jarak dari rumah suamiku di desa ke kantorku di stasiun radio yang berada di kota sangat jauh. Namun suami dengan setianya mengantar ku pulang-pergi. Alasan kami memang untuk pengiritan karena dengan diantar jemput aku dapat menghemat biaya transport karena memang gajiku tak seberapa. Tapi siapapun yang tahu jarak dari rumah ke kantor, mereka mengacungkan jempol untuk kesabaran dan kesetiaan suamiku.

Ketika saat melahirkan tiba, akupun berhenti bekerja, karena jalan di desaku masih berbatu dan tak rata membahayakan kehamilanku bila naik motor. Alhamdulillah proses persalinan lancar, Aku melahirkan bayi laki-laki yang sehat dan tampan.

Setelah kelahiran putraku aku kembali bosan tinggal di rumah. Pertengkaran-pertengkaranku dengan mertua membuatku makin tak tahan. Akupun keluar bekerja lagi. Untungnya di tempat kerjaku yang baru aku diperbolehkan membawa putraku.

Namun Tuhan berkehendak lain. Beberapa bulan kemudian, kantor tempatku bekerja gulung tikar. Bangkrut. Dan aku kembali tinggal di rumah. Stress dan depresi membuatku makin tak tahan dengan mertuaku. Pertengkaran dengan suami karena masalah mertua semakin sering dan suatu ketika suami khilaf memukulku. Dia segera bersimpuh meminta maaf tapi aku benar-benar tak dapat menerima perlakuannya yang terlalu mendukung orangtuanya hingga memukul istrinya.

Rasa sakit hati yang kurasakan lebih besar daripada rasa sakit dari pukulannya. Akhirnya aku minta pindah dari rumah mertua. Dan untuk mewujudkan itu artinya kami harus membangun gubuk kami sendiri.

Suamiku mengusulkan diri untuk bekerja merantau ke Kalimantan tapi itu artinya aku harus masih tinggal dengan mertuaku. Aku tak sanggup. Akhirnya aku berkorban dengan kembali bekerja ke luar negeri demi membangun gubuk yang kami impikan.

Di luar negeri inilah rasa kesendirian dan keterasingan membuat rasa cinta dan rindu pada suami dan putraku makin erat. Disinilah aku tersadar bahwa kebersamaan lebih penting daripada segalanya. Kelak jika pulang, Aku akan berusaha lebih keras untuk menerima mertuaku apa adanya.

Tahun demi tahun berlalu, Putra kami pun sekarang menjadi lelaki kecil yang pintar. Ia memuja bapaknya sedemikian rupa, membuat ku terbelenggu haru luar biasa. Suka dan duka telah kami lewati. Pertengkaran ataupun kebahagiaan pun telah kami nikmati. Semua seolah tiada terasa dibanding melihat buah hati kami. Pernikahan kami yang berawal tanpa doa restu memang belum sukses sepenuhnya namun kami akan terus berjuang memelihara keutuhannya hingga akhir hayat kami.

Aku yakin kami pasti bisa, karena suamiku nomer Wahid!.


 

SELAMAT ULANG TAHUN MAS

Sunday, November 14, 2010

CURFOT : Mission of Mangga Golek

Sunday, 14 November 2010
Off day hari ini dengan misi launch buku

SELAKSA MAKNA CINTA
Persembahan dari Grup UNTUK SAHABAT
Karya Abang Dang Aji, dkk


Yang Friday, 12 November 2010
telah mendarat dengan selamat
(Meski masih Utang)
wakakaka

di 
TECK WHYE AVENUE
SINGAPORE

Patung ini adalah patung Keluarga Teck Whye. 
asal muasal nama jalan Teck Whye


Karena
salah satu Cerpen adalah "Mangga Golek Impian"
karya abang Dang Aji
Jadi nama misi hari ini adalah 

MISSION OF MANGGA GOLEK...

:D

 Aku, 
Nessa dari Wonosobo Jawa tengah
siap dengan misi Mangga golek ini.

l
l
l

korbanku yang pertama, 
sahabat karibku
Mbak Ani dari Kebumen Jawa Tengah
Nana dari Kendal Jawa Tengah


Dimulai dari Jalan Teck Whye, 
CHOA CHU KANG, SINGAPORE


Yang Kebetulan penuh dengan pohon mangga di sepanjang jalannya
(Lihat background
karena lupa mau moto pohon mangga-nya...) 
hahahaha

Tiada henti aku nyericis tentang SMC

Tentang Mangga golek Impian-nya Dang Aji  yang menipu...
membuatku ketakutan setengah mati dan tersedu-sedu di awal cerita 
Tentang Rhythm of the Rain-nya Akhi Dirman
yang mengingatkanku akan Soulmate-nya Dian Sastro
yang rasanya kutonton jutaan tahun yang lalu
Tentang Putra Mahkota-nya Binta
yang pernah kualami sendiri kurang lebih jalan ceritanya
ketika aku mondok 
Tentang Wisnu, salah satu penulisnya yg telah meninggal
menyisakan kesedihan luar biasa saat membaca Sahabat Gerilya-nya.

Semua ceritaku 
membuat Nana n Mbak Ani terkagum-kagum
n antri mau baca buku ini!

Bukannya mereka tak mau beli,
Ongkos kirimnya ke Singapura yang membuat mereka takut...

LOL

l
l
l

Mbak Ani n Nana akhirnya berpisah denganku


untuk menjalankan misi mereka masing-masing

dan aku,

 

Menunggu bus
yang akan membawaku ke tempat misi ku berikutnya
HOUGANG, SINGAPORE

l
l
l

 Di Hougang
Sasaran ku berikutnya adalah 
Ayoe dari Jakarta
Sahabat yang kujumpa dari Facebook


Ayoe penasaran banget pengen baca
tapi aku bilang antri banyak sekali...
Hehehehe

Rampung di sini meninggalkan Ayoe yang mrengut

l
l
l

Tujuanku berikutnya adalah
PAYA LEBAR, SINGAPORE

Tempat wajibnya para Buruh Migran Indonesia di Singapura.
Tempat dimana kita bisa jumpai semua orang Indonesia
Yang Pilot, Kontraktor, Pekerja Bangunan, Pegawai, Pelajar, Pekerja kapal, Babu dll
menghabiskan hari libur

Tak Disangka aku berjumpa Sahabat bule ku. Yang juga ketemu di Facebook

___Captain Ken___

Pilot asal London 


yang sebenarnya lagi punya misi mau nonton
F1 racing di Orchard Rd.
tapi dengan bujukan maut
Dia pun ku ikutkan dalam "Mision of Mangga Golek" ini


Ia begitu penasaran isi buku SMC ini
Aku bilang

SMC is all about Friendship!!!
;)

(Emang Iya 'kan?)

Tujuan ku selanjutnya (dan terakhir) adalah
Sekolah Indonesia Singapura
di Jalan Siglap No. 20a


kenapa?
karena sahabat-sahabatku dari Indonesia yang sekolah disana
HARUS
baca buku SMC yang bener-bener tentang persahabatan

Disini aku menemui dua sahabatku
Rahel dari Wonosobo
dan
Ruth yang juga sahabat yang kujumpai di Facebook

SMC ... All abt friendship. ♥

 Rahel dengan gembira menyambut aku dan SMC
 

Dan disinilah perjalanan ku membawa SMC
dalam Mission of Mangga Golek 
berakhir

Biarkan mereka Ujian dulu ya...

Do'ain Sukses...
Thank You untuk para sahabatku yang sudah jadi Korban 
dan 
Thank U untuk SMC
Maaf untuk sahabat-sahabat yang tak bisa kuparani karena keterbatasan waktu

l
l
l

SELAKSA MAKNA CINTA
Persembahan dari Grup UNTUK SAHABAT

l
l
l

Untuk Pemesanan dapat menghubungi
Abang Dang Aji Sidik

dapat dihubungi di Facebooknya dangaji@yahoo.com

LINK UNSA :

Info Lomba CURFOT :