Prokes kuperketat, apalagi karena aku pasien Gagal ginjal kronis (GGK) Stadium V dengan terapi cuci darah(Hemodialisa/HD) karena hipertensi.
***
Hari Jum'at, tanggal 18 Februari 2022, aku menjalani rapid antigen di RS SMC Telogorejo Semarang, hari itu aku dijadwalkan untuk kateterisasi AV Fistula.
Jam dua siang, aku sudah masuk rawat inap. Axl anakku yang mendampingi juga harus swab antigen, hasilnya kami berdua negatif.
Operasi PTA ditunda esoknya karena dokter Donnie menangani pasien sampai malam.
Tanggal 19 Februari 2022, operasi berlangsung lancar walau hasilnya tidak seperti yang diharapkan. Salah satu pembuluh darah yang menyempit sampai 70% tidak bisa dibalon. Harus diganjal ring.
Mungkin nanti aku periksakan ke tempat lain, misal terjadi pembengkakan lagi.
Aku keluar ryang operasi dalam keadaan hipotermia. Kedinginan sampai jari-jari yangan dan kaki mati rasa. Perawat memberiku teh panas dan buli-buli yang dibuat dari handscoon.
Sore itu juga aku sudah boleh pulang.
Kembali ke kamar bangsal, aku terganggu dengan cewek penunggu pasien sebelah yang batuk-batuk terus tanpa mau menggunakan masker. Untunglah sore itu juga aku boleh pulang.
Aku dan Axl naik travel jam 8 malam. Mobil berisi 5 orang dan 1 anak-anak. Sepanjang perjalananan pulang kami tidur saja. Turun di cumbring, aku membayar tiket lalu mobil pergi.
***
Hari Minggu aku bed rest saja, sambil mengerjakan pekerjaan rumah yang bisa dikerjakan. Begitu juga senin pagi.
Kemudian ada berita duka, ada tetangga meninggal. Aku ke rumah Alm Fajar pun mengenakan masker, walau yang lain tidak. Setelah itu aku ke rumah adikku(Fani) sebentar, duduk-duduk sambil ngobrol tentang Alm sebelum berangkat HD. Kematian mendadak Alm Fajar membuat kami semua kaget. Alm baru berumur sekitar 25th tanpa riwayat sakit, kebetulan kakak perempuannya rumahnya di depan rumahku. Baru beberapa hari yang lalu aku bertemu Alm dan minta tumpangan motor.
Senin siang aku berangkat HD dengan adik iparku, Faroh. Semua lancar sampai pulangnya juga tumben tidak hujan. Sampai rumah Fani sudah pulang dari Semarang, kami ngumpul di kamar samvil ngobrol. Aku, Fani, Faroh, Wildan dan Abi.
Saat itu semua masih baik-baik saja.
***
Selasa, 22 Februari 2022. Aku ke rumah mba Desi. Di sana ada Mba Desi, Aura dan Idha. Kami sibuk dengan kegiatan masing-masing.
Aura dengan laptop dan tugas-tugasnya. Idha mencanting, aku menggambar dan Mba Desi keluar masuk.
Ketika azan dhuhur aku beranjak wudhu untuk sholat. Setelah sholat, aku kedinginan. Kupikir aku demam, tapi tidak. Aku pikir pasti masuk angin, ku minum sprite sisa punya Idha.
Mba Desi bawa makan siang, hanya kumakan sedikit krn aku mual. Biasanya kalau ada buah aku makan sampai habis. Tapi mba desi beli rambutan aku cuma makan 1-2.
Aku mulai pusing, padahal sore itu aku janjian dengan Iim mau kondangan di tempat Gita.
Jam empat sire, aku merasa lemah. Untung anakku juga ke kota, sore itu motorku kutinggal satu di mangli. Aku dijemput Axl.
Di tempat kondangan aku pusing sekali. Rasa kedinginan makin parah. Aku hanya minum teh saja disana lalu pulang.
Lalu aku WA dokter L semalaman.
***
Paginya, hari rabu, 23 Fabruari 2022 dr.L menyarankan untuk aku swab antigen. Aku swab antigen jam 8 pagi di Puskesmas Selomerto. Hasilnya positif. Dokter menyuruhku swab lagi kali ini PCR tapi tempatnya sesuai domisili. Dari ruang HD, karu juga menyuruhku untuk PCR biar lebig mantab, sambil ruangan dibersihkan karena ruang isolasi tidak dipakai lagi selama hampir setahun.
Di KTP alamatku Leksono, jadi aku segera ke puskesmas leksono untuk swab PCR dan disana juga dapat paket obat dan vitamin untuk beberapa hari.
Dokter juga memberiku no kontak WA admin untuk berkomunikasi, termasuk setor foto KK mungkin untuk data.
***
Bersambung