RAMADHAN datang... Prospek salon 'prepegan' membuat Tante Neny, pemilik Salon Naynay tempatku bekerja, akhirnya merasa sumpek dengan tempat usaha miliknya ini. Gimana nggak sumpek? salon, butik dan sanggar rias pengantin tumplek blek jadi satu di ruangan seluas (sekitar) 12x8 meter. Semua barang sudah dirapiin tiap hari juga kesannya masih 'penuh'. Penuh bukan oleh barang-barang juga.... tapi penuh dengan lemari. Hahaha...
Ruangan satu dihitung sama Mas Tyo' Omtjil lemarinya sampe sepuluh. Belum termasuk yang di ruang depan, yang sekarang masih buat toko pertanian. Pokoknya istilahnya Alvin Omtjil = 'luas tapi mbladrah'. Ga punya konsep.
Aku sudah risi sejak lama. Apalagi setelah penghuni rumah bertambah 2 ekor kucing persia si Momo dan anaknya si Mimi. Jobku sebagai tukang ngepel tiap pagi mulai kelihatan pentingnya. ;)
Tapi ... namanya juga orang kerja. Kalo Bos belum buka hati (dan buka dompet) untuk renovasi ya mana berani aku mengubah-ubah.
Nah, menjelang bulan Ramadhan. Ketika salon mulai kebanjiran pelanggan. Bos mulai menerima masukan dari saba-sini dan sim salabim abrakadabra... dia setuju renovasi.
Dan kupanggil Alvin ke salon buat lihat lokasi... soalnya dari semua temanku, dia yang selera seninya paling tinggi. Alvin menyarankan salon didesain sedemikian rupa sehingga... akhirnya mulailah dua tukang, namanya Fani dan Zaenal bekerja untuk mewujudkan Nay-nay salon yang baru. Horeeee....
Hari pertama puasa daripada bingung mau menghabiskan hari dimana. apalagi salon lagi di-renov... sumpek lihatnya. Aku dan Tante Neny berangkat ke Kenjer. Di Kertek sempat dihadang macet di daerah pasar sampe sejaman. Senewen.... Di kotanya Wonosobo aja macetnya ga gitu-gitu amat. Tapi ya maklumlah... di sini kan pusatnya para pedagang sayur. Dan anehnya memang banyak sekali butik dan toko baju di daerah sini. tau sendiri lah, menyambut Ramadhan dan menjelang lebaran banyak orang Wonosobo yang turun gunung untuk belanja.
.
Etapi, ini macetnya kebangetan...! Polisinya pada kemana sih? Mobil pada nyerombol ga karu-karuan. Motor tumpuk undung... dan saya mual di mobil imut Sirion ungu punya si Tante. Puasakuuuuu.... #lapjidat
Di bawah pasar Kertek akhirnya bisa kembali bernafas. Sampailah kami ke toko Pak Muhtar, disambut Mas Ivan yang ganteng, tanpa basa-basi langsung keliling gudang barbeku. (barang bekas berkualitas) di sini. Bukan lagi promosi ye...
Ternyata meskipun barang bekas tapi bagus-bagus dan keren-keren bo'
Ada barang bekas dari sebuah kantor provider yang aku cakcukcakgress mejanya, trus barang bekas sebuah hotel bintang sepuluh (?) yang aku ambil sofa, meja, dan lain-lain....
Masih ada banyak barang macam karpet, lampu, lemari dan buanyak-buanyak lainnya yang ada di sini, bahkan masih ada dua truk barang yang baru datang, belum dibongkar. Orang-orang yang pada datang rela menunggu seharian... dan rebutan begitu barang diturunkan.
Aku yakin Alvin tahu ini pasti ga setuju, tapi akhirnya milih juga (baca = ikut rebutan). Ada bosnya ini.... Hahaha
Ga terasa udah soreeee banget. Hampir maghrib, akhirnya kami pulang deh... lewat selomerto biar ga kena macet lagi. Mas Ivan, barangnya dipermak dulu trus besok langsung dikirim yaaa... Salonnya mau dibagus-bagusin segera.
[^^]
No comments:
Post a Comment