Menautkan satu demi satu angan
Dari balik jendela papan, bersuara kuno, di rongga dada
Udara dan aroma hujan menguar dari lumut yang tersisa, bak tepian kali bersuara banyu bening
Menimbulkan cinta
Lalu tangan disambut
Kedatangan kali ini didorong oleh rindu yang sudah sekian lama menumpuk di pintu kalbu
Hingga jeritnya menumpul, tak mampu menghadirkan alasan untuk sekedar bersua
Duduk bersama di bawah cahaya
Seperti keluh yang tak tuntas, merisau karena pesan yang tak terbalas
Lalu ada kesan dari dinding waktu, beribu malam memimpikan kehadiranmu
; Semu
Getaran itu melahirkan puisi puisi yang kekal, tentang kesah
Karena rasa ini terlalu indah
Kumohon, biarkan aku berjuang sendiri disini
Karena rasaku adalah penawar segala tepi batas sakit dan kalutku
| kuripan story, 092018