Masa kecilku tak indah
Terlalu banyak derita
Diantara kelaparan dan kesendirian
Serta hidup antara ada dan tiada
Masa remajaku seakan tak nyata
Terlalui dengan airmata yang tertahan
Keluarga seakan fatamorgana
Kesedihan sepanjang ingatan
Lalu kedhaliman yang menguasai
Tak membuat dunia tempat yang bahagia
Sekuat apapun berusaha, terlupa
Tak pernah menjadi luar biasa
Hingga satu titik, mimpi sudah tidak berarti
Hidup tak lagi mengejar
Hanya bertahan dan mencoba mengisinya dengan doa
Doa doa yang dipanjatkan dalam diam
Keinginan-keinginan untuk diri sendiri
Tak pernah berarti
Selalu ada hal lain yang harus dimengerti
Sakit hati dan airmata,
Semoga menjadi penerang akhiratku
Mungkin Tuhan siapkan bahagiaku di Surga,
Bukan di dunia ini
La tahzan
| Allah dulu, Allah lagi, Allah terus
No comments:
Post a Comment