Seperti pagi ini
Aku masih tersenyum menatap sebaris puisi tentang asmara membara
Yang kita tinggalkan di gerbang SMA
Ada setitik ingatan akan kebersamaan
Tak lama, memang
Antara satu dan dua membawa kita pada cerita dewasa, tak tertahankan
Lalu ikatan itu menjadi begitu rekat
Tak terpisah lagi bagai puber kedua
Bukan, gemanya tak sampai kesana
Hanya ada saat harus ada
Lalu lupa
karena kita tidak lagi bercinta hingga tak lagi saling menyapa
Bertemu lagi pada saat istimewa yang kausebut reuni.
Bagaimana kita saling memandang
Tanpa mengenang masa lalu
Ah rumitnya
No comments:
Post a Comment