Aku pernah mencintaimu seperti Phoenix mencinta Matahari. Membakarku. Membuatku berpikir bahwa sejuta angan adalah sah bagi dua sejoli yang patah hati. Meski hidup menghadirkan benci. Kita coba memalingkan rasa kita pada pelangi.
Kita pernah menciptakan puisi berisi sejuta mimpi. Dengan untaian aksara rahasia, tertulis dengan tinta yang tercipta dari aroma kita. Memprasastikan memoar, bahwa aku dan kamu adalah kita.
Semesta pernah mengamini dunia yang kita ciptakan sendiri.
Angkasa pernah menyediakan tempat untuk kita yang terusir dari surga. Secuil jalinan rasa terbuat dari awan. Untuk saling memagut keinginan. Dimana kita saling merindu, kita hanya perlu terbang dan bercinta di sana. Meminjam sayap-sayap elang.
Jadi...
Jangan pernah melupakan bahwa kita pernah saling menchintai. Karena sampai saat ini, kau masih laki-laki yang memeluk subuhku.
| Ujung subuh, 7 Agustus 2012 | Wherever you are... Happy birthday!
No comments:
Post a Comment