Ingatkan ketika usai hujan, suhu meluruh, berjalan menuju saksi peradaban. Bintang dan bulan mengikuti, dari atas telaga, langit berjelaga. Kita bertiga.
Lalu, laksana sahabat, menikmati hidangan penuh tawa canda. Tak terlupakan, sedikit demi sedikit menjadi rasa. Bahagia. Karena kisah ini ada.
Di atas pembaringan, mengalir cerita, mengisi udara hingga pagi. Dan pergi menyongsong mentari.
Hingga dua malam, mereguk keindahan surga, lewat mimpi mimpi... tak ingin terpisahkan lagi.
No comments:
Post a Comment