Aku berdebar. Di sisi kolam penuh ikan berkecipak dan sedikit terang bulan, matamu memendarkan cahaya lilin dari gelas, indah, tak terlukiskan.
Dalam otakku mengalir lagu tentang surga, kusuarakan segera.
Baby, you're all that I want
When you're lying here in my arms
I was thinking it's hard to believe
We're in heaven
Kamu melirik, senyum tersungging di bibirmu. Ingin kulumat, mungkin akan berasa bir, seperti cairan keemasan berbuih di mejamu.
Aku membacanya dan mengartikannya sebagai cinta.
***
"Kamar mana?" tanyamu.
"123. Aku tidak tutup pintunya, kemarilah."
Semua berlangsung singkat. Begitu kamu masuk kità langsung saling mengumbar birahi.
"Jangan bilang siapa-siapa," katamu malu-malu.
Entah mengapa instingku berkata aku yang pertama. Aku merayakannya sepuas-puasnya.
Keluguanmu membuatku makin ingin menyanyikan seluruh lagu romansa. Sekali raga menyatu, selamanya jiwa saling mengikat. Tak ada janji-janji, tak ada mimpi-mimpi. Tak ada saksi. Keindahan adalah milik kita, disimpan saja.
***
"Kenapa tadi kamu diam saja?" Kamu cemberut.
"Aku harus bagaimana? Woro-woro kalau kita pacaran?"
"Bukan gitu...," kata-katamu terputus.
Aku tahu, kamu juga tak mengerti.
Memang berat kalau teman kerja jadi kekasih, lebih berat lagi jika mengingat siapa aku dan lebih penting lagi, siapa kamu.
Ah
Aku dan kamu tak kan tahu
Mengapa kita tak berpisah
Walau kita tak kan pernah satu
Kenapa sih bersamamu selalu muncul lagu di otakku?
"Tadi aku kesitu kok nggak ketemu?" Balasku.
"Mungkin belum beruntung," candamu. Aku membayangkan kamu sedang rapat sambil mengetik dan cengengesan.
Oh babe... Haruskah kubilang mendapatkan hatimu saja sudah keberuntungan besar untukku. Aku jadi tidak merasa sendiri di dunia ini. Tiap hari masih bisa tersenyum, karena punya cinta. Punya kamu...
"Aku kangen."
***
"Kok aku dicuekin?" Wa ku tak dibalas beberapa hari ini.
"Sibuk sih."
Alasan sibuk adalah alasan yang tak bisa kuterima sama sekali. Bagaimanapun, dulu, kesibukan yang menyatukan kita. Ini akhir tahun, laporan akhir tahun memang bikin sibuk.
"Tahun 2019 ada aturan baru dari kantor," aku mengalah. Kembali yang kubahas denganmu soal pekerjaan.
"Iya, nanti kukondisikan."
"Aku juga dikondisikan sekalian."
"Dikondisikan bagaimana?"
Kukirim gambar hati besar besar.
Agar kamu mengerti aku selalu mencintaimu, selalu merindukanmu.
Beberapa tahun ini hanya kamu yang mampu membuatku berbunga-bunga dan bertingkah seperti anak sekolahan. Jatuh cinta lagi dan lagi padamu adalah seniku mencintaimu.
***
~ merry xmas n happy new year
No comments:
Post a Comment