About Me

About Me
Writer, Pengelola Rumah Baca Istana Rumbia, Staff redaksi Tabloid Taman Plaza, Admin Yayasan CENDOL Universal Nikko (Koordinator bedah cerpen OCK), perias dan Make-up artist PELANGI Asosiasi Entertainment, Crew Wonosobo Costume Carnival dan Crew 'A' Event Organizer (Multazam Network), pernah bekerja di Hongkong dan Singapura. Cerpenis Terbaik VOI RRI 2011, dan diundang untuk Upacara HUT RI ke 66 di Istana Negara bersama Presiden RI. BMI Teladan yang mengikuti Sidang Paripurna DPR RI 2011 dan menjadi tamu Ketua DPD RI. Dinobatkan sebagai Pahlawan Devisa Penulis Cerpen BNP2TKI Tahun 2011. Pemuda Pelopor Dinas Pendidikan, pemuda dan Olahraga Provinsi Jawa Tengah kategori Seni-Budaya Tahun 2012. Menyukai langit, stasiun kereta, dan warna biru. Salah satu penulis Undangan Event Ubud Writers and Readers Festival 2011 di Ubud, Bali. Dapat dihubungi via Email FB/YM : Nessa_kartika@yahoo.com.

Saturday, December 4, 2021

Kangen Hongkong (Part 1)

Masa menjelang natal
Masa-masa aku merindukan Hongkong maksimal
Walau aku muslim, aku merindukan lagu natal
Rindu suara angin dari lantai 27
Rindu pemandangan laut dari jendela kamarku

Jam segini, 
Setelah makan malam dan bersih-bersih
Setelah itu mandi
Aku berdua bermain dengan Carly
Anak majikanku yg baru berumur lima tahun
Kami memanggilnya Baby
Lalu aku berusaha membuatnya tidur.
Tak jarang Baby akan tidur di kamarku

Kingsly akan menonton pageant atau fashion show di kamar
Dia memang pecinta wanita
Mum Dorin membaca majalah di depan televisi
Carly akan menceriwisi aku dengan lagu natal dari disney kit

Lagu twelve day of Christmas akan kami mainkan,
Aku mengajari Baby bahasa Inggris dengan itu
Di tengah musim dingin tahun pertama
Musim ketiga aku di negeri bauhinia

Musim dingin pertama dalam hidupku
Dari jendela kamarku, pemandangan laut
Pelabuhan serta gedung tinggi syahdu
Laut seakan membeku
Bahkan darah mengalir dari pori kulitku
Udara terlalu kering

Pagi aku mulai dengan mencuci dan menyiapkan sarapan. Membangunkan Carly lalu mempersiapkannya untuk sekolah.
Tak ada acara mandi pagi di Hongkong

Kuingat,
Setelah mengantar Carly ke tempat halte sekolah
Aku ke Kwun Tong, ke rumah Nenek dan Kakek untuk bersihkan rumah mereka

Biasanya Nenek dan Kakek lalu akan membawaku ke pasar, belanja untuk makan malam lalu menikmati yam cha untuk sarapan

Favoritku dim sum, ketan berisi daging dan ceker ayam yang dimasak hingga melar
Dulu yam cha sangat membosankan, 
Kadang terpikir mengapa budaya orang makan pelan-pelan sambil ngobrol? Mau makan aja satu piring berebutan pake sumpit...sekarang semua terasa dirindukan.
Suasananya, suara piring keramik beradu, suara teh dituang dari teko ke cangkir-cangkir  ... Budaya yam cha

Lalu nenek akan mengajakku
Menyusuri wet market membeli sayur, 
Atau ikan dan ayam yang mana masih hidup
Penjual akan menyembelihnya di depanmu

Setelah itu aku akan naik kereta MTR ke Chai Wan
Ke pusat industry
Ke pabrik Kingsly, kateringan
di loby depan lift terdengar lagu Jingle Bells
Setiap hari setiap pagi

Lagu itu menemani aku bersih-bersih dapur dan kantor...
Kateringan aktif siang hingga malam, jadi pagi dibersihkan
Aku tidak sendiri
Aku berdua dengan Kingsly, dia mengawasi setiap jengkal dapurnya yang harus grease free
Setiap hari kugosok panci hingga mati rasa jari jemari
Berdua...
Yang ketiga, tentu saja setan

Kingsly yang baik, entah apa dalam pikirannya
Sampai hari itu, sebelumnya baik-baik saja
Dia majikan aku pembantu.
Jika para koki ada disitu bahkan aku diperbolehkan mencicipi kue kue lezat buatan mereka atau murid cooking class

Peristiwa itu dimulai suatu hari saat hanya berdua, ketika aku mencuci panci
Kingsly mulai aneh
Mendekatiku dari belakang, menempelkan diri ke panttatku(maaf)
Aku kasih seratus dolar kalau kamu mau sama aku, gimana? Dia menawarkan
Aku menolak dan berusaha mengelak tangannya yang kurang ajar, dia malu sendiri

Namun kejadian itu terjadi berulang kali
Di kantor, di kitchen catering
Di rumah... Aku selalu berhasil mengelak
Dia selalu merayu
Dia selalu menawarkan uang.
No!

Hingga suatu ketika,
Setelah mengantar Carly, aku tidak langsung ke rumah nenek 
Ternyata... 
Kingsly pulang lebih awal,
Atau dia sudah mulai menganggur, ada masalah di pabriknya
Bahkan dia jual mobil untuk menutup bangkrutnya

Saat itu aku sedang mandi karena keringatan setelah kerja extra
Selama ini selalu bersih-bersih rumah di malam hari, tidak maksimal, jadi di pagi hari kadang perlu kerja extra.
Majikan type orang yang akan mencolek debu di mana-mana jika ada, dan aku harus membersihkannya dengan seksama.

Sedang mandi, Kingsly masuk begitu saja di kamar mandi
Memarahiku tidak jelas
Sementara aku berusaha menutupi aurat
Kenapa aku mandi?
Kenapa pagi-pagi mandi?
Abis ngapain kok mandi?

Semakin bingung aku.
Apa salahnya mandi pagi? Apalagi setelah badan kotor dengan minyak, keringat dan debu.
Aku hanya menyuruhnya pergi atau aku akan berteriak minta tolong.
Dia pergi. Aku segera memakai baju

Tak berhenti disitu
Keluar dari kamar mandi, Kingsly menguntitku
Aku lari ke kamar dan mengunci pintu
 hingga malam hari

Dorin pulang, baru aku keluar
Dia bertanya kenapa aku tidak ke rumah nenek dan Kingsly yang menjemput baby


Aku bilang sibuk bersihkan rumah
Kingsly sendiri yang mau

Malam itu Kingsly dan istrinya bertengkar
Dipukulnya wajah Dorin hingga matanya lebam sebelah.

Dorin menyalahkanku.
Aku masih tidak mengerti dimana salahnya mandi di pagi hari.
Aku difitnah
Di depan Dorin aku dimaki-maki oleh Kingsly
Hingga Dorin ikut angkat tangan, hingga bibirku sobek
Di saat hanya berdua, Kingsly merayuku habis-habisan.

Esoknya,
Dorin yang membawa baby sekolah
Aku sedang beres-beres dapur
Ketika Kingsly menyergap dan berusaha memperkoasku

Aku menendang Kingsly dan mendorongnya, hingga salah satu mug pecah.
Lalu aku kabur keluar.

Aku menelpon nenek, minta maaf karena tidak datang ke Kwun Tong. 
Nenek penuh perhatian tanya mengapa?
Aku tidak mungkin bilang Kingsly berusaha memperkoas aku. 
Aku takut dituduh merayu.
Aku tidak bilang apa-apa

Lalu aku menelpon ibuku, kemana sebaiknya aku pergi?
Kantor polisi!

Dan, Lamtin Police Station menjadi tempat aku lari
Tak tahu siapa yang harus kulaporkan 
Kingsly atau Dorin
Disitulah kumelihat topeng yang dipakai majikanku
Saat menjemputku, manisnya minta ampun dua-duanya
Elisa, kamu mau melihat kami dipenjara? 
Kamu tidak kasihan baby?
Mereka ketakutan... Luka di bibirku jadi bukti
Polisi bertanya apa tuntutanku? 
Pulang!

Aku ingin pulang ke Indonesia.

Bersambung...
*Dec 2003



No comments:

Post a Comment