Pagi buta ku sudah mulai kerja, selesai nanti pagi dini hari berikutnya. Capek? tentu saja, namun itu tak memaksaku untuk berhenti. Terhina? memang iya juga, tapi tak ada alasan untuk menyerah. Memang bagi majikan aku hanya seorang babu. Tak bisa ini dan itu.
Eits, tapi tunggu sampai hari liburku. Saat berkumpul dengan sahabat-sahabatku. Bernyanyi, bercanda, tertawa. Menjadi Aku yang Aku. Melakukan hal-hal yang aku suka. menjadi yang aku suka. Sebagai Aku yang Aku. Mau jadi apa saja terserah Aku.
Tak ada yang salah denganku. Mungkin bagi majikanku aku bagai seekor monyet, yang mereka ingin aku menunggu tangan dan kaki untuk mereka. namun, pada kenyataannya, monyet juga bisa cantik.
Di hari libur kami semua cantik namun bukan berarti kami kurang ajar. Anggapan kalian selalu terkesan menyakitkan. Waktu kami hanya secuil memang menyedihkan. tapi itulah kenyataan. mungkin bukan hanya aku yang tak menginginkan hidup begini, aku yakin 99% wanita yang memilih jadi seperti aku karena mereka terpaksa, bukan pilihan juga bukan cita-cita.
Disaat aku menjadi aku, aku hanya akan menjadi diriku. Di tempat kerjaku aku akan menyimpan semua itu untuk diriku sendiri. Itu bagian lain hidupku. Mungkin ada dua Aku, namun itu tak masalah bagiku. Hidup bagai coretan, jalan ceritanya terserah pada tangan yg berkuasa mencoretkannya.
No comments:
Post a Comment