Ia menemukannya,
menangis di sungai
diantara rumput yang mengambang
dan sampah yang tak teruraikan
Ia menemukannya
Berbau
Namun tersenyum padanya
Pucat
Namun tak mati
Berkedip
memanggilnya
dan Ia menolongnya
ia bertanya,
"Hai kepala, kenapa engkau disana
Hai kepala, dimana raga?
Hai kepala, Adakah nyawa"
Kepala itu tersenyum lemah
darah meleleh dari kedua telinganya
darah meleleh dari sela bibirnya
Dari matanya
Ia tahu Isi kepalanya
Seseorang mencoba membunuhnya
memenggal kepalanya
membuangnya ke sungai di utara
membuang raganya di arah yang tak sama
entah ke mana.
Ia menolongnya
Ia masukan kepala itu ke tasnya
dihati dibisiknya berjuta doa
Ia berjanji
"Hai kepala, aku akan menolongmu
Hai kepala, akan kucari pemenggalmu
Hai kepala, aku akan balaskan dendammu"
Di rumah,
Ia cari sebuah boneka,
tanpa kepala
disana, ia jahit kepalanya
untuk sementara
menangis di sungai
diantara rumput yang mengambang
dan sampah yang tak teruraikan
Ia menemukannya
Berbau
Namun tersenyum padanya
Pucat
Namun tak mati
Berkedip
memanggilnya
dan Ia menolongnya
ia bertanya,
"Hai kepala, kenapa engkau disana
Hai kepala, dimana raga?
Hai kepala, Adakah nyawa"
Kepala itu tersenyum lemah
darah meleleh dari kedua telinganya
darah meleleh dari sela bibirnya
Dari matanya
Ia tahu Isi kepalanya
Seseorang mencoba membunuhnya
memenggal kepalanya
membuangnya ke sungai di utara
membuang raganya di arah yang tak sama
entah ke mana.
Ia menolongnya
Ia masukan kepala itu ke tasnya
dihati dibisiknya berjuta doa
Ia berjanji
"Hai kepala, aku akan menolongmu
Hai kepala, akan kucari pemenggalmu
Hai kepala, aku akan balaskan dendammu"
Di rumah,
Ia cari sebuah boneka,
tanpa kepala
disana, ia jahit kepalanya
untuk sementara
No comments:
Post a Comment