Kuhampiri televisi. Jajanan itu membuat airliurku mengalir.
“Nak, jangan memanjat…!” suara ibu mengagetkanku. Saat kutoleh ternyata ibu tak sedang bicara padaku.
Kulihat bayangan seorang bocah diatas meja rias yang penuh mainan aneh milik ibuku. Kucoba mendekatinya.
“Nak, jangan sentuh!!” Kata ibu lagi.
Akupun mundur. Kutoleh ibu siap untuk meminta maaf. Tapi aku salah lagi. Ibu tak sedang bicara padaku.
Seekor kupu-kupu warna-warni hinggap di jendela lantai delapanbelas rumahku. Kudekati diam saja. Kupu-kupu itu melambai dan tersenyum mengajakku bermain.
Kutoleh ibu. Ibu tak sedang melihatku. Masih sibuk dengan dunia mayanya.
Kudatangi sang kupu-kupu dan terbang melayang bermain bersamanya.
---
(100 kata dengan judul dan nama penulis)
No comments:
Post a Comment