About Me

About Me
Writer, Pengelola Rumah Baca Istana Rumbia, Staff redaksi Tabloid Taman Plaza, Admin Yayasan CENDOL Universal Nikko (Koordinator bedah cerpen OCK), perias dan Make-up artist PELANGI Asosiasi Entertainment, Crew Wonosobo Costume Carnival dan Crew 'A' Event Organizer (Multazam Network), pernah bekerja di Hongkong dan Singapura. Cerpenis Terbaik VOI RRI 2011, dan diundang untuk Upacara HUT RI ke 66 di Istana Negara bersama Presiden RI. BMI Teladan yang mengikuti Sidang Paripurna DPR RI 2011 dan menjadi tamu Ketua DPD RI. Dinobatkan sebagai Pahlawan Devisa Penulis Cerpen BNP2TKI Tahun 2011. Pemuda Pelopor Dinas Pendidikan, pemuda dan Olahraga Provinsi Jawa Tengah kategori Seni-Budaya Tahun 2012. Menyukai langit, stasiun kereta, dan warna biru. Salah satu penulis Undangan Event Ubud Writers and Readers Festival 2011 di Ubud, Bali. Dapat dihubungi via Email FB/YM : Nessa_kartika@yahoo.com.

Wednesday, August 10, 2011

10 Ramadan ~ Berdoa 100 kali lebih dalam dari biasanya.

Aku merindukan nasi. Sungguh merindukan nasi.

Sebagai domestic workers di keluarga Chinesse Singaporean, kami memang terbiasa makan nasi hanya di malam hari. Namun karena nenek majikan yang memasak, kadang... bahkan sering, masakannya tidak halal. Makananku sehari-hari mi instan, spagetty atau pasta tak peduli pagi siang malam.

Bulan puasa hari ke sepuluh. Terlewati sudah sepertiga pertama bulan Ramadan mubarok. Meski selama ini sahur jarang, berbuka pun selalu kebingungan apa yang dimakan.

Majikan pulang sekitar pukul sembilan lebih. Artinya jika aku memilih untuk makanan yang dimasak oleh nenek, aku harus menunggu setelah mereka makan, barulah aku pun makan. Kebiasaan tak bangun saat sahur, membuatku ingin cepat-cepat makan setelah waktu berbuka tiba. Jadi aku lebih sering memasak sendiri makan malamku tanpa mengambil bahan makanan milik nenek. Lama kelamaan nenek tak lagi memasakkan jatah makan malamku. Tapi tak apalah... dimasakkan pun sering tak kumakan.

Dan aku benar-benar merindukan nasi. Bagaimanapun aku tetaplah orang Indonesia yang terlahir untuk makan nasi 3x sehari. Tak sabar rasanya segera pulang ke Indonesia, memasak sendiri apa yang ingin kumakan. Kalaupun aku malas, selalu aku bisa datang ke rumah Ibu untuk minta dimasakkan makanan kegemaranku yang sebenarnya sangat sederhana, nasi putih hangat, ikan a

sin, daun ubi talas yang dimasak dengan parutan kelapa dan sambal bawang putih. Ah,.. menetes liurku hanya dengan membayangkannya.

Hari ini sepulang kerja, majikan kembali meributkan tentang tanggal pulangku. BP3TKI ingin aku pulang tanggal 15, karena acara penyerahan hadiah dan lain-lain adalah tanggal 15-18. Namun majikan masih keukeuh tanggal 17 saja.

Mari berdoa 100x lebih dalam agar terbuka hati mereka. Insyaallah... Doa orang yang berpuasa akan diijabah.

-oOo-

No comments:

Post a Comment