About Me

About Me
Writer, Pengelola Rumah Baca Istana Rumbia, Staff redaksi Tabloid Taman Plaza, Admin Yayasan CENDOL Universal Nikko (Koordinator bedah cerpen OCK), perias dan Make-up artist PELANGI Asosiasi Entertainment, Crew Wonosobo Costume Carnival dan Crew 'A' Event Organizer (Multazam Network), pernah bekerja di Hongkong dan Singapura. Cerpenis Terbaik VOI RRI 2011, dan diundang untuk Upacara HUT RI ke 66 di Istana Negara bersama Presiden RI. BMI Teladan yang mengikuti Sidang Paripurna DPR RI 2011 dan menjadi tamu Ketua DPD RI. Dinobatkan sebagai Pahlawan Devisa Penulis Cerpen BNP2TKI Tahun 2011. Pemuda Pelopor Dinas Pendidikan, pemuda dan Olahraga Provinsi Jawa Tengah kategori Seni-Budaya Tahun 2012. Menyukai langit, stasiun kereta, dan warna biru. Salah satu penulis Undangan Event Ubud Writers and Readers Festival 2011 di Ubud, Bali. Dapat dihubungi via Email FB/YM : Nessa_kartika@yahoo.com.

Tuesday, August 9, 2011

9 Ramadan ~ Menjenguk Akong

Mei 2007, dengan pesawat Silk Air aku datang dari Bandara Adi Sumarmo Solo ke Changi Airport Singapura. Setelah melewati proses dari bandara, agensi, entry test, medikal,dll yang sungguh menguras emosi (cerita tentang ini telah dibukukan di buku "Bicaralah Perempuan!!!") akhirnya aku tiba di rumah majikan pertamaku di Punggol 21 sekitar 3 hari setelah kedatanganku di Negeri Singa ini.

Pekerjaan utamaku adalah menjaga Mr.Ang tua. Seorang kakek berumur 70 tahun yang sudah lumpuh separo karena stroke. Majikanku Mr.Ang junior dan Istrinya, punya dua orang anak laki-laki. Ah Boy dan Ah di --begitu aku memanggil mereka-- menganggapku seperti kakak sebagaimana aku menganggap mereka sebagai adik. Karena mereka sudah besar, saat itu yang besar umur 14 dan yang kecil umur 12 tahun, mereka tidak terlalu membutuhkanku kecuali untuk masak makanan mereka. Selain itu hanya ada anjing Tsih Zhu berumur 4 tahun bernama Vacum--karena suka membersihkan makanan apapun yang jatuh di lantai seperti Vacum Cleaner.

Tugasku 24 jam menjaga Akong. Karena penyakitnya, Akong lebih banyak tinggal di Rumah Sakit daripada di rumah. Seolah dalam satu bulan, 3 minggu bisa ia habiskan opname di Rumah Sakit Tan Tock Seng sana sedangkan yang satu minggu di rumah. Itu pun kamarnya--kamar kami, karena aku tidur sekamar dengan Akong-- sudah seperti kamar rumah sakit. Mesin oksigen, penyedot dahak, dan sebagainya ada di situ untuk membantu kelangsungan hidup Akong.

Tak jarang aku pun sering ikutan sakit karena tak tahan terlalu lama di Rumah Sakit.Namun alhamdulillah aku bertahan.

Sebagai perawat Akong 24 jam, hubungan batin antara aku dan Akong sangat dekat. Hingga ketika lima belas bulan kemudian Akong meninggal karena komplikasi Stroke, Kanker Paru-paru dan Serangan jantung, aku sangat sedih.

Majikan tahu aku sangat menyayangi Akong dan merawat Akong dengan sungguh-sungguh, itu sebabnya mereka sangat menyayangiku. Sepeninggal Akong, Mr.Ang junior tidak memulangkanku. Namun membiarkan aku tetap bekerja pada mereka, meskipun sebenarnya tak ada pekerjaan lagi di rumah itu. Hanya masak makan malam tiap hari dan jaga anjing saja selain bersih-bersih rumah yang tak seberapa besar.

Setahun kemudian, istri-adik angkat Mrs.Ang hamil dan membutuhkan pembantu untuk merawat bayi mereka. Atas pertimbangan Mr. dan Mrs.Ang, aku pun setuju untuk pindah ke majikan baru. Adik angkatnya.

Kini kontrak majikan ini pun habis sudah,tiba saatku untuk meninggalkan negeri Singa. Majikan pertamaku tahu betapa rindunya aku pada Akong dan tadi siang mereka membawaku ke tempat peristirahatan abu Akong di Columbarium Senja yang letaknya sebenarnya hanya beberapa blok dari rumah majikanku ini.

Akong... aku merindukanmu. Maafkan atas kekuranganku dan segala kesalahanku saat merawatmu. Semoga kelak kita bertemu lagi jika terlahir kembali di dunia berikutnya.

Selamat Tinggal, Akong.

-oOo-

No comments:

Post a Comment