Bapakku adalah seorang lelaki pendiam. Saat aku hendak merantau ke Hongkong, bapak tak pernah melarang atau mencegah, tidak juga mendukung. Bapak hanya diam.
Hingga suatu saat aku sungguh merindukannya. Aku menangis hingga majikanku bertanya, "ada apa?"
Aku hanya bilang, "aku kangen bapak."
Hanya itu. Aku tak tahu bagaimana memulai menata hubungan ayah dan anak secara normal. Untuk menyapa saja aku sungkan. Bahkan untuk mengatakan pada Bapak bahwa aku merindukannya pun aku malu.
Itu dulu, 8-9 tahun yang lalu.
Aku dan bapak sudah berkomunikasi normal berkat hadirnya putraku, Muhammad Axl Satriadji Wahid. Axl adalah cucu yang disayanginya. Kini setiap saat aku dan bapak bisa mengobrolkan apa saja. Sejak saat pertama kali kami mengobrolkan tentang Axl, saat itulah aku merasakan sosok bapak.
Kini, setiap aku kangen bapak, aku hanya perlu menekan nomer telponnya dan mengungkapkannya apa adanya.
Saat aku terbang ke Singapura, bapak selalu ceria menceritakan tingkah Axl padaku. Sedikit banyak mengurangi rinduku. Pada Axl, juga pada Bapak.
Bapakku sekarang mulai tua, berbagai penyakit mulai menghinggapi tubuh tuanya. Salah satunya adalah penyakit kelenjar Prostat yang pernah melumpuhkan tangannya.
Beruntung aku bekerja di Singapura, banyak toko obat-obatan cina. Bahkan ada 3 toko chinesse medicine di Teck Whye Market. Setiap waktu aku dapat mengirimkan obat ramuan herbal ala cina yang khusus untuk meringankan penyakitnya. Alhamdulillah kesehatan bapak berangsur pulih.
Sungguh beruntung.
Ah... Bapak, aku kangen...
Hingga suatu saat aku sungguh merindukannya. Aku menangis hingga majikanku bertanya, "ada apa?"
Aku hanya bilang, "aku kangen bapak."
Hanya itu. Aku tak tahu bagaimana memulai menata hubungan ayah dan anak secara normal. Untuk menyapa saja aku sungkan. Bahkan untuk mengatakan pada Bapak bahwa aku merindukannya pun aku malu.
Itu dulu, 8-9 tahun yang lalu.
Aku dan bapak sudah berkomunikasi normal berkat hadirnya putraku, Muhammad Axl Satriadji Wahid. Axl adalah cucu yang disayanginya. Kini setiap saat aku dan bapak bisa mengobrolkan apa saja. Sejak saat pertama kali kami mengobrolkan tentang Axl, saat itulah aku merasakan sosok bapak.
Kini, setiap aku kangen bapak, aku hanya perlu menekan nomer telponnya dan mengungkapkannya apa adanya.
Saat aku terbang ke Singapura, bapak selalu ceria menceritakan tingkah Axl padaku. Sedikit banyak mengurangi rinduku. Pada Axl, juga pada Bapak.
Bapakku sekarang mulai tua, berbagai penyakit mulai menghinggapi tubuh tuanya. Salah satunya adalah penyakit kelenjar Prostat yang pernah melumpuhkan tangannya.
Beruntung aku bekerja di Singapura, banyak toko obat-obatan cina. Bahkan ada 3 toko chinesse medicine di Teck Whye Market. Setiap waktu aku dapat mengirimkan obat ramuan herbal ala cina yang khusus untuk meringankan penyakitnya. Alhamdulillah kesehatan bapak berangsur pulih.
Sungguh beruntung.
Ah... Bapak, aku kangen...
-oOo-
No comments:
Post a Comment